[What is Your Color?] This Is Yellow – Oneshot

IMG_20160307_2

Tittle                      : This is Yellow

Author                  : jiminieexv(aka.meutsaf)@adheine@ymail.com

Genre                   : Comedy,Romance

Main Cast            :

  • Park Jimin
  • Kim Seoulhyun (aoa)

Support Cast      :  All member BTS, PARK SEOULHYUN (OC)

Rating                   : PG-17

Length                  : OneShoot

Disclaimer           : FF ini murni terinspirasi dari imajinasi Author, dengan beberapa Kutipan Kata dari beberapa drama yang pernah Author tonton. BTS sepenuhnya milik TUHAN, BIGHIT Ent, Orangtuanya. Dalam FF ini Main Cast dan segalanya MILIK AUTHOR.

WARNING!!!  TYPO BERTEBARAN DIMANA-MANA :3

HAPPY READING :#

Summary:

“Ini berwarna Kuning bodoh, bukan coklat!”  

Bagaimana jika kau salah membawa orang?

##

Kota Seoul tak pernah mati. Saat pagi, siang, senja bahkan tengah malam sekalipun Seoul tetap ramai. Berbagai macam aktivitas dilakukan masyarakat disana. Dari kalangan kantoran bahkan sampai pelajar. Jika kita menelusuri setiap sudut kota Seoul, kita akan mendapati bangunan besar bernuansa putih, berlabel biru yang membawa tujuh orang pria absurd mendunia. Ya itulah BigHit Entertaiment dan anaknya, Bangtan Boys.

29, Februari 2016

11:00 KST,Seoul,BighitEnt.

Drtt..drtt..drtttt

“kya! Hyung hapemu terus bergetar”

“ah, sudah biarkan saja. Aku lelah jungkook-a”

Jungkook mendekat kearah meja, memiringkan kepalanya dan mengernyit tipis. ‘eomma<3’.

“Jimin hyung, itu umma mu yang menelpon, angkatlah” Jungkook mengguncangkan tubuh hyungnya itu, berniat untuk membangunkanya. Menepuk halus pipinya berkali-kali sampai hyungnya itu tersadar dari alam lain. Mau tidak mau jiminpun bangun dan membenarkan posisinya.

“kyaaaaaa.. tanganku basah ini pasti air liurmu hyung”

“itu tanda terima kasihku, jeon jungkook”

“ andwaeeeeeeeeeeeeeeeeeee”. Jungkook pergi meninggal Jimin yang masih setengah sadar mengumpulkan nyawa, menggengam tanganya. Seolah tanganya sudah terinfeksi dengan virus. Berteriak-teriak kencang meninggalkan ruangan latihan mereka. Mungkin setelah ini Jungkook akan mengadu pada member yang lain atau bisa jadi ia akan menjadi zombie(?) atau alien (?)

Jimin sudah sepenuhnya tersadar sekarang. Ia mengingat perkataan Jungkook bahwa umma nya menelpon. Tumben pikirnya. Apa ada hal penting? Jiminpun mencoba untuk menelpon kembali umma tersayangnya itu.

“Kyaaa!!! Park Jimin. Kudengar dari Managermu hari ini jadwalmu kosong. Kenapa kau tidak mengangkat telponmu? Kau mencoba menjadi anak durhaka eoh? Aish. Bocah ini!!!”  Jimin menjauhkan handphonenya dari telinga, berharap agar gendang telingnya tak pecah mendengar suara ummanya yang melengking dengan sempurna.

“umma, kau bisa memecahkan gendang telingaku”

aigoo, anak ini. sudah berani melawan rupanya. Kya kau jika tak ada umma dan appa kau tak akan bisa berada di grup mu itu. Memangnya siapa yang menganugrahkan ketampananmu?”

“pffttt. Arraseo umma, ada apa? Tumben umma menelponku. Apa ada hal penting?”

“Ini jelas sangat penting bodoh. Saat ini dirumah sedang tidak ada siapa-siapa. Hanya ada ummamu ini”

“lalu?”

“aku sudah meminta izin pada managermu untuk menjemput Bibimu di Incheon”

“eoh? Kenapa harus aku? Bagaimana jika aku diculik oleh ARMY?”

“memangnya fansmu akan melakukan itu padamu? Lagipula kau diantar oleh managermu. Jadi aman-“

“aish. Umma, aku ingin tidur”

“Kyaaaaaa! Bocah ini. sana sekarang jemput bibimu di Incheon. Ingat baik-baik, kau menjemput bibimu, Park Seoulhyun. Ia mengenakan Baju berwarna coklat. Membawa Koper berwarna Merah. Catat hal ini baik-baik eoh? Oh iya, dia datang dari Indonesia. Jika kau sudah menjemputnya. Kau bawa saja ketempatmu latihan. Nanti umma akan menjemputnya satu jam kemudian nde. Saranghaeyo uri jimin~”

JIMIN POV

Aigoo, memangnya dia tidak bisa berjalan sendiri kerumah apa?

“Jimin-a, ibumu memintaku mengantarmu ke Incheon, kau bersiaplah aku akan menunggumu di mobil nde. Ah, jangan lupa penyamaran. Kau harus membawanya dua, untuk bibimu satu”

arraseo hyung”

-Incheon Airport-

“kau yakin akan masuk sendiri? Tak kuantar?”

“nde, hyung. Aku tak ingin merepotkanmu. Lagipula sepertinya bandara sedang sepi”

“geure, hati-hatilah. Lakukan dengan baik nde? Aku akan menunggumu disini”

AUTHOR POV

Dengan pakaian ala melayat yang serba hitam itu, jimin masuk dengan santai. Ia meletakkan tanganya disaku hoodie yang ia pakai. Berjalan santai, melihat arah sana dan sini. Tapi tunggu, betapa terkejutnya dia setelah melihat pemandangan didepanya itu. Tidak, lautan fans. Ia berfikir sejenak. Jimin melihat banyak fans yang membawa banner EXO. Jadi ini lautan EXO-L? Seketika tubuh jimin merinding. Ia lupa bahwa, hari ini EXO kembali ke Seoul setelah melakukan konser kemarin di Indonesia. Betapa bodohnya dirinya. Ia merogoh kantong mencari handphonenya. Sial, tertinggal di mobil.

“sial, pantas saja didepan terlihat sepi. Banyak paparazzi. Bagaimana jika salah satunya melihat ku?”

Jimin mencoba menerobos, dari mereka dengan tekat yang kuat. Mungkin jika salah satu dari mereka ada yang mengetahui bahwa itu Jimin BTS, habislah riwayatnya hari itu juga. Jimin mengingat kata ummanya, bibinya itu memakai baju berwarna coklat dan membawa koper merah. Jimin melihat papan penerbangan, pesawat yang membawa bibinya itu sudah tiba semenit yang lalu. Syukurlah jadi ia tak akan berlama-lama disini. Bolamata jimin berlari kearah kanan dan kiri mencari sosok bibinya itu.

Heol! Itu dia.

KIM SEOULHYUN POV

Aku dengar salah satu boyband di korea baru saja tiba disini. Ia kembali dari Indonesia, berarti tadi itu aku pesawat denganya. Enaknya jika menjadi artis mudah sekali mencari uang. Tidak seperti diriku, kupikir setelah menetap di Indonesia aku akan mudah mendapatkan pekerjaan. Nyatanya tidak-hiks. Memangsih, beberapa diantaranya ada yang mencoba menawarkanku untuk menjadi model tapi bagaimana bisa menjadi model majalah dewasa. Uft.  Untungnya setelah aku mencoba melamar sana sini, dengan keringat bercucuran ada perusahaan dari Inggris menerimaku. Yatuhan. Aku sangat terharu. Aku berjalan keluar dan wuah. Ramai sekali. Banyak para fans yang menunggu boyband itu. Banyak diantara fans membawa banner EXO Sarangahe. Ternyata EXO.uh?Kya. Gini-gini juga aku mempunyai handphone.

“Seoulhyun ahjumma!”

Aku menyipitkan pandanganku. tampak ada pria serba hitam berlari kearahku bagaimana tidak tampak mencurigakan, cih. Apa-apaan memangnya dia mau melayat. Kini pria itu tiba didepanku. Kemudian pria itu membuka maskernya lalu tersenyum dan membungkukan badanya padaku. Tiba-tiba.

CEKREK-CEKREK-CEKREK

“WOAHHH ADA JIMIN BTS DISANA”

Aku memandangi para fans Exo dan membuka kacamata hitamku. Sekilas aku menatap pria yang berada didepanku ini. air mukanya tampak kebingungan dan khawatir. ada apa sih? Tunggu. Jimin bts? Bangtan Boys?

CEKREK-CEKREK-CEKREK

“Kyaaaa!!! Jimin Oppa bersama wanita” teriak para fans Exo itu.kini beberapa diantara mereka berlari kearah ku dan pria yang didepanku ini. Ditambah lagi, pria asing hitam ini tidak maksudnya personil BTS menarik tanganku dan membawaku pergi. Beberapa diantar fans exo itu banyak yang memfoto kami dari arah belakang. Aku memang pernah mendengar tentang BTS. Tapi aku tak tahu apa-apa tentangnya. Ehm. Maksudku tidak tahu banyak.

“ahjumma tolong pakai ini” kami masih berlari, tanganku juga belum dilepasnya. Tiba-tiba dia memberikan masker padaku. Untuk apa coba? Tapi, tunggu, ahjumma?

“kyaa, memangnya aku bibimu!”

“tolonglah pakai saja itu”

“pakai dimana?”

“aishhh, dimana saja agar kau tak tertangkap paparazzi”

“kyaaa, bagaimana bisa”

Omongan kami tampak saling khawatir. Akupun juga seperti itu, gara-gara pria asing ini tidak aku ralat maksudnya salah satu ‘yang katanya personil bts’ aku juga ikut ketakutan. Padahal aku disini yang menjadi korban tak tau apa-apa.

“kyaaa, hyunggg cepat bukakan pintunya” laki-laki itu memukul-mukul kaca mobil yang berada tepat didepanku.

palli, ahjumma kita bisa habis disini”

Aku terpengaruh dan takut mendengar ucapanya, aku juga bingung mengapa dengan mudahnya mengikuti ucapan bocah itu. Aishhhh. Aku masuk mobil ini bersama denganya. Dan mobil ini melaju dengan cepat sebelum fans-fans itu mentirkam kami.

Aku melihat pria itu mendengus pelan. tapi, tunggu aku melupakan sesuatu. Aku melihat jam alorjiku pukul 12:30.

“kyaaaaaa!!!!!”

“wae, ahjumma?” aku melihat pria itu kaget setelah aku bertertiak disampingnya. Dan memanggilku ahjumma.

“aku b-u-k-a-n  ahjumma mu”

“nde, arraseo. Aku memakluminya, memang semakin lama usia akan bertambah begitu pula dengan memori otak kita, semakin lama semakin berkurang”

Cih. Apa kata dia? Semakin tua?

“SUDAH KUBILANG AKU BUKAN AHJUMMA MU BODOH!”

“mengapa kau membentak padaku?”

“KARENA KAU AKU KEHILANGAN KESEMPATAN BEKERJA KU DI INGGRISSSSSSSS. AISHHHHHH” aku frustasi mengaca-ngacak rambutku. Aku melihat sinis kearahnya, dia terdiam. Airmukanya juga tampak kebingungan. Aish, sial bocah ini seperti tidak mempunyai dosa.

Drttt…drtttt.drtt..

“oh tidak, kau menduduki handphoneku ahjumma

Cih. Lagi-lagi ahjumma. aku melemparkan handphonenya kepadanya. Aku kembali mengingat pekerjaan ku yang berada di Inggris. Habislah riwayatku.

nde eomma?”

“……….”

“jinjja?!!!!”

“…….”

“aishhhhhh.. arraseo
Setelah menutup teleponya, laki-laki itu membuka topi yang dipakainya. Mengacak rambutnya, dan melihat kearah ku dengan tatapan yang tajam.“kya! Neo! Nuguseyo?!”

AUTHOR POV

-BTS STUDIO, BIGHIT ENT-

Kini ada enam pria dan satu wanita yang duduk melingkar diruangan yang terlihat digunakan untuk latihan menari. Serius sekali raut wajah mereka. Seperti mereka baru saja menemukan satu kasus yang sangat-sangat-sangat-sangat. Tidak jelas.

“PARK JIMIN, bagaimana bisa kau salah orang?” namjoon, leader BTS kini angkat bicara.

ummaku bilang bibi akan tiba dari Indonesia memakai baju berwarna coklat dan koper merah. Dan wanita ini memakai pakaian yang sama seperti ummaku bilang hyung, jadi—“

“kyaa, memangnya kau anak TK? Tidak bisa membedakan warna KUNING dan COKLAT? INI BERWARNA KUNING BODOH BUKAN COKLAT!” Perempuan yang tadi ditarik oleh Jimin kini angkat bicara, sedari tadi ia hanya mendengus kesal. Teriakanya sungguh menggelegar membuat para member tersontak kaget.

“kya!! Setidaknya kau membawa koper merah” jimin menunjuk koper yang tergeletak disamping perempuan itu. Perempuan  itu dan para member lainnya mengikuti arah telunjuk Jimin yang mengarah pada koper merah perempuan terebut.

Perempuan itu bangun dan merentangkan telunjuknya tepat di dahi jimin “memangnya hanya bibi kau yang punya” lalu duduk kembali seperti tidak mempunyai dosa di raut wajahnya.

Jimin tak tahan dengan tingkah laku perempuan tadi, rasanya ingin sekali jimin melemparkan sebuah granat diwajahnya.

“WAE? “teriak perempuan itu pada jimin

“Kyaa, nuna. Memangnya kau seorang seriosa? Kecilkan suaramu” kini Yoongi angkat bicara tak tahan dengan lengkingan perempuan tersebut

“Bagaimana bisa aku mengecilkan suaraku tuan albino! Sedangkan pria bantet blonde ini telah membuatku menjadi pengangguran”

“APA KAU BILANG BANTET?”

Perempuan itu hanya mendengus kesal menatap jimin. Kini raut wajah jimin berubah seperti monster mendengar kata laknat  ‘bantet’.

Jimin ingin sekali memukul perempuan ini. tapi aksinya itu dihalang oleh para hyungnya. Keadaan mulai memanas. Keributan terjadi. Tiba-tiba satu orang member datang dengan memegang segelas cangkir ditanganya dan mengampiri mereka semua.

PFUUUUUUUURRRRTTTTTTTTTTTTT

Semua aktivitas terhenti. Pria itu datang dengan bodoh, memperkeruh suasana. Dengan memuncratkan semua air yang ada didalam mulutnya kearah perempuan tadi.

“Kali ini apalagi yatuhan?” ucap perempuan tadi. Kini wajah dan rambutnya basah. Mendengus kesal, perempuan itu berdiri berhadap dengan pria yang menyemburkan air padanya. Menarik kerah bajunya. Manik mata mereka saling, bertemu satu sama lain.

DEGDEGDEGDEGDEGDEGDEG DUARRRR!!!

Itulah yang dirasakan laki-laki itu. Jantungnya berdegup kencang. Aneh. Laki-laki itu terus memperhatikan wajah perempuan itu.

TAKKK!

Oke.Lamunan pria itu terhenti,karena perempuan itu memukul kepalanya.Aigoo

“Kyaaa taehyung gweanchana?” kini para member beralih pada taehyung.Mereka harap,taehyung akan baik-baik saja.Taehyung hanya menanggukkan kepalanya.Tanda ia tak apa.Serontak para member sekarang melihat kearah perempuan tadi.Perempuan itu hanya bisa melipat tanganya “dia terus menatapku,ya aku menjitaknya saja.Wajar bukan?”

Kini para member duduk kembali.Menenangkan semua pikiran menyelesaikan masalahnya dengan akal yang sehat.

“hobi-hyung memangnya perempuan itu siapa?” bisik taehyung ke jhope.Jika ia mengeluarkan nada dengan keras,kepalanya akan dalam masalah.

“aku juga tak tahu siapa namanya,namun ia datang bersama jimin”

“j-jimin?” taheyung hanya menganggukan kepalanya.

“baiklah,jadi ini aku harus bagaimana?” perempuan itu memulai bicara.

“kyaa,bagaimana apanya?Kau tinggal pulang kerumahmu lalu beres” timpal jimin, menyederhanakan solusi.

Mendengar jawaban enteng dari jimin,perempuan itu tampak siap menebas jimin dengan pisau,namun ditahan amarahnya.

“benar aku setuju dengan jimin hyung” jungkook apa yang sedang kau lakukan?

“kau cari mati?” perempuan itu menatap jungkook tajam.Seperti malaikat maut yang tengah ingin mencabut nyawanya.Jungkook bersembunyi dibalik badan jimin.

“bagaimana kalau kita berkenalan dulu?” kini taehyung mengeluarkan suaranya.Ayolah taehyung kau salah saran.Ingin cari mati saat ini?semua memberpun menoleh pada taehyung.Menatap tajam taehyung,bersiap menyinarkan laser dari matanya.

“baiklah, Kim Seoulhyun imnida” benar.Seoulhyun namanya.

JIMIN POV

Apa dia bilang?Seoulhyun? Kya! Pantas saja saat aku memanggil seoulhyun dia menoleh kearahku.

“kya,kau kenapa tidak dari awal bilang kalau kau bernama seoulhyun juga”

“memangnya nama bibimu juga seoulhyun?” jin yang daritadi diam kini menyambar ucapan jimin.

“iya hyung”

“aigoo pantas saja” jin memegang dahinya.

“baiklah aku punya saran yang tepat jimin-a”

Aku menoleh pada uri leader,yap!Rapmon hyung.Memang dialah kebanggaan kami.

“aku ingin kau menceritakan kisahmu dulu, seoulhyun-ssi”

Aku lihat,seoulhyun hanya mendengus pelan mendengar permintaan rapmon hyung. Kufikir dia tidak akan mau.Tapi dia membuka suaranya.

“Aku Kim Seoulhyun, aku warga negara Indonesia lalu-“

“mwo?!“  bukan hanya suga hyung yang terlihat kaget.Tapi kami semua kaget mendengarnya.Warga negara Indonesia?Tapi tadi aku jelas mendengarnya dia bermarga KIM apa ia blasteran?Tapi dari raut wajahnya dia seperti warga negara korea tulen.

“kyaa,tak sopan memotong pembicaraan orang.Biar aku jelaskan.Aku ini bukan blaster.Aku lahir disini” seoulhyun memperjelas.

Aku hanya menganggukkan kepalaku saja.Tapi tunggu?Bagaimana bisa dia WNI?

“Ibu dan ayahku sudah meninggal sejak lama.Um, kurang lebih saat aku berusia 7tahun.Jadi aku tinggal dipanti asuhan karena kami tak punya saudara disini.Karena ayah anak tunggal, tapi ibu mempunya satu adik iya bibiku beberapa tahun lalu menikah dengan orang Indonesia, lalu menetap disana.Dan aku baru tahu itu setahun yang lalu. Kemudian aku menyusulnya dan begitulah ceritanya”

Aku tak tega mendengarnya.Bahkan karna ulahku yang begitu ceroboh aku membuatnya menjadi pengangguran.

“aku fikir hidupku akan lebih baik hari ini, tapi karena sibantet blonde itu.Hidupku akan musnah hari ini. huaaaaaaa,eomma” lanjutnya.Kemudian seoulhyun menangis.Cih,tadi dia membentakku seperti anak TK.Ternyata dia yang menangis seperti anak TK.

“uhh,aku tak tega pada seoulhyun-ssi” ucap Jungkook yang ikut menghapus airmatanya.Aigoo, jungkook juga ikut menangis—

“kya,Park Jimin kau harus bertanggung jawab. Dia tidak punya rumah disini.Dan tidak punya apa-apa. Tak mungkin jika ia ikut tinggal di dorm kita memangnya dia punya tanggung jawab apa pada kita”

Bagaimana bisa, rapmon hyung kita berpihak padanya. Akupun juga sama tak tega padanya. Tapi bagaimana dia bisa dapat tempat tinggal?Dan tunggu,statusnya juga masih WNI.

“kya, jimin-ssi kau bagi saja aku uang. Kemudian aku akan pergi ke Inggris dengan penerbangan selanjutnya”

“memangnya aku punya uang sebanyak itu”

“kukira begitu”

Aish. Aku mengacak rambutku.Menyandarkan diriku pada lantai.Menutup mataku. Berfikir sejenak.

Oho! Arraseo, aku mengerti.

“seoulhyun-ssi, berikan aku berkasmu semuanya. Kau tunggu disini. Yang lain juga aku akan pergi sebentar”

AUTHOR POV

Kini waktu sudah mulai memasuki senja. Seoulhyun sedaritadi duduk sendiri diruang latihan BTS. Masih sama dengan pakiannya. Ia melihat bajunya, benar ini yang membuat ia menjadi pengangguran. Bajunya yang berwarna kuning terlihat coklat dimata Jimin. Seoulhyun mendengus pelan. kemudian, datang seorang pria duduk disampingnya. Seoulhyun mencoba membuang muka.

“seoulhyun-ssi”

wae?”

“umurmu berapa?”

“aku kelahiran 95, jadi kau hitung saja sendiri”

“wuahh, daebak aku juga 95. Kufikir kedepanya kita akan berteman”

“terserah kau saja, Kim taehyung”

“wuah daebak, kau tahu nama asliku? Jangan-jangan kau penggemar kami ya”

“kya, memangnya aku tak punya handphone apa!”

“jadi selama ini kau tahu kami? Kukira kau tak tahu kalau kami ini artis”

“terserah”

“kya, kau jangan bersikap dingin seperti itu. Bagaimana jika aku menyukaimu nanti. Aish”

Mendengar perkataan Taehyung, seoulhyun yang sedari tadi membuangmuka dan menutup matanya kini menoleh kearah taehyung. TJJAH! Wajah mereka sangatlah dekat. Taehyung melihat lekat-lekat seoulhyun. Jantungnya terus berdegup kencang

“kyaa, apa yang tengah kalian lakukan?”

Kehadiran jimin merusak suasana. Seoulhyun buru-buru buang muka dan menutup kembali matanya. Taehyung berdeham.

“a-aku akan pergi keluar udara disini sangat panas. Annyeong jimin”

“aigoo anak itu. Kya seoulhyun-ssi”

“bicara informal saja park jimin. Umur kita juga sama”

“k-kau tahu aku?”

“memangnya aku tidak memiliki handphone?”

“ehm. Baiklah seoulhyun-a, aku minta maaf karena telah menyusahkanmu. Sebagai gantinya aku mencari pekerjaanmu disini dan menjadikan mu berstatus kewarganegaraan korea. Jadi—“

“pekerjaan?” kini mata seoulhyun berbinar mendengar kata ‘pekerjaan’

nde, aku sudah berfikir bersama manager hyung. Dia juga menyetujuinya”

“maksudmu?

“kau menjadi manager pribadi BTS, seoulhyun-a. Kata manager hyung, kau bisa tidur di dorm kami asal kau mengunci mulutmu tentang kerahasiaan kami pada public dan–”

“MWO?!”

-DORM BTS-

KIM SEOULHYUN POV

Sudah hampir dua bulan lebih aku disini. Ya seoulhyun-a bagaimana bisa kau menerima tawaran si bantet bodoh itu. Pabo-pabo-pabo. Bahkan dengan aktivitas mereka yang padat ini sangat membuatku lelah. Terlebih lagi, Kim Taehyung yang terus mendekatkan dirinya padaku. Aigoo.

Flashback

“shiroo” aku melipat kedua tanganku.

“aku sudah bertanggung jawab, nona seoulhyun. Itu terserah padamu”

“yasudah”

“baiklah kalau itu maumu, kau bisa keluar dari sini nona. Kau tahu? Kau bukan apa-apa disini”

“terus nasibku bagaimana jimin?”

“kan sudah kubilang, itu terserah padamu”

“yasudah. Jadi apa tugasku?”

Flashback off

Diantara mereka bertujuh, aku yang selalu bangun pagi. Bagaimana tidak, kini aku menjadi budak tujuh manusia absurd itu. Aku melihat jadwal, ah benar. Hari ini mereka ada satu konser sore nanti. Baiklah, pagi ini saatnya memasak untuk sarapan pagi.

“mau kubantu hyun-a?”

Aku menoleh kearah belakang. Aigoo lagi-lagi bocah alien itu.

“anni”

“kya, aku bisa membantumu mencuci piring”

“terserah kau saja taehyung-a”

Aku melanjutkan pekerjaanku. Untuk memotong bawang. Ah benar, aku melupakan sesuatu. Aku belum memakai apronku (celemek).

“kau melupakan ini hyun-a”

Dengan kemuanya sendiri, taehyung memakai apronku. Oke. Posisi kami benar-benar seperti orang berpelukan. Bagaimana tidak? bahkan dia memasang tali pinggang apron itu tanpa sungkan dipinggangku.

Taehyung sekarang terdiam, menegapkan tubuhnya. kedua tanganya tetap berada dipinggangku. Taehyung tampak melihatku lekat-lekat. Perlahan dia mendekatkan dirinya padaku. Semakin dekat. Hingga hembusan nafas kami terasa.  Perlahan taehyung memiringkan kepalanya. Aku bisa merasakan hidungnya menyentuh hidungku. Dadaku terus bergemuruh. Oh.

“ehm”

Taehyung tersadar setelah aku berdeham. Oh. Jantungku hampir ingin copot. Apa itu tadi.

“ah, a-k-ku melupakan sesuatu hyun-a. aku akan kembali”

Ck! Aku hanya mendesis dengan tingkahnya yang gagap itu. Kedepanya aku harus berhati-hati dengan anak ini. aigoo bagaimana kalau aku menyukainya dan di amuk masa oleh taehyungstand? Andwae-andwae. Aku menggelengkan kepalaku, membuang semua khayalan tak penting.

Oh iya, sampai dimana tadi acara masaku?

AUTHOR POV

Setelah selesai masak, seoulhyun merapihkan dan menata makanan dimeja makan. Terlihat beberapa member kini sudah berkumpul. Sudah ada Rm, Jin, Suga, Jhope, dan Jungkook. Dimana jimin dan Taehyung?

“kyaa, dimana si bantet itu?”

“sepertinya ia masih tidur nuna”

“lalu si alien itu?”

“oh, katanya ia akan kekantor nuna”

“sepagi ini?memangnya ada apa?”

“tak tahu”

Sepertinya urusan taehyung kekantor BigHit adalah untuk menenangkan pikiranya mengenai kejadian didapur tadi. Pikir seoulhyun.

“baiklah, kalian makan lah dengan nikmat. Aku akan membangunkan sibantet”

Seulhyun pun berjalan kearah kamar Jimin. Benar saja, setelah dibukanya pintu kamar Jimin. Jimin sedang tertidur pulas. Seoulhyun masuk dan memandangi Jimin.

Dia menelan salivanya dengan susah. Dadanya bergemuruh. Jantungnya berdegup kencang. Siapa yang tidak akan tercengang melihat jimin hanya memakai kaus tipis dan celana piyama?

Seoulhyun menggelengkan kepalanya, membuang jauh-jauh pikiran bahayanya itu. Dia memberanikan diri mendekati jimin

“kya jimin bangunlah” seoulhyun membangunkan jimin dengan kakinya. Tanganya dilipat didepan dada. Tidak ada respon sama sekali dari Jimin.

Ia memutarkan bolamatanya dengan malas. Lebih mendekat kearah jimin. Kini tanganya bergerak menuju pergelangan jimin. Hendak membangunkanya kembali.

“kyaa jimin cepatlah bangun, temanmu sudah menunggu di—“

Belum sempat seoulhyun berbicara, kini tanganya sudah digenggam erat oleh Jimin dan didekap didadanya.membuat jantung seoulhyun kembali berdegup kencang. Sepertinya jimin tidak sadar.

“kyaa, jimin apa yang kau—“

Oke. Sekarang jimin menarik tangan seoulhyun dengan tenaganya. Apa seoulhyun ini gulingnya? Kau tahu adegan Gu Jun Pyo dan Geum Jan Di saat dikamar Gu Jun Pyo?

Benar. Kini tubuh seoulhyun berada diatas tubuh Jimin. Seoulhyun membulatkan matanya. Wajahnya tercengang. Dadanya bergemuruh. Jantungnya berdegup kencang. Rasanya dirinya ingin meledak saat itu juga. seoulhyun tercengang. Ia masih tetap dengan posisi yang sama. Jantungnyapun tetap bergemuruh. Perasaan macam apa ini?

JIMIN POV

Um? Hidungku terasa gatal. Bukan hanya hidung, tapi wajahku juga. mengapa aku merasa banyak sekali rambut disini. Jangan-jangan kisah hantu sadako yang pernah diceritakan oleh Jungkook nyata?

Aku langsung membuka kelopak mataku. Samar-samar, terlihat ada seorang wanita melayang dihadapanku ini. bukan hanya melayang, mulutnya juga menganga seperti itu. Apa ini benar sadako? Kya-kya, aku mencoba untuk mengedipkan mataku. Mungkin ini hanya mimpi didalam mimpi. Tapi nyatanya pandanganya tetap berada didepanku.

“Kyaaaaaaaa—- pergilahkau SADAKO SIALAN!!!!!”

Teriaku kaget. Benar-benar, sadako ini nyata! Aku menendang sadako sialan ini dengan sekuat tenagaku. Dan langsung menarik selimut untuk menutupi seluruh tubuhku agar ia tak muncul dihadapunku lagi

“enyahlah sadako sial” gumamku kecil. Keringat dinginku bercucur membasahi seluruh tubuhku.

“arghhh”

Suara apa itu? Apa sadako itu masih disini? Hih. Melihatnya saja sudah merinding, aku memejamkan mataku lekat-lekat dibalik selimut. Keringat dinginku terus menerus bercucuran.

“k-yyy-a pa-rk j-jimin,,”

Hm? Chakkaman. Aku membulatkan mataku. Itu suara seoulhyun? Kim seoulhyun? Aku langsung bangkit dari tempat tidurku ini. dan menoleh kearah kiriku. Benar.aku melihat Sadako itu, anni, seoulhyun-a terbujur lemas dilantai meringkuk memegang perutnya.

“per-utku park j-jimin. Kau menendangnya” lirihnya kesakitan. Aku langsung menghampiri seoulhyun.

“seoulhyun-a, gweanchana? Kya, seoulhyun-a” aku menepuk-nepuk pipinya. Aishh.

“perutku sakit sekali, p-a-rk j-jimin” seoulhyun tetap saja meringis kesakitan. Seketika ia tak sadarkan diri.

AUTHOR POV

Kini keenam pria itu tak tau harus berbuat apa. Mereka nampak sangat khawatir dan bingung.

“aish, bagaimana bisa kau menendangnya jimin”

“kukira ia sadako, hobi hyung”

“lagipula, bagaimana ceritanya seoulhyun-a berada diatasmu jimin?” pertanyaan dari Jin kini membuat semua member beralih pada jimin. Menatapnya tajam.

“kau mengigau lagi bukan? kyaa! Kau ini sudah tua eoh? Kau tidak bisa membedakan mana guling atau manusia? pabboya- neo gunakan otakmu!”

Suga mendesis kecil ia tahu kebiasaan buruk tidur jimin. Bahkan ia pernah menjadi korbanya dulu.  “kau urus, park jimin” lanjutnya meninggalkan jimin

“bagaimana aku mengurusnya hyung?” jimin berteriak pada suga sesekali ia menatap seoulhyun yang lemas ditempat tidurnya

“kya, park jimin kompres bagian lukanya. Itu akan meringankan sakitnya” itulah saran dari Jhope. Kemudian yang lainya ikut meninggalkan jimin yang sedang tercenga menatap seoulhyun.

“bukankah tadi ia menahan sakit dibagian perutnya?” jimin mendesis pelan. Jimin kemudian menatap seoulhyun. Berjongkok disamping tempat tidurnya. “apakah harus?” jimin kemudian menatapnya. Jimin tidak mungkin mengobati luka yang berada diperut seoulhyun, bagaimana bisa jimin adalah seorang laki-laki yang normal bisa jadi ia khilaf. Bagaimana jika jimin melakukan ‘sesuatu’ yang lain?

“andwae-andwae. Aku akan meminta tolong pada nuna penata riasku”. Jimin punmelihat lekat-lekat seoulhyun. Menggenggam tanganya erat-erat menempelkan didadanya. “mianhe seoulhyun-a, karena kecerobohanku kau menjadi sakit” kemudian jimin melepaskan genggamanya. Mendekatkan wajahnya pada seoulhyun. Memejamkan matanya. Jantungnya berdegup sangat-benar-benar kencang. Ia memberanikan diri. bibir jimin menempel pada seoulhyun hanya beberapa detik. Kemudian ia berdiri, menegakkan tubuhnya “saranghaeyo seoulhyun-ssi. Sejak kau berada disini” gumamnya pelan.

“ah, benar. Bukankah aku harus memanggil nuna penata rias” ujarnya berlari meninggalkan seoulhyun

Seoulhyun yang sedaritadi hanya tidur, membuka matanya. Meletakkan tanganya dibibir kemudian beralih kedadanya. Benar ia sudah sadar sedaritadi saat suga berteriak pada jimin, heranya saat itu, saat jimin mengecupnya ia tak menghelak bahkan menerimanya. Kalau begitu,  Apakah ia juga mencintai jimin?

– KANTOR MBC-

Sesuai jadwal, mereka ada konser hari ini di MBC. Kali ini tanpa didampingi manager pribadi mereka. Kim Seoulhyun, semua tampak pontang-panting mengurus perlengkapanya. Dibantu dengan beberapa asisten lainya.

“kyaa, memangnya kemana seoulhyun-ku?” ucapan taehyung membuat semuanya menjadi hening.

“apa maksudmu tae?” rapmon menanyakan hal ini pada taehyung. Apa maksud dari kata seoulhyun-ku yang baru saja ia katakana?

“apa kau menyukai nuna hyun, tae-hyung?”  JEDAR! Seperti tersambar petir, mendengar perkataan jungkook, jimin amat merasa terluka. Tidak, belum terlalu terluka. Ia belum mendengar jawaban yang akan dikeluarkan oleh tae.

Semua menanti jawaban tae. “memangnya kenapa kalau aku menyukainya. Bahkan nanti aku akan menyatakan cintaku. Sepertinya ia juga menyukai-ku” tae mengangguk dengan sangat percaya diri. Sedangkan jimin? Kini hatinya sudah hancur berkeping-keping. Bagaimana bisa? Heol. Jimin remuk dengan sempurna.

Rapmon melempar handuk kecil pada tae, menganggap tak percaya “kya, kau jangan bertindak bodoh kim taehyung. Memangnya Ia menyukaimu. Haha lucu sekali”

“aishh, hyung” tae hanya menggeram kesal.

Selang beberapa jam kemudian, konser mereka dimulai. Semua menampilkan wibawa dan powerfullnya dengan lagu mereka yang lagihits-Run-, kecuali Jimin, ia masih sangat syok dengan apa yang tadi ia dengar. Beberapa kali ia melakukan kesalahan, entah itu gerakan dan posisi. Pikiranya kosong dengan hati yang hancur.Bukan hanya dipanggung saja,jimin juga terlihat kosong saat perjalanan pulang.Mengingat itu semua.Mungkin setelah ini, jimin akan dihukum oleh PD-nim mereka.

Bukan hanya jimin, di dorm BTS, selang beberapa jam saat ia diobati, seoulhyun sedang memikirkan kejadian tadi. Jimin mengecup bibir mungilnya. Bahkan, saat ini ia merasakan rindu yang teramat sangat jika bola mata ia tak memandang wajah jimin. Ah, benar seoulhyun sangatlah munafik dengan perasaanya. Saat didepan jimin, dia sangat terlihat kasar, padahal didalam lubuk hatinya jauh berbeda, ia sangat mencintai jimin. Ia mengingat, semua kejadian dua bulan yang lalu bersama jimin, saat mereka pertama bertemu, saat seoulhyun menjadi budak jimin yang pontang panting mengukur baju untuknya, saat ia bercanda dengan jimin. Ah-sudahlah. Itu hanya membuatnya semakin merindukan jimin. Seoulhyun menghembuskan napasnya dengan berat.

Drtttt..drttttt.drtttt

“um? Nomor asing?” seoulhyun melihat handphonenya. Terdapat nomor yang tak iakenal,bahkan nomornya berasal dari luar korea. Siapa ya?seoulhyun mengangkat teleponya

“Hello”

“Am I speaking with Miss Seoulhyun Kim?”

“oh? Sure. Uhm. Sorry with whom am I speaking?”

“I’m Daniel Park.Remember? The company CVKOREA in London. I’v been waiting for your arrival from a few , month ago. Why don’t u provide? Im looking for ur numbe. Cause the numbers on ur cv doesn’t work”

“oh.. maaf Mr. Daniel?kau bisa menggunakan bahasa korea?kau dan aku sama-sama bermarga korea bukankah lebih enak berbahasa korea? Hehe”

“ah itu. Baiklah. Kau tak kunjung tiba dikantor kami? Wae? Kau harus segera kesini. Aku yang mengelola CV mu, perusahaan sudah member—“

Ucapan Daniel Park disebrang sana seperti terputus-putus. Ah, mungkin masalah jaringan. Seoulhyun mencoba keluar dorm. Saat seoulhyun memutar knop dorm BTS. Seoulhyun bertemu dengan member BTS yang ramai dan rusuh. Apalagi RM yang sedaritadi memarahi Jimin Karena tingkah laku anehnya itu. seoulhyun berpapasan dengan Jungkook. “Uh, nuna gweanchana? Perutmu sudah baikan?” kemudian seoulhyun hanya memberi isyarat diam dengan telunjuk dibibirnya itu,lalu ia keluar untuk mendapat sambungan yang baik.

Mendengar kata Jungkook’perutmu yang sakit’ raut wajah tae tampak bingung. Pasalnya seharian ia tidak ada didorm “kya, kalian bisa jelaskan apa yang terjadi pd seoulhyun-ku?” ucap tae sinis. “tanyakan pada jimin, tae” jawab Jhope. Melihat hal itu, jimin yang berada digemuruh kecemburuan mendengar kata ‘seoulhyun-ku’ langsung masuk kedalam tanpa menoleh sedikitpun.

TAEHYUNG POV

Uhm? Kenapa bocah itu,drtd tingkah lakunya menyebalkan. Kya,memangnya ada apa dengan hyun-ku?mengapa tak ada yang memberitahuku. Aigoo.

Aku mencari seoulhyun-a, heol. Itu dia. Tapi, chakkaman. Raut wajahnya serius serikali?

“Mwo? Kamis? Itu seminggu lagibukan? Jadi kamis depan aku harus ke London begitu?”

“……..”

“Iya, aku mengerti kondisinya Mr.Daniel,aku tahu kalau aku tak kesana kau akan dicap’korupsi’ karena biaya perjalananku kemarin?”

“……”

“baiklah. Aku mengerti. Iya, aku akan mengurusnya. Iya, ah masalah biaya aku sudah mempunyai bekal. Iya, iya, terimakasih”

London?minggudepan?

AUTHOR POV

Seoulhyunpun berbalik,hendak kembali kedorm tapi betapa kagetnya ia melihat tae yang mematung disana. “omo.. kau sedang apa tae?”

“kau akan pergi?”seoulhyun hanya terdiam

“Saranghae, Seoulhyun-a” mendengar perkataan itu, seoulhyun hanya diam. Tak menyangka. “Aku mencintaimu. Wanna be my girlfriend?” Seoulhyun kembali terdiam. Ia harus apa?bukankah hatinya kini milik jimin?

“kenapa kau terdiam? Kau-“

“hatiku milik orang lain, Taehyung-ssi. Mian”

“Nugu, hyun-a?”

“Park Jimin” Tae hanya menganga mendengar Seoulhyun. Rasanya sangat sakit mendengar ucapan itu. Tapi bukankah ia harus gembira karena yang dicintai seoulhyun seorang park jimin?orang yang sudah ia kenal lama. Tae tahu betul bagaimana sikapnya jimin terhadap seorang wanita.

“apa jimin juga mencintaimu?”

Seoulhyun hanya menggeleng pasrah. “kau juga benar akan pergi?selamanya?bagaimana dengan perasaanmu?” seoulhyun menggigit bibir bawahnya tak tau apa yang harus ia katakan.Tae hanya mendengus pelan “Baiklah, aku akan membantumu mengurus segala keperluan dan pembatalan kontrakmu eoh?anggap saja ucapanku tadi hanya candaan. Jadi kau takperlu mengasihani cinta yang bertepuk sebelah tangan nde?kuharap jimin akan membalasmu.Saranghae-Seolhyun” Tae memeluk seoulhyun.Seoulhyun membiarkanya. Mungkin ini yang terakhir.batinnya-

###

Sudah enamhari sejak kejadian malam itu, jimin tak tidur didorm.tidak berbicara pada semua member,bersikap kasar pada seoulhyun yang berusaha untuk menghubunginya. Bahkan pagi ini,saat seoulhyun ingin bersiap pergi meninggalkan koreapun jimin tak mau dihubungi. Seoulhyun merasa sedih dan gurau.pikirnya,apa ia harus mengakhiri rasa cintanya ini pd jimin?Tae melihat seoulhyun juga ikut merasa sedih.berkali-kali tae mencoba menghubungi jimin, namun apadaya ia memang keras kepala.

“baiklah, gomawo nde. Untuk semuanya,maaf jika aku sudah merepotkan kalian”senyum tipis seoulhyun menandai bahwa ia harus pergi. Ia menarik,koper merahnya itu keluar ruangan dorm mereka.

“chakkaman, nuna.kita belum melakukan salam perpisahan” jungkook member aba-aba pada sangleader.”Dul-set, Bang-Tan soenyodan imnida.Gomawo, seoulhyun-ssi sudah bekerja keras.kedepanya kita akan berusaha menjadi yang terbaik. Annyeong hyun-a, hati-hati nde” kemudia ke tujuh pria itu membungkukan badanya. Seoulhyun menahan haru, tersenyum tipis. Pergi meninggalkan mereka semua.

Dengan langkah lintang-lintung, tae masuk keruang latihan mereka dikantor BigHit.menghampiri pria berambut blonde yang tampak lesu. Memandangi layar ponsel yang tampak foto seorang parkJimin dan KimSeoulhyun, tersenyum ceria.

“kya park jimin apa yang kau lakukan eoh?”

“wae?”

“kau tak ingin bertemu denganya untuk yang terakhir kalinya?”

“maksudmu?”

“Seolhyun mencintaimu bodoh!” Jimin hanya mendesis pelan. Mengingat malam itu, saat tae dan seoulhyun berpelukan.

“lalu apa urusanyadenganku?bukankah kau namjachingunya?”

“kya! Apakau menguping pembicaraan kami?” jimin hanya diam menahan amarah. Disaat itu, Tae tersadar bahwa selama ini cinta Seoulhyun tak bertepuk sebelah tangan

“kau hanya melihat endingnya bodoh!dia menolakku demikau” Jimin tercenga mendengar perkataan Taehyung. “kya, jangan diam saja.kejar seoulhyun bodoh!dia akan pergi meninggalkan kita selamanya!hari ini ia akan kebusan terlebihdahulu dengan bus,mengambil gaji pada PD-nim dibusan untuk keberangkatanya besok ke London”

“MWO?!!!!! KYA,MENGAPA TAK ADA YANG MEMBERITAHUKU.AISH, SIAL!”

“dirimu saja yang susah dihubungi!” “kya, palli kita kejar seoulhyun sebelum terlambat!”

Seoulhyun menarik kopernya dengan berat hendak menaiki bus.Bagaimana bisa?bahkan jimin tak mengucapkan salam perpisahan padanya. Ck.

“Kim Seoulhyun-ssi” seoulhyun menoleh kearah orang yang memanggilnya. Ia membulatkan matanya. Laki-laki berambut blonde menghampirinya dan menariknya ketempat yang sepi. Diikuti oleh temanya,kemudian ia langsung memeluknya erat dan membuka maskernya. Dipegangnya tengkuk seoulhyun oleh pria blonde itu. Mendekatkan wajahnya dengan seoulhyun. CHUP~ untuk kedua kalinya, Jimin sang pria blonde menciumnya. Kini ciumanya sangat tulus. Seoulhyun melepaskan ciumanya dan menoleh kearah taehyung. Benar disana ada taehyung.

“Kya, berbahagialah, aku lebih suka pada wanita dari planet lain”

“kya, kau pikir dirimu Do Min Joon!”

“Seoulhyun-a, lihatlah aku. Saranghae. Jeongmal Sarangheyo” seoulhyun tersenyum kemudian, mengecup sekilas bibir jimin. Lalu pergi menjauh-

-Esok paginya-

Jimin mengendus pelan. Lagi-lagi ia disuruh eommanya untuk kebandara. Kali ini ia akan mengantar bibinya keIncheon untuk keberangkatanya ke Inggris. Ia menunggu bibinya didalam mobil, bibinya datang dengan pakaian berwarna Kuning dan koper merah. Mengingatkan ia pada kekasihnya, seoulhyun.

Jimin mengantar bibinya ke Incheon sendiri. Karena ia fikir hari ini tak ada lagi lautan exo didepanya. Bahaya jika terkena paparazzi lagi.

“jimin-a, kau tunggu disini sebentar nde. Bibi ingin lihat papan didepan sana. Bibi akan kembali jangan kemana-mana arrachi?Keberangkatan bibi sekitar 10menit lagi.Jadi tunggulah”

“nde, ahjumma”

Jimin menatap punggung bibinya itu.Kemudian menoleh kesana-sini. Jimin mengibas-ngibas wajahnya dengan tangan Panas sekali udaranya.Kemudian jimin membuka masker.Heol,ia Tak memperdulikan orang sekitar yang kini tengah menatap dirinya.

CEKREK!

Jimin terhenti. Kemudian manik matanya menatap sekitar. Mencari ahjummanya.

Mata Jimin berhenti pada wanita berpakaian kuning yang mencolok.

Heol itu dia.

Jimin berlari kearah ahjummanya kemudian menarik tangan ahjummanya dengan panik,fikir jimin,jimin akan membawa ahjummanya ke mobil.Dan menunggu penerbanganya didalam sana.

Jiminpun membawa masuk ahjummanya kedalam mobil.

“KYA! KAU APA YANG KAU LAKUKAN!!!!!!!!”

Jimin tersontak kaget.

“PARK JIMIN?”

“KIM SEOULHYUN?”

“KYA, PARK JIMIN, KEBERANGKATANKU SUDAH LEWAT 2 MENIT. KAU INGIN MEMBUATKU UNTUK MENJADI ASISTENMU LAGI?”

-fin-

 

3 pemikiran pada “[What is Your Color?] This Is Yellow – Oneshot

Leave a Review