[BTS FF Freelance] Cosciente – (Ficlet)

COSCIENTE

[BTS]’s Kim Tae Hyung, [BTS]’s Min Yoongi, [OC]’s Yang Yuan

Surreal, slight! Fluff | General | Ficlet [495 words]

Zhiel99’s 2016

.

“Mana pantas aku cemburu?”

.

Gadis itu masih melakukan hal yang sama sejak dua jam yang lalu. Sambil sesekali menyeruput segelas coklat panas–setengah dingin sekarang–yang tinggal setengah, jari-jarinya diketuk-ketukkan berurutan membuat sebuah irama pada meja tempat kami gunakan untuk duduk berdua. Mukanya masih masam. Bibirnya kadang kala ditekuk lucu sembari membuat suara-suara aneh karena bosan. Obsidiannya bergerak kesana-kemari menari-nari, dan destinasi terakhirnya selalu sama, aku. Aku tidak keberatan dengan menatap maniknya lama-lama, namun–

“Oh, Yoongi! Kau sudah datang.”

–kehadiran seorang lelaki lain menjadi yang ketiga di antara kebersamaanku dengan si gadis. Pemuda yang dipanggil Yoongi itu tersenyum. Sesekali tangannya bergerak-gerak melakukan hal yang sia-sia menurutku. Mengusap-usap bajunya yang basah karena terkena air hujan tak akan membuatnya menjadi kering kan? Kecuali kalau kau punya kekuatan super.

“Masih belum ada ide?”

Yuan–si gadis–menggeleng, “ya, masih sama.”

Pemuda di seberang terkekeh dan, oh- tangannya terulur mengacak-acak puncak kepala Yuan.

“Sudah, jangan dipaksakan.” Si pemuda berujar sambil menyandarkan punggung kokohnya pada kursi yang ia duduki. Tangan putih yang selalu membuat Yuan menggerutu tiap malam padaku terangkat memanggil pelayan. Setelah mencatat sebuah pesanan, si pelayan pergi meninggalkan kami dalam keadaan bertiga lagi.

“Yoongi-ya… bantulah aku. Kumohon, ya ya ya?!”

Aku mulai membenci saat Yuan bertingkah seperti ini. Menepuk-nepukkan kedua telapak tangannya dengan matanya menatap si pemuda dengan berbinar seakan meminta permohonan yang begitu penting. Dan gerakan si pemuda yang membuatku hampir sulit bernapas dengan mencondongkan tubuhnya ke arah Yuan, membuat wajah mereka semakin dekat. Oh, Ya Tuhan!

“Jangan bertengkar dengan pikiranmu. Ide-ide itu tidak dapat muncul dengan cara dipaksakan,” ia kembali pada posisi semula dan bersedekap, “kau hanya perlu sebuah senyuman dariku dan otakmu akan menjadi cemerlang dengan berbagai ide jenius bermunculan.”

Ucapan terakhir Yoongi diiringi tawa, berbeda dengan Yuan yang malah mencebikkan bibirnya kesal. Suara pelayan yang mengantarkan pesanan membuat tingkah keduanya terhenti sejenak.

“Aku serius…” tawa Yoongi telah reda, “biarkan saja mengalir. Kau mungkin memerlukan suasana baru untuk mencari ide-ide untuk karya tulismu itu,” Yoongi kembali memberi jeda, ia menengok keadaan di luar melalui jendela kaca, “mau kutemani? Hujannya sudah reda. Kebetulan aku juga mengetahui sebuah tempat yang pasti kau suka.”

Senyum cerah seketika mengembang di bibir tipis berwarna peach milik Yuan. Sejurus kemudian ia mengangguk semangat. Ia kembali menatapku dengan pandangan yang tak bisa kuartikan. Tangannya yang mulus tanpa cela terulur menyentuhku. Aku ingin mengatakan jangan, namun pilihanku hanya diam. Tapi saat senyum cerah yang kulihat masih tetap mengembang, aku tidak menyesal. Sebelum Yuan memasukanku ke dalam benda berbentuk kotak yang kadang menyulitkanku untuk bernapas, sempat kudengar ia membisikkan kata ‘Tae, kau begitu berharga dan berguna bagiku’ dengan kekehan kecil terlontar kemudian. Setelah dipastikan tasnya tempat yang kini kutempati tertutup sempurna, ia menggendongku di punggungnya. Aku tahu, pasti kini lengannya telah diamit oleh sang pemuda dan mereka berdua tengah melangkah berdampingan di atas lantai kayu berjalan keluar café dengan pesanan Yoongi yang belum di sentuh sama sekali.

Ya, hidup sebuah laptop dalam kehidupan seorang penulis memang susah kan? Apalagi ketika sang pemilik telah memiliki kekasih. Mana pantas aku cemburu?

-FIN-

 

Hallo~ maap ide fic ini absurd banget aih XD pasti bisa banget ditebak alurnya. Jan marahin zhi yang abal yha :’3 kata2nya juga masih aneh banget. Maklum fic kebutan hehe :’3 *lap ingus

Regards,

Zhiel99