[BTS FF FREELANCE] Trapped in a Marriage – (Chapter 4b)

Trapped In A Marriage (4)

Title

Trapped in a Marriage

Author

Yoohwanhee

Main Cast

Jung Hyerin [OC]

Jeon Jungkook [BTS]

Kim Taehyung [BTS]

Ryu Sujeong [Lovelyz]

Genre

Romance, Marriage-Life, Comedy, School-Life,AU

Length

Chaptered

Rating

PG-15

Summary

Tidakkah kalian memikirkan bagaimana perasaan kami saat dipasangkan dengan orang asing? Apalagi harus menikah dengan orang yang kasar dan dingin sepertinya diumur semuda ini.

Disclaimer

BTS dan cast lainnya milik orangtua, agensi, dan Army, kecuali OC adalah milik author. Cerita murni hasil pemikiran author, so DO NOT PLAGIATOR. Jika ada kesamaan plot, tokoh, judul, dll adalah ketidak sengajaan.

SORRY FOR TYPO and HAPPY READING

 

Note: Cast dan rating bisa berubah disetiap chapternya.

 

Chapter sebelumnya:

“Hyerin-ah…” Panggil lelaki itu lagi. Membuat Hyerin mengerutkan alisnya. Ia benar-benar tidak mengenal suara lelaki ini “Aku tanya, siapa kau?” Tanya Hyerin, sedikit kesal karena namanya terus saja dipanggil oleh lelaki itu.

“Aku…sebenarnya..”

Ucapan lelaki itu yang terputus-putus membuat Hyerin mengira sang lelaki sedang kecelakaan, suaranya juga sedikit lemah. “Apa kau baik-baik saja?” Tanya Hyerin kepada lelaki yang tak dikenalnya itu.

“sebenarnya…”

Hyerin kembali mengernyitkan alisnya, bingung dengan apa yang dikatakan sang lelaki misterius.

 

//TrappedInAMarriage//

 

-Kau cantik hari ini-

//TrappedInAMarriage//

 

Dentuman musik yang keras, orang-orang yang sedang berdansa di tengah keramaian, ditempat inilah Jungkook berada. Tepatnya ia sedang duduk di salah satu bar dan sedang menikmati wine nya disana. “Eum” Gumam Jungkook kepada orang yang berada di seberang telepon. Setelah itu ia mengeluarkan ponsel yang tadi ia tempelkan ditelinganya dan menyimpannya didalam saku celananya.

 

“Jungkook!”

 

Suara seorang gadis membuat Jungkook menoleh kearah sumber suara. Ia menatap lekat seorang gadis yang berjalan kearahnya. Gadis dengan dress merah pekat itu tersenyum kearahnya membuat Jungkook memutar bola matanya. “Jeon Jungkook, itukah kau?” Tanya sang gadis yang akhirnya telah berdiri tepat disamping Jungkook yang sedang duduk.

 

“Ada apa, Yeonji noona?” Tanya Jungkook balik. Membuat gadis yang bernama Yeonji itu mengerutkan alisnya “Noona? Kau memanggilku dua hari yang lalu tanpa ada embel-embel noona dan sekarang kau memanggilku dengan sebutan itu?”

 

Jungkook terkejut saat menyadari tangan Yeonji yang mulai mengelus pelan pipi kanannya. Oh ayolah, untuk sekarang Jungkook hanya ingin minum tanpa diganggu siapa-siapa dulu.

 

SEET

 

Tanpa berkata apa-apa, Jungkook langsung menepis kasar tangan Yeonji “Maaf, aku masih dibawah umur” ucap Jungkook yang kemudian pergi dari hadapan Yeonji.

 

Melihat itu, Yeonji langsung saja berteriak “Ya! Jeon Jungkook! Kau sudah bercumbu denganku dua hari yang lalu dan kau melakukan ini padaku? Dasar br*ngsek!”

 

Jungkook hanya menghembuskan nafasnya saat mendengar teriakan dari gadis itu. Ya, ia akui bahwa ia memang pernah bercumbu dengan gadis yang bernama Joo Yeonji itu dua hari yang lalu. Ah sudahlah, tak perlu membahas itu lagi.

 

TAP TAP

 

Jungkook berjalan masuk kedalam tengahnya keramaian. Dentuman musik terus saja mengiringi langkah kakinya. Namun, ia berhenti disaat matanya menangkap suatu objek yang berada agak jauh darinya. Orang itu… begitu familiar dimatanya.

 

Ia menyipitkan matanya untuk melihat orang itu lebih jelas. Pasalnya,  cahaya di dalam pub ini remang-remang dan hanya diterangi oleh beberapa lampu laser dan itupun hanya untuk menerangi lantai dansa.

 

“Ah entahlah”

 

***

 

“Hyerin-ah, katanya kau mau datang kerumah malam ini. Sebenarnya ada ap-“

 

Eomma, nanti aku telepon lagi”

 

TIIT! TIIT!

 

Hyerin segera menaruh ponselnya didalam tas selempang yang ia gunakan. Dengan buru-buru, ia meraih syal yang ditaruhnya asal tadi diatas sofa kemudian segera berjalan keluar dari rumah. Tak lupa, ia mengunci rumah sebelum akhirnya benar-benar pergi.

 

Dilangkahkan kakinya menuju mobil yang sudah disiapkan sang supir. Hyerin membuka pintu mobil dan masuk kedalam “Antarkan aku ke New Island Pub”

 

Mendengar itu, sang supir mengangguk sebelum akhirnya menggaruk pelan tengkuknya. Ini pertama kalinya Hyerin meminta diantarkan ke tempat yang seperti itu. Jadi, wajar sang supir sedikit ragu untuk mengantarkannya. Apalagi ini sudah jam setengah delapan malam. Takutnya Nyonya Jung memarahinya karena telah mengantar Hyerin ke tempat seperti itu.

 

“Tapi.. untuk apa nona muda pergi ke pub?” Tanya sang supir yang biasa disapa Song ajusshi oleh Hyerin.

 

“Temanku ada disana” Jawab Hyerin. Gadis itu hanya memandang kearah luar jendela dan melihat gemerlap kota Seoul pada malam hari.

 

Keadaan didalam mobil hening sampai akhirnya Hyerin sampai ditempat tujuannya, New Island Pub. Ia langsung beranjak keluar dari mobil kemudian berlari pelan masuk kedalam pub itu.

 

Dentuman musik yang keras langsung menusuk telinganya. Dilihatnya orang-orang sibuk menari mengikuti irama musik yang sedang diputar sekarang. Tapi Hyerin tidak peduli akan hal itu. Tujuannya datang kesini adalah mencari seseorang.

 

Seseorang yang tadi meneleponnya.

 

Matanya sibuk memerhatikan setiap orang yang duduk di bar. Dilangkahkan kakinya untuk masuk lebih dalam lagi. Oh, itu dia! Seorang lelaki sedang duduk sendirian disebuah bar yang sepi.

 

TAP TAP

 

Gadis itu langsung melangkahkan kakinya untuk menghampiri lelaki itu. Sebelum menegur lelaki itu, Hyerin mencoba untuk melihat wajahnya dengan jelas, karena disini kurang pencahayaan. Takutnya ia menegur orang yang salah.

 

Dan rupanya itu orang yang benar.

 

Ya, Kim Taehyung!” Hyerin menepuk pelan pundak lelaki itu. Astaga, bau alkohol menusuk tajam hidungnya. Lelaki ini benar-benar sudah mabuk berat.

 

Taehyung menatapnya dengan mata sayu. Kedua ujung bibirnya tertarik pelan dan membuat sebuah senyuman kecil “Oh, kau… datang juga” ucap Taehyung. Hyerin yang mendengarnya hanya diam dan terus menatap wajah lelaki itu. Air wajah lelaki itu benar-benar tidak bisa ditebak oleh Hyerin. Terlihat ada sedikit ekspresi senang dan sedih disaat yang bersamaan pada wajah Taehyung.

 

“Kau… benar-benar datang, ya” Ulang Taehyung dengan nada bicara yang sedikit melemah. Ia terlihat menopang dagunya dengan telapak tangan. Hyerin yang melihatnya hanya menatapnya aneh. Disaat seperti ini ia masih bisa berpose seperti itu?

 

“Jika bukan karena untuk membantumu pulang, aku tidak akan masuk ke tempat seperti ini” ucap Hyerin, matanya memperhatikan keadaan sekitar. Benar juga, ini pertama kalinya ia masuk ke sebuah pub seperti ini.

 

Eum… terima kasi-“

 

PUK!

 

Tangan yang tadi ia gunakan untuk menopang dagunya kini terjatuh diatas meja bar bersamaan dengan kepalanya. Rupanya ia tertidur, didengar dari dengkurannya yang sedikit keras. Bahkan ditempat yang sudah dipenuhi oleh dentuman musik keras seperti inipun dengkuran Taehyung masih  bisa didengar oleh Hyerin. Ckck..

 

Ngomong-ngomong, ia kemari untuk membawa pulang Taehyung…

 

FLASHBACK

 

“Aku…sebenarnya..”

 

Ucapan lelaki itu yang terputus-putus membuat Hyerin mengira sang lelaki sedang kecelakaan, suaranya juga sedikit lemah. “Apa kau baik-baik saja?” Tanya Hyerin kepada lelaki yang tak dikenalnya itu.

 

“sebenarnya…”

 

Hyerin kembali mengernyitkan alisnya, bingung dengan apa yang dikatakan sang lelaki misterius.

 

“aku… menyukaimu… Hyerin-ah”

 

DEG!

 

Hyerin membulatkan matanya. Tunggu dulu, siapa lelaki ini? Hyerin benar-benar tak habis pikir. Ia terus mencoba mengingat suara lelaki tersebut. Sebenarnya siapa?

 

“Oh!” Hyerin memekik saat merasa telah mengingat suara lelaki itu. Suara berat itu…

 

Kim Taehyung!

 

“K-kim.. Taehyung?” Tanya Hyerin, mencoba memastikan orang yang meneleponnya itu adalah Taehyung atau tidak. Terdengar suara berisik diseberang telepon. Sepertinya lelaki itu sedang berada disebuah tempat yang ramai.

 

Lelaki itu terdiam dan tak menjawab untuk beberapa detik. Namun akhirnya ia kembali bersuara “Aku… minta bantuanmu.. Hyerin-ah” ucap Taehyung dengan suara yang sedikit serak.

 

Sepertinya ia sedang mabuk, pikir Hyerin.

 

“Bantuan?” ulang Hyerin. Masih saja terdengar suara ribut-ribut diseberang sana.

 

“Tolong bantu aku… untuk pulang. Aku sedang berada di.. New Island Pub. Aku tak bis-“

 

TIIT!

 

Hyerin menengok ke layar ponselnya dan-Oh! Rupanya sudah terputus. Hyerin menghembuskan nafasnya pelan. Seseorang telah meminta bantuannya dan ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan sekarang. Ini sudah hampir jam delapan dan Hyerin harus keluar lagi.

 

“Semoga saja ibu tidak memarahiku” Gumam Hyerin sebelum akhirnya beranjak dari tempat duduknya dan pergi menuju kamarnya, untuk mengganti pakaian.

 

FLASHBACK END

 

Untung saja Hyerin mempercayai apa perkataan Taehyung di telepon itu. Tadinya ia mengira bahwa itu hanyalah troll belaka.

 

“Hhh” Hyerin menghembuskan nafasnya untuk kesekian kalinya. Ia menatap wajah damai Taehyung yang sedang tertidur. Yang sedang ia pikirkan sekarang, apa ia pergi saja dan meninggalkan Taehyung sendiri, atau ia harus membawanya pulang saja?

 

Masalahnya disini, ia tidak tahu dimana rumah Taehyung.

 

“Ah, kira-kira Sujeong tahu tidak, ya?” gumam Hyerin pelan kemudian meraih ponsel didalam tasnya. Ia lalu mencari daftar kontak dan mencari nama Sujeong disana. Langsung saja ia menekan tombol ‘Panggil’ disaat ia menemukan kontak Sujeong di layar ponselnya.

 

“Yeoboseyo”

 

“Oh, Sujeong-ah. Aku mau bertanya sesuatu padamu”

 

“Katakan saja”

 

“Apa kau tahu alamat rumah Taehyung?”

 

“Taehyung? Maksudmu Kim Taehyung? Aku tidak tahu dimana rumahnya tapi.. untuk apa kau menanyakan alamat rumahnya?”

 

“Ah.. itu.. aku bertemu dengannya di pub dan dia sekarang sedang dalam kondisi setengah sadar”

 

“Jadi? Kau mau membantunya pulang ke rumah, begitu? Dan tunggu, KAU PERGI KE PUB?! Ya, Jung Hyerin, kau pergi ke tempat seperti itu sesaat setelah kau menikah? Kau benar-benar..”

 

Ya, dengarkan dulu! Aku kesini… karena Taehyung memintaku untuk mengantarnya pulang. Ia mabuk berat sekarang”

 

“Tapi kenapa harus kau? Bukankah ada Yoongi dan Jin, teman satu ge-“

 

TIIT!

 

Argh, Hyerin sangat tidak suka dengan sifat Sujeong yang penuh selidik seperti itu. Ah entahlah. Ia benar-benar tidak mengerti dengan sifat teman dekatnya itu sendiri.

 

“Jadi.. kau harus kubawa kemana?”

 

***

 

“Nomor yang anda tujui seda-“

 

“Kemana dia sebenarnya?” ucap Presdir Kim seraya menaruh ponselnya diatas meja kerja miliknya. Matanya ia arahkan menuju sebuah kalender meja yang ada di meja kerjanya. “Padahal hanya tinggal beberapa hari lagi” ucap Presdir Kim.

 

Matanya terus memperhatikan tanggal 23 di kalender itu.

 

Tanggal yang sudah dilingkari dan diberi catatan ‘Acara pertemuan keluarga’.

 

***

 

BLAM!

 

Hyerin menutup pintu mobilnya dengan sedikit keras. Pasalnya ia harus membantu Song ajusshi untuk membawa Taehyung masuk kedalam rumahnya.

 

Ya, rumahnya, rumah Hyerin.

 

Tidak ada tujuan lain lagi, dan ini sudah jam sembilan malam. Jadi, ia terpaksa membawa Taehyung masuk kedalam rumahnya. Ah tidak, rumahnya dengan Jungkook.

 

Ah, persetan dengan lelaki itu. Lagipula Hyerin sudah berjanji pada dirinya sendiri pada saat acara pertukaran cincin dimulai, ia berjanji bahwa tidak akan membiarkan Jungkook ikut campur masalahnya dan tidak akan ikut campur dalam masalah Jungkook. Ia sudah berjanji akan hal itu, bahkan didepan sang pendeta. Walaupun sebenarnya janji itu ia sebutkan didalam hati.

 

SEET!

 

“Terima kasih, Song ajusshi” ucap Hyerin pada sang supir yang sudah membantunya membawa Taehyung masuk kedalam. Song ajusshi hanya tersenyum lalu pergi dari hadapan Hyerin.

 

Kini Taehyung terbaring diatas sofa putih didepan TV. Hyerin lalu melangkahan kakinya menuju lantai atas, lebih tepatnya menuju kamarnya. Untuk mengambil beberapa kain hangat.

 

Diambilnya dua selimut dari kamar dan segera menyelimutinya pada Taehyung. Ia lalu duduk sejenak disofa kecil yang terletak disamping sofa yang ditempati Taehyung. Matanya ia arahkan untuk memandangi wajah lelaki itu. Terlihat sangat teduh dan damai.

 

Hyerin menghembuskan nafasnya sejenak lalu membuka syal yang ia gunakan tadi. Memang, udara malam tadi sedikit dingin jadi Hyerin menggunakan syal untuk keluar menjemput Taehyung. Tunggu dulu, ‘menjemput’?

 

Hey, Hyerin tidak pernah berniat untuk menjemput lelaki itu sebelumnya. Ia hanya disuruh datang oleh Taehyung karena Taehyung ingin meminta bantuannya untuk mengantarkan lelaki itu pulang. Tapi, rupanya Taehyung malah tak sadarkan diri. Jadi, terpaksa ia membawa Taehyung kerumahnya dulu, ia tidak ingin membiarkan Taehyung tidur di pub seperti tadi.

 

Tapi ini benar-benar tidak masuk akal.

 

Kenapa harus Hyerin yang disuruh untuk mengantarnya pulang? Kenapa tidak orang lain saja? Ini yang sedari tadi bersarang di benak Hyerin. Sampai detik ini pun, ia masih tidak tahu kenapa harus ia yang diminta bantuan oleh Taehyung.

 

Dan… mengenai pengakuan Taehyung tadi di telepon, ahh, itu benar-benar membuat Hyerin bingung. Sebenarnya pengakuan itu sangatlah membingungkan. Entah itu benar atau tidak, tapi Hyerin tetap mengkhawatirkan perasaan Taehyung padanya. Dan juga, Taehyung mengatakan hal itu saat ia sedang mabuk. Bisa saja itu benar, karena alkohol adalah kebenaran.

 

Tapi, jika itu memang benar, Hyerin harus bagaimana?

 

“Hhh..” Hyerin menghela nafas pelan. Ia lalu beranjak dari tempat duduknya dan melangkahkan kakinya mendekat kearah Taehyung yang sedang tertidur lelap.

 

Untuk beberapa detik, ia masih terus memperhatikan wajah lelaki itu. Dari alis sampai dagu, benar-benar wajah yang tampan. Oh, tunggu. Apa Hyerin sekarang sudah mulai mengagumi wajah seorang Kim Taehyung? Haha, tidak mungkin. Ia hanya mengagumi seorang Kim Hanbin, bukan Taehyung.

 

Tapi, entah ada apa, melihat wajah Taehyung yang sedang tertidur begini, membuat Hyerin malah lebih betah memandangi wajah lelaki itu. Bahkan sekarang sebuah senyum tipis terukir diwajahnya.

 

“Apa yang kau lakukan?”

 

Suara seorang lelaki membuat Hyerin sedikit terkejut. Wajar saja ia terkejut karena itu bukanlah suara dari Taehyung, melainkan suara orang lain.

 

Hyerin mengangkat wajahnya dan menoleh pada lelaki yang tadi bersuara itu. Matanya membelalak saat mendapati seorang lelaki dengan gagahnya berdiri dihadapannya dan menatapnya tajam.

 

“J-jungkook?”

 

“Kutanya, apa yang kau lakukan dengannya?” Tanya Jungkook –lagi-, kali ini dengan nada yang lebih dingin. Bahkan kini diiringi dengan langkah demi langkah yang mendekat kearah Hyerin.

 

Melihat Jungkook yang mulai mendekat kearahnya, Hyerin sontak memundurkan langkah kakinya. Sungguh, tatapan Jungkook padanya sekarang benar-benar menakutkan. Sampai-sampai ia tidak tahu harus berbuat apa lagi selain hanya bisa mundur dari Jungkook yang terus saja berjalan pelan kearahnya.

 

TEP!

 

Dan akhirnya, kedua ujung tumit Hyerin menyentuh dinding. Jungkook yang semakin dekat kearahnya membuat Hyerin sedikit bergidik takut. Oh tidak, sekarang Jungkook hanya setengah meter darinya.

 

TAP TAP… TAP!

 

Langkah kaki lelaki itu terhenti saat sudah berada tepat didepan Hyerin. Ia masih saja menatap Hyerin dengan tatapan tajam dan dinginnya “Apa yang kau lakukan dengannya… dirumahku? HUH?”

 

BUK!

 

Tangan kiri Jungkook mengunci Hyerin yang kini sudah bersandar di dinding. Oh yaampun, posisi ini benar-benar tidak nyaman bagi Hyerin, karena sekarang jarak keduanya sangatlah dekat. Dapat dirasakannya nafas Jungkook yang dihembuskannya kasar disekitar pipi Hyerin. Itu menambah kesan menakutkan dari seorang Jeon Jungkook.

 

Tapi, sadarlah. Jung Hyerin bukanlah seorang gadis yang gampang takut hanya dengan gertakan kecil seperti itu. Ia bahkan bisa menggertak lebih keras dari Jungkook. Tapi, entahlah, apa ia akan melakukannya atau tidak.

 

“Memangnya kenapa jika aku membawanya kesini. Dan tunggu, ‘dirumahmu’? Permisi, ini rumahku juga. Jadi aku beba-“

 

“Kau pikir  aku akan mendengarkan penjelasan bodohmu itu? Bawa dia keluar-“ potong Jungkook sembari memundurkan jaraknya dengan Hyerin. Jungkook terlihat mengarahkan jari telunjuk kirinya menunjuk pintu utama rumah ini.

 

“-dan kau juga, keluar!”

 

Mata Hyerin membulat. Sedetik kemudian ia tertawa remeh “A..apa katamu? Ya, ini rumahku juga!! Justru kau yang harus keluar!” Bentak Hyerin dengan suara yang semakin meninggi.

 

Jungkook yang melihatnya menghembuskan nafasnya kasar “Dasar kau!”

 

SEET!

 

Tangan kanannya ia angkat dan-Oh! Sepertinya ia akan menampar Hyerin! Otomatis, gadis itu menutup matanya. Menunggu telapak tangan kanan Jungkook mendarat di pipi kirinya. Entah itu sakit atau apa, tapi ia dengan sendirinya menutup matanya, seperti menunggu tamparan dari Jungkook.

 

Tapi, beberapa detik telah berlalu dan sampai sekarang tangan itu belum juga menyambar pipinya. Dengan sedikit perasaan takut, gadis itu membuka matanya.

 

Eh?

 

“Jangan pernah menggunakan kekerasan terhadap seorang perempuan” Bisikan Taehyung membuat Jungkook kembali mengeraskan rahangnya. Pasalnya, tangan Taehyung dengan tiba-tiba menahan tangan kanan Jungkook yang tadinya sudah siap akan menampar Hyerin. Dan bahkan, tangan Taehyung kini mulai menggenggam kuat pergelangan tangan Jungkook dan membuat pergelangan tangan lelaki itu sedikit memerah.

 

“Sialan! Lepaskan!!” Bentak Jungkook seraya menepis kasar tangan Taehyung. Yang benar saja, pergelangan tangannya kini memerah akibat genggaman Taehyung yang cukup kuat itu. Jungkook meringis pelan saat merasakan pergelangan tangannya berdenyut.

 

Hyerin yang melihat itu hanya bisa diam. Ia tidak tahu harus berbuat apa-apa. Adegan tadi benar-benar seperti di drama action yang pernah ia nonton, tapi ini lain lagi. Kedua lelaki itu dikenal berteman padahal sebenarnya dilihat dari cara mereka memandang satu sama lain tidak sama sekali menunjukkan bahwa mereka berteman.

 

Taehyung yang tadinya berdiri tegap disamping Jungkook, kini mulai sempoyongan dan..

 

BRUK!

 

Terjatuh.

 

Ya!” Pekik Hyerin seraya menghampiri Taehyung yang sudah terkapar lemah diatas lantai dingin rumah ini. Sementara  Jungkook tidak peduli dengan temannya itu dan malah berjalan menuju kamarnya di lantai dua.

 

Hyerin yang melihat kepergian Jungkook hanya bisa menatap punggung lelaki itu dengan tatapan kesal. Menurut Hyerin, perlakuan Jungkook padanya dan Taehyung sangatlah kasar. Padahal, setahu Hyerin Taehyung lebih tua setahun dari Jungkook.

 

Ah, lupakan soal lelaki kasar itu. Yang menjadi persoalan sekarang adalah, kenapa Taehyung tiba-tiba terjatuh dan tak sadarkan diri seperti ini?

 

“Kim Taehyung, sadarlah!”

 

***

 

“Hoseok hyung

 

Hoseok yang tadinya sedang duduk sembari menyeruput kopinya itu kini mendongakkan kepalanya keatas dan melihat seorang lelaki dengan snapback hitam-merah sedang berdiri disisi meja lainnya “Sudah lama aku menunggumu, bodoh!” cibir Hoseok sembari menyunggingkan senyuman tipisnya.

 

Lelaki yang berdiri di sisi meja lainnya terlihat ikut tersenyum kemudian duduk dikursi yang sudah tersedia “Jadi, bagaimana kabar hyung selama tiga tahun ini?”

 

Ya, Kim Hanbin-ssi, kita ini selama tiga tahun selalu berkomunikasi. Apa mungkin kau amnesia setelah pulang dari Jepang, eoh?” Sahut Hoseok dengan wajah kesalnya. Hanbin yang mendengarnya lalu tertawa “Kalau saja aku amnesia, aku yakin hal yang pertama kulupakan adalah kau, hyung” ucap Hanbin diikuti dengan tawanya.

 

“Kau ini benar-benar…” Hoseok memelototi sahabatnya itu dengan horor, membuat Hanbin sedikit bergidik takut.

 

Oh, kalian belum tahu, ya? Hanbin dan Hoseok sudah bersahabat lebih dari delapan tahun, atau lebih tepatnya Hoseok adalah kakak kelas Hanbin di SD lalu. Hanbin sudah lebih dulu bersahabat dengan kakak Hyerin sebelum dengan Hyerin sendiri. Semenjak ia mengenal Hoseok, ia seperti merasa mempunyai keluarga kedua. Pasalnya, sejak dekat dengan Hoseok, ia juga mulai dekat dengan adik Hoseok –Hyerin-, Presdir Jung dan Nyonya Jung, dan beberapa kerabat mereka lainnya.

 

Ia jadi merasa… telah menjadi bagian dari keluarga Jung.

 

“Jadi, kau kembali dari Jepang dan menghentikan aktivitas liburanmu itu lalu kembali ke Korea. Sebenarnya kenapa kau kembali?”

 

Mendengar kata ‘liburan’, Hanbin langsung bersuara “Eyy, liburan apanya? Aku tidak pernah berniat untuk liburan disana, lagipula aku tidak liburan tetapi aku malah disuruh kerja ini dan kerja itu”

 

“Jika hyung bertanya kenapa aku kembali ke Korea, jawabannya adalah ayah ingin aku melanjutkan pendidikanku disini” sambung Hanbin dan mengakhiri perkataannya dengan hembusan nafas.

 

Hoseok yang mendengarnya juga ikut merasa kasihan pada lelaki itu. Hanbin yang masih berumur tujuh belas tahun itu sudah harus mengerjakan pekerjaan orang dewasa. Mengingat ayah Hanbin adalah seorang perdana menteri sekaligus pemilik Kings Group tentu saja beliau tidak bisa mengelola semuanya sekaligus. Jadi, ia menyuruh Hanbin sebagai perwakilannya untuk bisa mengurus perusahaan keluarganya itu.

 

Padahal, anak tujuh belas tahun sepertinya masih harus menyelesaikan sekolah dan mengerjakan pekerjaan rumah, bukannya bersaing nilai saham di perusahaan. Kehidupan Kim Hanbin benar-benar sudah hancur, terjebak didalam kemauan sang ayah. Ia jadi tidak bisa melakukan segala hal dengan bebas sekarang.

 

“Apa ayahmu… masih menyuruh seseorang untuk mengawasimu?” Tanya Hoseok seraya meraih cangkir kopi yang sudah ia pesan sedari tadi.

 

Hanbin terdiam sejenak lalu menggeleng pelan, menandakan bahwa apa yang ditanyakan Hoseok tidaklah benar. Ia juga meraih gelas yang berisi ice cappuchinno yang tertera diatas meja kemudian meminumnya. “Aku tak ingin membahas soal ayah” ucapnya lalu meletakkan kembali gelas yang tadi dipegangnya kemudian mengambil ponsel dari dalam saku celananya dan menekan-nekan layar ponselnya pelan.

 

Hoseok mengangguk, rupanya pembicaraan soal ayah Hanbin benar-benar tidak cocok untuk suasana sekarang ini. Lelaki itu lalu mengambil nafas panjang “Hah~ Apa kau sudah memberi selamat pada pernikahan Hyerin dengan Jungkook?”

 

DEG!

 

Mendengar pertanyaan Hoseok, membuat Hanbin yang tadinya sedang menatap layar ponsel kini mengalihkan pandangannya pada Hoseok. Pandangan keduanya bertemu. Hanbin terlihat sedikit gugup para detik-detik awal, tapi ujungnya ia malah memperlihatkan sebuah senyum simpul “Ng.. Ya, aku sudah mengirim pesan pada Hyerin tadi” Ucap Hanbin yang direspon oleh anggukan dari Hoseok.

 

Hanbin yang tadinya sempat terkejut dengan pertanyaan Hoseok lalu mengadahkan pandangannya kearah jendela besar disamping mejanya dengan Hoseok ini. Mencoba untuk tidak menatap Hoseok yang duduk berhadapan dengannya.

 

Tatapan Hanbin yang mengarah keluar jendela kini mulai menunjukkan sebuah tatapan benci yang diikuti oleh kedua alisnya yang sedikit berkerut.

 

Argh..

 

***

 

“Tuan Muda!”

 

Hyerin yang tadinya sedikit kewalahan membawa Taehyung menuju halte bus akhirnya kini bisa menghela nafas lega. Rupanya asisten ayah Taehyung sedang berkeliling di sekitar sini. Kebetulan sekali ia melihat Taehyung disini. “Apa anda baik-baik saja, Tuan Muda?” Tanya pria dengan nametag ‘asisten Yoon’

 

Mata Taehyung yang tadinya tertutup kini mulai terbuka perlahan saat mendengar ada yang memanggilnya ‘Tuan muda’. Lelaki itu lalu tersenyum kecil lalu bersuara “Aku.. baik-baik saja.. hh asisten Yoon” ucapnya seraya menunjuk-nunjuk dirinya sendiri, sedetik kemudian matanya kembali tertutup dan ia mendengkur pelan.

 

“Oh, biar saya saja yang membawanya” sahut asisten Yoon saat melihat Hyerin yang kesusahan membawa Taehyung. Mendengar itu, Hyerin lalu melepaskan rangkulannya di leher Taehyung dan membiarkan asisten Yoon untuk membawa Taehyung ke mobilnya.

 

“Saya akan membawanya pulang, terima kasih sudah menjaga Tuan Muda kami” ucap asisten Yoon. Hyerin yang mendengarnya hanya membungkuk kemudian berujar “Ne. Ah, jangan lupa berikan air padanya jika ia sudah bangun, dia benar-benar mabuk berat” saran Hyerin yang kemudian diikuti oleh anggukan kepala dari asisten Yoon. Kedua lelaki itupun pergi menuju mobil putih yang diparkir beberapa meter dibelakang mereka.

 

Hyerin yang melihat kepergian Taehyung pun berbalik menuju rumahnya. Memang, rumahnya tidak terlalu jauh dari sini jadi ia bisa berjalan kaki sekitar tiga menit untuk sampai kerumahnya. Dibenaknya, masih terputar seluruh perkataan Taehyung tadi ditelepon.

 

“aku… menyukaimu… Hyerin-ah”

 

“Ah, molla” Hyerin menggeleng-geleng pelan. Ia selalu berharap bahwa apa yang dikatakan Taehyung itu hanyalah lelucon belaka. Semoga saja saat ia bertanya tentang hal itu esok hari, Taehyung akan menjawab ‘Oh, itu hanya bercanda. Aku tidak serius akan perkataanku kemarin’. Ya, semoga saja..

 

TAP!

 

Langkah Hyerin terhenti saat dirinya sudah berdiri tepat didepan pintu rumahnya. Ia lalu segera meraih gagang pintu dan membuka pintu itu.

 

KRIET

 

“Mana Taehyung?”

 

Suara Jungkook sukses membuat Hyerin terkejut. Gadis itu lalu mengadahkan pandangannya pada Jungkook yang sedang berdiri di tangga. Dilihatnya Jungkook turun dari tangga itu kemudian berjalan menghampirinya “Dimana dia?” Tanya Jungkook lagi, kali ini diiringi dengan tatapan tajam miliknya.

 

Hyerin hanya menatap lurus mata lelaki itu kemudian menjawab “Sudah pulang” Jawabnya santai kemudian berjalan melewati Jungkook dan duduk disofa.

 

Melihat sikap Hyerin yang seperti itu padanya, Jungkook tak hanya diam. Lelaki itu langsung berbalik kemudian menarik Hyerin untuk beranjak dari sofa “Berhubung kau sudah tinggal disini, aku perlu membuat beberapa perjanjian denganmu”

 

Alis Hyerin mengernyit “Perjanjian?” Mendengar itu, Jungkook mengangguk pelan kemudian melepas genggaman kuatnya dilengan Hyerin.

 

“Ya, perjanjian. Karena kita tinggal bersama, tentu harus ada perjanjian, bukan?”

 

“Cepat katakan saja!”

 

Jungkook memutar bola matanya. Gadis ini benar-benar…

 

Setelah menarik nafas panjang, Jungkook lalu berujar “Baiklah. Dengar… Satu, jangan pernah menginjakkan kakimu untuk masuk kedalam kamar dilantai dua”

 

Hyerin yang mendengarnya langsung membelalak “Apa katamu?! Ya, hanya itu satu-satunya kamar dirumah ini dan kau melarangku untuk masuk kedalam sana? Dan juga! Aku sudah menaruh barang-barangku diatas sana jadi-”

 

“Kalau begitu, ambil kembali semuanya dan taruh diluar kamarku. Aku tidak suka barang-barang orang lain ada didalam kamarku” potong Jungkook yang hanya ditanggapi oleh tatapan tidak percaya dari Hyerin. Oh yang benar saja, orang ini benar-benar tidak waras, pikir Hyerin.

 

“Perjanjian yang kedua, jangan pernah menyentuh seluruh barang-barangku dan jangan pernah juga mengajakku untuk berbicara, kecuali hal yang sangat penting. Ketiga, berhubung disini tidak ada pembantu, jadi kau yang bertugas untuk membersihkan rumah ini karena aku tidak tahu caranya bersih-bersih”

 

Dan Hyerin hanya bisa menganga mendengar semua perjanjian konyol Jungkook itu “Ya, kau benar-benar! Tunggu, mengenai perjanjian pertama yang kau buat itu… Jadi maksudmu aku tidur disofa ini? Kau tahu sendiri disini hanya ada satu kamar-“

 

“Kau buta? Disana, tidak lihat ada pintu kamar lain disana?” potong Jungkook seraya menunjuk sebuah pintu dengan cat putih yang berada didekat sekat antara dapur dan ruang TV. Memang sih, Hyerin tidak sempat melihat-lihat bagian yang disebelah sana jadi ia tidak tahu “Kalau begitu aku tidur disana-“

 

“Tapi sayang sekali, pintu itu dikunci ibuku” potong Jungkook, lagi.

 

Langsung saja Hyerin membelalak “APA?! Ah, sial!”

 

“Selesai. Aku mengantuk, aku ingin tidur” Jungkook lalu segera berjalan menuju tangga kemudian naik kelantai dua dan tidak menghiraukan Hyerin. Dapat didengar Hyerin suara pintu kamar yang ditutup Jungkook.

 

Sementara Hyerin, gadis itu kini sedang menahan amarahnya. Yang benar saja, laki laki mana yang memperlakukan istrinya seperti itu? Walaupun pernikahan mereka tidak sepenuhnya berdasarkan cinta, tapi secara hukum Jung Hyerin adalah istrinya dan Jungkook harus memperlakukan gadis itu sebagai istrinya, bukan seperti orang asing begini.

 

Hyerin hanya bisa menghela nafasnya pelan kemudian mengambil tempat di sofa dan berbaring disana. Ia juga meraih selimut yang tadi digunakan Taehyung dan memakaikan selimut itu pada dirinya sendiri. Memang, sedikit dingin diluar sini. Oh, dan jangan lupakan nyamuk-nyamuk yang beterbangan disekitar sini.

 

Ahh, Hyerin berharap, semoga saja Jungkook berubah pikiran dan membiarkannya untuk tidur dikamar.

 

***

 

Hyerin POV.

 

Keesokan harinya…

 

Aku menggeliat pelan saat menyadari sinar matahari mulai menyinari penglihatanku dan membuyarkan mimpiku yang tadi masih sempat terputar di alam bawah sadarku. Kubuka mataku perlahan dan-Oh! Sebelum itu, aku merasakan pegal di pundak kiriku. Apa ini efek karena aku tidur di sofa?

 

“Ngh..” Aku mengerang pelan kemudian membuka total mataku. Yang benar saja, tirai besar yang tadinya menutupi jendela itu kini telah terbuka dengan lebarnya, membuat seluruh isi ruangan di lantai satu ini disinari oleh cahaya dari luar jendela. Aku yakin yang membukanya adalah si Jeon sialan itu. Apa dia tidak tahu kalau disini ada aku yang sedang tidur? Mengganggu saja, ck-

 

SREEK!

 

Mendengar bunyi itu, aku menoleh kearah sumber suara. Sepertinya dari arah dapur.

 

Akupun melangkahkan kakiku untuk beranjak dari sofa ini seraya mengucek mata pelan. Disaat aku sudah berada di dekat sekat antara ruang TV dan dapur, aku mencoba untuk menengok kedalam dapur dan benar! Suara itu berasal dari Jungkook yang sedang mengubrak-abrik isi kulkas.

 

Sepertinya ia sedang mencari makanan didalam sana. Wah wah, lelaki kasar sepertinya juga bisa bersifat seperti kucing kelaparan ya.. Kkk~

 

Aku pun memberanikan diri untuk berjalan kearahnya “Apa yang kau lakukan disana?” Tanyaku basa-basi.

 

Kulihat Jungkook yang tadinya sedang sibuk dengan kulkas itu lalu akhirnya menoleh. Ia hanya menatapku datar sementara satu alisnya terangkat. Tunggu, kenapa ia menatapku seperti itu? Seperti melihat orang aneh saja. Memangnya aku aneh, huh?

 

Wae?” Tanyaku karena melihat tatapannya semakin aneh saat melihatku. Oh yaampun, lelaki satu ini benar-benar ingin mengajak aku berkelahi, ya?

 

Sebelum akhirnya aku bersuara lagi, Jungkook sudah duluan buka mulut “Seharusnya kau tanyakan itu pada dirimu sendiri, dasar” ucapnya dengan ekspresi datar lalu kembali mengubrak-abrik isi kulkas.

 

Tunggu, apa? Bertanya pada diriku sendiri? Maksudnya?

 

“Hey, ak-“

 

“Ganti bajumu, dan lihat! Astaga, apa kau meludah saat tidur, huh? Jorok!”

 

Eh?

 

EEHHH???!!!

 

Apa katanya? Me-meludah? Aku? Tidak mungkin!

 

Aku pun mengarahkan tanganku kearah sekitar bibirku-OH TIDAK! Apa ini?! Tidak mungkin, kan aku tidur sampai- ah sudahlah, lebih baik aku pergi dari hadapan Jungkook, karena bisa-bisa ia akan mengejekku lagi.

 

DRAP DRAP…

 

“Jangan lupa ganti bajumu, itu sudah hampir jam delapan”

 

PLAK! Benar juga! Hari ini hari senin. Sepertinya aku harus buru-buru pagi ini.

 

Hyerin POV. END

 

***

 

Aish, dasar Jung Hyerin. Sehari setelah menikah ia jadi semalas ini unt-“

 

Sujeong langsung membekap sendiri mulutnya. Astaga, seharusnya ia tidak mengatakan hal itu didalam area sekolah ini. Pernikahan antara Hyerin dan Jungkook adalah rahasia dan tidak boleh diketahui orang lain. Untung saja Sujeong tidak mengucapkan dengan suara keras.

 

Lagipula, kenapa Hyerin datang terlambat dan membuat Sujeong harus menunggunya di depan gerbang seperti ini? Hyerin sendiri yang mengatakan untuk menunggunya didepan gerbang jika ia sedikit terlambat dan rupanya bukan ‘sedikit terlambat’ lagi, malahan ‘sangat terlambat’. Tidak tahukah Hyerin sekarang kedua betis Sujeong sudah berdenyut-denyut kesakitan karena terlalu lama berdiri disini?

 

Sujeong menggosok-gosokkan kedua tangannya untuk menghilangkan rasa dingin yang menerjang permukaan kulitnya. Memang, pagi ini Seoul sedang dalam cuaca tidak bagus dan mendung.

 

BRUUM!

 

Terdengar suara mesin mobil dari arah kiri Sujeong. Gadis bersurai cokelat itu lalu menengok kekiri dan-Oh! Mobil sport milik Jungkook terlihat mulai melaju kearah sekolah. Sujeong pun mundur dua langkah untuk memberi jalan mobil Jungkook untuk masuk kedalam area sekolah.

 

CKIIT!

 

Mobil itu mengerem tepat saat sudah masuk kedalam area sekolah. Sujeong yang melihatnya sedikit kaget karena mobil itu mengerem terlalu kuat sehingga menimbulkan bunyi yang cukup memekakkan telinga. Oh, jangan lupa, Sujeong sempat mengumpat tadi saat mendengar bunyi itu.

 

Dilihatnya Jungkook keluar dari mobil sport yang berwarna hitam-putih itu. Wah, aura keren dari sosok Jeon Jungkook langsung terasa. Benar-benar penuh karisma dan pesona dinginnya. Apalagi disaat lelaki itu mengacak-acakkan rambutnya. Err.. Sujeong saja yang melihatnya jantungnya sudah sangat berdegub kencang.

 

Tapi…

 

BLAM!

 

Disaat Sujeong melihat seorang gadis yang keluar dari mobil yang sama dengan Jungkook, tatapan matanya mulai menatap lurus kearah gadis itu. Dialah Jung Hyerin. Gadis yang baru saja jadi istri dari Jeon Jungkook rupanya masuk sekolah dengan diantarkan oleh Jungkook.

 

Begitu romantiskah seorang Jeon Jungkook? Sampai-sampai mengantarkan istrinya kesekolah begini.

 

Tapi, katanya pernikahan mereka dirahasiakan, kenapa malah dibuat sangat kentara begini? Para siswa nanti jadi bingung sendiri dengan hubungan keduanya dan akan ada gosip nanti. Untung saja jam begini para siswa kebanyakan sudah masuk ke kelas dan yang ada disekitar sini hanyalah satu-dua siswa saja, dan itupun mereka tidak terlalu peduli dengan kedatangan Jungkook.

 

Sujeong cemburu. Ya, tentu saja cemburu. Siapa yang tidak cemburu disaat ia melihat orang yang disukainya selama setahun lebih ini datang kesekolah bersama gadis lain yang notabene adalah teman dekatnya sendiri.

 

“Masuklah, untung saja tidak terlalu terlambat”

 

Oh, yang benar saja. Perhatian dari seorang suami benar-benar bukan main. Senangnya Jung Hyerin. Tapi, kenapa tiba-tiba sifat Jungkook jadi se-manis ini? Astaga, apakah dia benar-benar seorang Jeon Jungkook? Jeon Jungkook yang sebelumnya adalah orang yang kasar dan dingin jadi semanis ini?

 

Sujeong yang melihatnya sedikit memincingkan matanya. Mencoba melihat jelas sosok Jung Hyerin yang berada di balik mobil. Memang tidak terlalu kelihatan, jadi ia mencoba untuk melihatnya dengan jelas.

 

Tidak ada senyum dari wajah Jung Hyerin.

 

“Oh, Sujeong-ah!” Suara Hyerin membuat Sujeong sedikit terkejut. Rupanya gadis itu sudah melihatnya daritadi. Kenapa Sujeong sampai tidak tahu?

 

Sebelum merespon Hyerin yang kelihatannya sudah berjalan menghampirinya, Sujeong mengambil pandang kearah Jungkook yang terlihat sudah berjalan pergi ke kelasnya sendiri.

 

Sujeong kembali mengarahkan pandangannya pada Hyerin “Ah, kau datang. Kau tahu berapa lama aku menunggumu? Ayo masuk, kita hampir terlambat”

 

***

 

Kelas 2-3…

 

“Huh..” Hyerin mendengus kesal untuk kesekian kalinya. Bagaimana tidak? Ia sekelompok dengan Jungkook. Ya, Jeon Jungkook. Err.. Ingin sekali Hyerin mengutuk guru Yoon yang dengan tak berdosa menjadikan Jungkook salah satu anggota sekelompoknya, walaupun ada Yejung yang juga menjadi anggota kelompoknya.

 

So, the meaning of-

 

Bahkan Hyerin sudah tidak fokus lagi untuk mengerjakan tugas Bahasa Inggrisnya, padahal ia sangat pandai dalam pelajaran iniAtau lebih tepatnya, Bahasa Inggris adalah pelajaran kesukaannya. Tapi ‘kesukaan’nya pada pelajaran ini jadi hilang seketika saat ia sadar bahwa yang duduk disampingnya adalah Jungkook.

 

Astaga, mimpi apa Hyerin semalam sampai harus duduk berhadapan dengan Jeon Jungkook?

 

“Jadi, kapan kita akan mengerjakannya? Waktu sudah hampir habis, Hyerin-ah” suara Yejung membuat Hyerin yang sedaritadi hanya sibuk membolak-balik halaman bukunya kini menoleh pada gadis yang tadi bersuara “Eoh? Entahlah, aku tidak tahu” jawab Hyerin asal.

 

Pandangan gadis itu kini ia arahkan pada Jungkook yang hanya mengutak-atik ponselnya. Hyerin berdecak pelan, tangannya mengambil pulpen yang terletak diatas meja lalu mengetuk-ngetukkan pulpen itu tepat pada lengan Jungkook “Ya

 

“Apa?” Respon Jungkook dengan arah pandangan yang masih tertuju pada ponselnya. Karena tak tahan lagi, Hyerin segera meraih ponsel itu tangan Jungkook.

 

SREET!

 

Ya, kembalikan ponselku!”

 

“Akan kukembalikan jika kau juga ikut mengerjakan tugas ini” jawab Hyerin santai. Gadis itu malah memasukkan ponsel berwarna hitam itu kedalam saku seragamnya.

 

Jungkook yang melihat perlakuan Hyerin padanya yang menurutnya terlalu semena-mena (?) hanya bisa mendengus kesal. Memang, Jungkook akui Hyerin bukanlah seperti gadis pada umumnya. Gadis itu bahkan tidak takut untuk mengambil barang Jungkook dari tangan sang empunya, padahal ia sudah tahu jelas bagaimana sifat Jungkook.

 

Yahh, kadang gadis itu memang bisa menjadi tegas pada satu waktu.

 

“Jadi, kau kerjakan yang itu, dan aku yang ini. Coba cari referensi dari buku Holmes, karena jawabannya sudah pasti ada didalam buku itu. Aku sudah pernah mengerjakan tugas ini di tempat les ku dulu” perintah Hyerin pada kedua teman sekelompoknya, Yejung dan Jungkook. Yejung hanya mengangguk mengerti mendengar arahan dari sang ketua kelompok, sementara Jungkook… tak berkutik dan tetap memandang aneh Hyerin.

 

Sok pintar, batin Jungkook.

 

“Kau masih tidak akan mengembalikan ponselku?” Tanya Jungkook, matanya terlihat menatap lurus gadis yang duduk disampingnya. Walaupun tahu Jungkook bertanya padanya, Hyerin malah sibuk dengan lembaran kerja yang kini terletak diatas meja. Gadis itu terus menulis dan menulis, tidak menghiraukan Jungkook yang berkicau sedari tadi.

 

Ya, kau tuli? Berikan ponselku”

“Akan kuhabisi kau. Cepat berikan!”

Ya, Jung Hyerin. Sebelum amarahku memuncak, cepat berikan ponselku atau aku akan meneriakimu pencuri”

 

Semua ancaman Jungkook tetap saja tidak berhasil. Keberadaan Jungkook disampingnya dianggap sebagai nyamuk. Sesekali, Yejung yang mendengar suara Jungkook hanya bisa menegur Hyerin “Jung Hyerin, dia berisik sekali” bisik Yejung pada Hyerin yang masih sibuk berkutat dengan tugas-tugasnya.

 

“Biarkan saja, nanti juga diam sendiri” respon Hyerin dengan mata yang masih mengarah ke lembaran kerja. Yejung pun diam setelahnya, dan ikut mengerjakan tugas.

 

Sementara Jungkook, ia hanya bisa mendengus kesal. Kalau bisa, ia akan segera menghajar gadis ini, namun sepertinya tidak bisa. Mengingat Hyerin sudah memegang gelar sebagai istri Jungkook, tentu saja lelaki itu tidak bisa melakukan apa-apa lagi. Bukan takut karena Hyerin akan melapor pada kedua orangtua Hyerin sendiri, tetapi takut jika orangtua Hyerin akan melapor pada orangtuanya. Bisa-bisa ia babak belur dengan pukulan dan tamparan sang ayah nanti.

 

Lagipula, ia sudah berjanji pada ayahnya untuk tidak membuat masalah selama menjalin rumah tangga bersama Hyerin.

 

“Hhh..” Merasa bosan, lelaki itu pun meraih buku kamus yang terletak diatas meja dan membacanya. Walaupun sebenarnya ia tidak membaca seluruh kalimat yang dilihatnya itu. Hanya membaca yang tertangkap pada obsidiannya saja.

 

“Sepertinya untuk nomor ini, aku harus mencarinya di kamus. Yejung-ah, pinjam buku kamus mu” Hyerin mengarahkan tangannya kepada Yujeong, menunggu temannya itu akan memberikan kamus yang dimintanya. Sementara kedua obsidiannya sibuk membaca kalimat-kalimat yang baru saja ditulisnya di lembaran kerja kelompok itu.

 

Bukannya buku yang muncul, malah suara Yejung yang memenuhi telinganya “Tadi aku menaruhnya di meja. Kalau bukan di meja, lihat di laci meja milikmu” ujar Yejung. Hyerin yang mendengarnya langsung menghentikan aktivitasnya memeriksa jawabannya di lembaran kerja. Pandangannya ia arahkan keatas meja dan… rupanya buku yang dicarinya sudah tidak lagi berada diatas meja.

 

Pandangannya refleks tertuju pada lelaki disampingnyaOh! Buku yang dicarinya berada tepat digenggaman Jungkook. Astaga, Hyerin kira ini mimpi tapi, setelah mengucek pelan matanya dan mengerjapkan matanya cepat, ternyata ini bukanlah mimpi.

 

Jeon Jungkook…. belajar?!

 

Tapi, sudahlah. Tidak perlu melebih-lebihkan hal itu. Yang Hyerin perlukan sekarang adalah, buku itu. Waktu tinggal lima menit lagi dan tugas kelompok ini akan dikumpul. Hyerin harus segera mengambil buku itu.

 

SREET!

 

“Aku pinjam sebentar” ucap Hyerin dengan nada tak berdosa. Buku yang tadinya ada di tangan Jungkook kini beralih ke tangan Hyerin. Bersamaan dengan itu, Jungkook menekuk alisnya dan bersuara, atau lebih tepatnya, protes.

 

“Sebenarnya apa maumu? Sepertinya kau tidak suka melihatku memegang-megang benda disini. Ahh aku tahu. Kau takut, ya, ‘virus keren’ ku akan tertular padamu? Kau pasti takut juga ‘kepopuleran’ ku akan menular padamu. Tenang, aku tidak akan memberikan gelar ‘siswa terpopuler’ padamu, arra?”

 

Suara Jungkook memenuhi gendang telinga Hyerin dan itu membuat aktivitas Hyeri kembali tertunda. Ia pun menoleh pada lelaki yang duduk disampingnya itu “’Virus keren’? Ya, aku sudah cukup keren untuk tertular virus keren atau apalah itu. Ingat, ya, aku juga populer disekolah ini. Jangan menganggap hanya dirimu seorang yang menjadi siswa populer di Elioxe. Dan aku, populer karena sering membawa nama sekolah ini ke lomba tingkat internasional, tidak sepertimu yang populer karena sering berbuat onar” Dan setelahnya, Hyerin kembali mengarahkan pandangannya kearah buku.

 

SEET!

 

Namun, sepertinya untuk yang terakhir kalinya, Hyerin mengadahkan pandangannya pada Jungkook “Dan tolong! Jangan menggangguku lagi!” tukas Hyerin lalu kembali mengerjakan tugasnya.

 

Jungkook yang melihatnya hanya bisa tertawa remeh “Cih-” Jungkook segera mengarahkan jari telunjuknya ke dahi Hyerin dan mendorongnya pelan “Ne~ Aku tidak akan menganggumu lagi, nona” ucap Jungkook yang masih mendorong dahi Hyerin dengan telunjuknya.

 

Tidak sabar lagi dengan perlakuan Jungkook padanya, Hyerin pun menatap kesal kepada Jungkook “YA!!!”

 

Pada saat itu juga, Sujeong yang mendengar pekikan dari arah kelompok Hyerin pun menoleh kearah sumber suara. Dilihatnya Hyerin yang memukul-mukul lengan Jungkook dan Jungkook yang meringis pelan karena ulah Hyerin. Dan lagi-lagi, untuk kesekian kalinya, Sujeong

 

cemburu.

 

DanOh, hey! Tidak hanya Sujeong seorang yang merasakan kecemburuan, tapi juga Taehyung. Namun, beda dengan Sujeong yang memandang Hyerin dan Jungkook dengan tatapan cemburu, Taehyung malah mencoba untuk tidak menengok sama sekali kepada dua sejoli itu. Lagipula bukan urusannya jika gadis itu ingin berdekatan dengan siapa saja. Taehyung tidaklah se-over protektif seperti itu kepada orang yang disukainya.

 

Tapi jika orang yang disukainya itu juga lantas menjadi kekasihnya, mungkin

 

Taehyung akan menghabiskan waktunya untuk menjaga gadis itu selama dua puluh empat jam penuh. Mungkin?

 

***

 

Disebuah ruangan yang didominasi warna hitam-putih, disanalah Hanbin. Sedang terduduk diatas ranjang miliknya. Ya, lelaki itu kini sedang berada didalam kamarnya sendiri.

 

Bukan karena ingin mengurung diri di kamar dan tidak ingin keluar, tapi ia ingin memiliki waktu untuk menyendiri. Waktu untuk berpikir. Berpikir tentang sesuatu yang sebenarnya sudah tidak perlu dipikirkan lagi.

 

Mengenai… seorang gadis yang selama ini masih saja berputar-putar di benaknya.

 

Sebenarnya, gadis itu sudah tidak lagi muncul dihadapannya sejak beberapa tahun lalu. Suatu hal mengharuskannya pergi ke luar negeri dan meninggalkan Hanbin. Namun, entah kenapa, kepergian gadis itu malah membuatnya semakin memikirkan sang gadis. Bahkan Hanbin pernah berpikir bahwa dia sudah tergila-gila dengan gadis yang notabene adalah teman sekelasnya dulu.

 

Sempat terpikir dibenaknya untuk kembali bertemu dengan gadis itu. Bahkan ia sampai mencari tahu informasi mengenai sang gadis yang sudah menghilang. Sudah hampir dua tahun lebih Hanbin mencoba mengumpulkan seluruh informasi mengenai gadis itu, tapi tetap saja tidak ada yang ia temukan.

 

Tapi, kali ini, Hanbin tidak akan berpikir untuk kembali bertemu dengan gadis itu lagi. Karena ia tahu, gadis itu tidak akan bertemu dengannya lagi. Tapi bukan berarti Hanbin tidak hanya diam begitu saja dan membiarkan masalah yang dulu dialami temannya itu.

 

Ia akan menuntaskan masalah itu sampai akhir.

 

Drrt…! Drrt…!

 

Ponsel Hanbin bergetar, menandakan seseorang tengah meneleponnya. Sebelum mengarahkan tangannya untuk meraih ponselnya, ia sempat tersenyum miring. Dan akhirnya ia pun mengangkat telepon itu “Yeoboseyo

 

“B.I oppa. Aku sudah menerima pesan email mu. Tapi, kenapa begitu tiba-tiba? I dont think i can go to Korea for now. I’m too busy in here. Be an author is not an easy job, you know”

 

“Aku mengerti, Rachel-ah. Jika kau bisa kembali secepatnya, kembalilah. Karena ada yang perlu kita lakukan disini dan itu penting!”

 

“Ng? Apa itu? Kita akan melakukan apa?”

 

Hanbin terlihat menyunggingkan sebuah senyuman menyeringai. Dan tanpa aba-aba langsung menutup sambungan telepon begitu saja lalu meletakkan ponselnya didalam saku celananya.

 

“Memisahkan Hyerin dari Jungkook” ucap pria itu pelan, dan itu adalah jawaban dari pertanyaan gadis yang ada di telepon itu.

 

Setelahnya, Hanbin berdiri dari duduknya lalu memperbaiki baju seragam yang digunakannya. Tas yang tadi terletak begitu saja diatas ranjang pun diraih Hanbin. Lelaki itu lalu segera melangkahkan kakinya keluar dari kamarnya.

 

***

 

Taehyung terlihat berjalan disekitar koridor sekolah. Melewati gudang alat olahraga dan dewan guru. Ia terlihat sedikit murung. Entah apa yang membuatnya seperti ini. Sejak jam pelajaran pertama tadi sampai jam istirahat sekarang, air wajahnya terlihat tidak menentu.

 

Apa mungkin karena kejadian semalam dengan Hyerin?

 

“Hhh” Taehyung menghembuskan nafasnya pelan dan sedikit menggaruk kepala bagian belakangnya. Ia lalu berjalan keluar menuju pintu yang berada tepat satu meter dihadapannya. Taehyung sedikit mengerutkan alisnya saat melihat rintik-rintik hujan yang ada diluar.

 

Taehyung bergumam pelan “Hujan, ya?”

 

Lelaki itu lalu kembali berjalan keluar. Sesampainya diluar, dilihatnya halaman belakang sekolah sudah dipenuhi oleh genangan air dimana-mana. Keadaan disekitar halaman belakang sekolah memang sepi. Lagipula, siapa yang mau keluar di suasana dingin seperti ini?

 

Tapi, mungkin tidak dengan gadis satu ini.

 

Gadis yang kini sedang berdiri sembari mengarahkan tangannya untuk menyentuh rintik-rintik air yang jatuh dari langit. Rambut cokelatnya sesekali beterbangan karena angin yang berhembus bersamaan dengan hujan itu. Melihatnya, entah kenapa Taehyung merasa…

 

Gadis ini benar-benar sangat cantik saat ini.

 

-To Be Continued-

 

Haii… Alhamdulillah chapter 4b selesai.

*bocoran* Hanbinieeee! Kenapa kamu muncul di ffku dan membawa flashback-flashback masa lalu mu??? Kalo udah masa lalu, biarlah masa lalu hanbin! /oke mulai ga waras/

Udah ah, jangan panjang-panjang spoilernya 😀 *nyengir kuda*

YUHUU~ Konflik baru muncul, uyee! Dan, oh iya! Chapt ini agak panjang yeth? ‘-‘

Betewe, Makasih buat yang udah support ff aku yaa.. Itulah kenapa aku jadi ngebut buat ff ini, takut mengecewakan para readers yang udah nunggu lanjutannya *halah emang ada yang nunggu ff ini? :v*

Thanks for reading, guys ^^ Any review??

Special Note:

Thanks for my  bestfriend, Aisyah Nuur Fadilah a.k.a Nam Songhee yang setia membantu membuat ff gaje ini :v Makasiii eaa… Idemu mengubah ceritaku /kecupzchantik/ /kayang/

Babayyy~

36 pemikiran pada “[BTS FF FREELANCE] Trapped in a Marriage – (Chapter 4b)

  1. Jadi hanbin Juga suka sama sama hyerin? Tapi kenapa hanbin setega itu mau pisahin hyerin sama jungkook. Berarti hanbin gak tau hyerin selama ini suka sama dia. Oke lah, next baca chapter 5:)

    Suka

  2. Aku pengen nabok Jungkook.
    Hyerin mukul2 lengannya Jungkook, trus dia meringis kesakitan. Lucu kalo dibayangin:v kyut gimanee gitu:D

    Suka

  3. Aku tak percaya akan semua ini……… setiap ff yang bergenre marriage life pasti yang PAAAAAAAALLLIIIIIIIIINGGGGG greget itu si bunny(?) :3

    This is BUNNY POWER!!! (^^)/

    Bagaimanakah chapter selanjutnya? Hanya dewa yang tahu akhirnya (+author) /wakkkss/ *Uttaran effect*

    Disukai oleh 1 orang

    • Nahloh, bagaimanakah chapter selanjutnya?
      Tanyakan aja kepada rumput yang bergoyang dumang disiang hari bersama jeihop si tukang goyang tatsmabadeh bersama hyorin sistar disebuah ladang rumput yang bergoyang dumang disiang hari bersama jeihop si tukang goyang tatsmabadeh…. Bla bla bla /abaikan/ /jan dibaca/ /stresnya kambuh :v/

      Wkkwkk… mksih udah ninggalin jejak:**
      chap 5 otewe bebzz :* /ngacirbarengyoongi/ bhayy~

      Suka

  4. *bawa baskom, ember, panci, katel, coet* /buat apa coba-_-/

    edisi : 4L4YZ serries *chokoby-present nokopi!

    HEEELLLOOOOHHHH YUHWANHIIII SINI SINI KAMU AKU PELUK DULU!!! /gamao rin gamao/
    aku mau berpuisi panjang lebay aheuyy!

    Kenapa aku ngukuk pas dialognya jungkuk “Maaf aku masih dibawah umur” heloh-_- dirimu dan diriku itu udah punya surat nikah ya, jadi gk usah sok volos deh-_- bahkan kita udah mau punya an*k heloh dirimu masih malu malu onta? kelaut aja *ngapain? saweran/?* #ABAIKAAAANNN

    hyeRINDI *iya diriku:** udh jangan mau ditindes sama preman pasar kayak jungkuk ya~ /dicium jungkuk/ lebih baik galakin dia jangan biarkan dia berbuat dosa lebih banyak, karena sesungguhnya itu tidaklah baik bagi kesehatan jika beliau banyak berdosa aamin /gk ini ngaco-_-/ *diguyur aspal*

    AKU SUKA PLOT YANG KAYAK GINII NYES NYES ANYES GIMANA GITU><
    awas ya kalo entar chap 5 nya lama-_- aku udh nyiapin bambu runcing nih-_- kalo perlu bom nuklirnya sekalian.
    demi keselamatan dan kelancaran bersama disini aku dan keluarga suamiku *gandeng jungkuk* lagi ngadain tahlilan bareng /BUKAN. SALAH RIN-_-/ eh maksudnya hajatan demi kelangsungan pelem ini yuhuuu!!!!
    BAYYYY

    kapan-kapan boleh dong request ff untukku /cium wanhee/ #jangndibaca *menggelinding bawa kamera*

    Suka

    • ASTAGA, PANJANGNYA KOMENTARMU KAK. Mataku ampe mau kluar liatnya /halahh/ /lebayzz/
      Yawla, baru kali ini liat puisi sepanjang ini. Tapi kok gaada unsur puisinya sama sekali? Speechless aku :’)

      Okey, balkom (balas komentar (?)), start!
      HAIII KAK RIIINNN~~ /pelukcium/ /digampar/ fufu~
      Seperti biasa, komentarmu mengubah duniaku (?) Astaga, kok aku baru tau yak mantanku jungkuk udah punya surat nikah sma kak rindi. Kapan nikahnya? Jan blang kalo nikahnya 32 Januaries bertempat di alam mimpi kakak? /bhakz/ *hancur sudah khayalanmu kak* BWAHAHAA!! /digampar ayang taehyung/ ampuun! T.T

      Baru kali ini aku tau kalo buat dosa itu berpengaruh pada kesehatan masing-masing. Emejingg! /prokprok/
      Kak, mendingan bambu runcingnya disimpen dulu sana, bcs chapter 5 nya otewe… YUHUYY YEYELALAA~ (?) /mulai ga waras/ /abaikan/

      P.s. Ngakak baca “demi keselamatan dan kelancaran bersama disini aku dan keluarga suamiku *gandeng jungkuk* lagi ngadain tahlilan bareng” xD. Tahlilan buat apa coba? Duh duhh. Gesrek dahh, sama seperti calon suamiku (read: Taehyung) 😀

      Request ff untuk saat ini belum diterima yeth, lagi fokus ngurus pernikahanku sama ayang taehyung :*
      Bhayyy~~ /kechupzchantik/

      Suka

      • Tapi panjangnya puisiku ini tak sepanjang cintakuh pada teyong gayong /digeplak hwanhee/ /diusir jungkuk/
        Hay juga yuhwanhi /peluk cium/ /dibakar/
        Kamu baru tau ya kalau kita /peluk jungkuk/ udh nikah? Iya dong~ baru beberapa puluh minggu uhu.
        Okeh chap 5 kutunggu kejar tayang nya.
        YEYEYELALALA iya itulah tanda kemesrahan kamih muah:* /digedug/
        Iya da apa akumah selalu ditolak seperti sayangkuh pada aguS yang mengakibatkan jungkuk jadi pelampiasan kuh huweeee~~

        Byyyy

        Disukai oleh 1 orang

  5. Demi apa ini keren bgt!! 😱
    Cewek yg di maksud hanbin tuh ssiapa?
    Kok Hanbin mau misahin Hyerin-jungkook?
    Apa jangan2 cewek yg di maksud hanbin tuh Hyerin?
    Tp kok kata2nya “meninggalkan Hanbin” kan yg di tinggal Hyerin bukan Hanbin . Berarti bukan Hyerin yah? #sotoy luh
    lanjut ya woy! (Baca koment di atas) karena authornya nggk mau di panggil thor jadi panggil ‘woy’ aja ya 😝
    Maap keun daku yg baru koment di chapter 1 dan chapter 4b ini ya ‘woy’ #hehe 😁
    Shafitri 00 line 😜

    Suka

    • Mkasihh~~
      Semua pertanyaanmu akan aku jawab….. jeng jeng jeng… nantikan jawabannya setelah yang berikut ini /GUBRAK!/
      Akhirnyaa! Akhirnya ada yang manggil aku ‘woy’…! /bangga/ wkss
      Gpp komennya selang-seling, asal jangan cinta kamu ke bangtan yang diselang-selingin /apaini?/ /kokaneh :v/
      Haii kak shafitrii~~~ amelia a.k.a Yoohwanhee (anggap aja nama panggung kek member GB gitu :v) 01 line yo~!
      Mksih udah ninggalin jejakk~~ next chapt otewe :**

      Suka

  6. Ini cinta segi banyak/?
    Ternyata yang nelfon Hyerin si Taehyung toh
    Aku udah yakin sih Taehyung suka sama Hyerin tapi ga kepikiran yang nelfon dia
    Hmm… masa lalu Hanbin gimana?
    Kenapa juga dia… ah, aku udah curiga dari awal, dia patut dicurigai dan disegani
    Sujeong jangan ikutan macem-macem ya, cukup Hanbin aja:3
    Btw, siapa cewe yang dilihat Taehyung?
    Hyerin rambutnya coklat bukan? Kalo bukan berarti Sujeong XD

    Nyantai aja bikinnya ngga usah ngebut-ngebut~
    Biar ngga ada penurunan cerita, biar masih selalu bikin greget hehe
    Kutunggu selalu kelanjutannya 😀
    P.s. Ternyata kamu lebih muda 😮 wkwk

    Suka

    • Ini mah cinta liku-liku (?)
      Hohoo~ akhirnya ada yang ga bisa nebak siapa yg nelfon hyerin Bwahahahaa /ketawajahat/ uhuk uhuk /lah?/
      Pkonya masa lalunya hanbin yaa gitu deh /bhaks/

      Nahh, cewe yg dilihat taehyung ituu…..
      akuu~~ lalaa~ /lalu ditabok kak aihara/ Ampuun kak, ampunn /lambaitangankekamera/

      Greget momentnya di chap mendekati cepuluh ya kak *Bocoran weh* /jangan dibaca!/
      Next chap otewe kak~ oiya kenalin, aku pacar barunya taehyung, 01 line ^^~ /digampar taehyung/ (tae: sejak kapan elu jadi pacar gua? kenal aja enggak) bhakzz
      manggil kamu nya pake kakak yaa, krn aku lebih muda yuhuy~ /jogedh/ *jadi serasa punya kakak dimanamana* :v
      mksih udah ninggalin jejak :**
      END.

      Suka

  7. Ahh beneran ya ini ff bagus anedd dan gue uda waiting ini sangadhh lama lama lama dan lama heuhh dn akhirny update yeh btw gue puas bgd bcs chap ini pjg tbh wakz:v and sorry for to be a sider XD:V
    *keep writing yeh~

    Suka

    • ff ini bagus? ga slah baca aku??? mkasihh /meluk/ /wakss/
      Astaga, maaf atas keterlambatan update, tapi itu udah diusahain secepat mungkin buat update fufu~
      Panjang ya? Alhamdulillah aja, pas buat chap 4b ini otakku lagi berjalan lancar, jadi lancar juga nulisnya /haha/ /curcol/ /udah/ /bye/ (?)
      Makasih udah ninggalin jejak :**

      Suka

  8. Uhukk.. seperti biasa aku tetap cinta Author /TapiakulebihcintaKookiedanTaehyungie/ Teruskan perjuanmu Thor. Koreksi lagi ya Thor, EYDnya diperbaiki lagi contoh salah satu terks narasinya ‘….didalam kamarnya sendiri.’ seharusnya ‘…di dalam kamarnya sendiri.’
    Mangat nulisnya Thor
    salam 99 Line
    /ngacirbarengKookie/

    Suka

    • “seperti biasa aku tetap cinta Author /TapiakulebihcintaKookiedanTaehyungie/”
      itu cinta apa coklat s*lv*rqueen? Kok dibagi-bagi? ga sudi ah /lah?/ /abaikan/
      Yaampun, sering kelupaan di spasi -,- makasih udah diingetin /pelukcium/ *eww*
      Salam 01 line ^^~ Makasih udah ninggalin jejak :**

      Disukai oleh 1 orang

    • Iya ya… hahahaha… hahaha .. haha… ha… Huwaaa!! Kenapa cuma Hyerin yang di ampit banyak cwok? Lah aku?! Huwaaaa /nangiskejerdipelukannamjun/
      makasih udah ninggalin jejak :**

      Suka

  9. Aku udh tau hanben bakalan ad niat jaat. Aaa, okelah gapapa hanbinku jaat” disini 😢 PISAHKAN HYERIN DAN JUNGKOOK!! Soalnya aku ksian sma hyerin, klo jungkuk ngapa”in hyerin gmn? Kan ksian..
    Jadi, aku dukung niatnya hanbin!!!

    Betewe, itu si rachel siapa? Tmennya? Adeknya? Spupu? Org kenalan? Sruhan? Atau emaknya hanbin? /wakss/
    Wduhh, makin keren nih ff nya kak yoohwanhee. Aku sukaa! Saking sukanya nungguin trus stiap chapter yg ad. Sayangnya aku ga comment d bbrpa chap 😂 /ditabok kak yoohwanhee/
    Okeey, gtu aja dri aku. Salam dari readers fanatikmu (?), muachmuach😘

    Suka

    • Hanbinnie nakal yeth… :v misah-misahin jodoh orang aja, kuker beuddhh /alayy/
      Dan rachel itu…..adalah…..sebuah/?…..karakter yang muncul di ff ini 😀 bwahahahaaa /ketawabebas/
      ff nya “KAK” yoohwanhee? kamu umurnya berapa dulu? :3
      itu aja deh dulu. Salam juga dari penulis ff gaje ini, yoohwanhee~~ /kayang/

      P.s: aku ngakak baca “salam dari readers fanatikmu” :v /gapenting/

      Suka

  10. Akhirnya publish juga ff yg aku tunggu², jadi tae oppa suka ama hyerin, trus jungkook dan hyerin udh nikah, makin penasaran, next thor, keep writing…

    Suka

  11. Aku readers baru, keren thor, jarang bangetbanget dapat ff yang genrenya jungkook badboy ama married life, keep writing thor, fighting……!!!

    Disukai oleh 1 orang

  12. seru ka, knpa sma hanbin ko dya mau msahin hyerin sma kookie, trs rachel siapah, dan tae kmu ska sma hyerin knpa ga blang lngsung aja, dn blangnya knpa ps lgi mabuk cba. dan buat kookie dya narsis bnget sih. tapi liat kookie blajar lucu jga yah heheh. dtunggu k next chapnya dan buat the tower magic of shadow epilog chap 2nya dlnjut dong ka hehe mksih ka, semangat ngetiknya ka

    Suka

    • Aduh, aduh… maaf yaa, aku bukan penulis ff ‘The Tower Magic of Shadow’. tapi gapapalah 😀
      Hanbinnya mungkin lagi galau krna ga bisa beli albumnya Jungkook jadi ia pengen misahin Hyerin gitu /apa hubungannya coba?/ /abaikan ah/
      rachel itu orang. ya, orang aja. ga mau spoiler aku wehh :3
      okeey, itu aja :* byee~makasih udah ninggalin jejak /kechupzzchantikz/

      Suka

  13. Makin seru thor 😀 tapi kok aku lebih suka TaeRin couple ya :v hihihi
    Itu yg Taehyung liat semoga Hyerin, kan Hyerin emang cantik 🙂
    Semangat terus nulis ffnya thor,aku nunggu terus lanjutan ff ini 😀
    next chap jgn lama-lama ya *maksatauk* hehehe

    Suka

    • Haii~
      Kok cuma suka TaeRin couple sih? Ga suka gitu sama HwanKook (Yoohwanhee & ayang Jungkook) couple? :3 /abaikan/
      Itu yang dilihat Taehyung mungkin kamu, kamu kan cantik /kedipzmatanakal/ /ditabok/ T.T

      okeey, makasih uda comment :* next chapt otewe ya bebzz 😉

      Suka

      • Hahahahaha :v
        Aku suka juga kok sama HwanKook couple,tapi lebih suka TaeRin couple thor *jujurloh* 😀
        Banyakin moment TaeRin ya thor,bikin Kookie cemburu 😀 hehehe

        next chapter aku tunggu loh 😛

        Disukai oleh 1 orang

  14. Yaaaay…, akhirnya ff yg d tunggu update juga…
    Semakin seru ceritanya ,,
    Hanbin, ak support drimu untuk memisahkan Jungkook dgn Hyerin, biar jungkook sama ak aja/eh #gagalfokus/maksudnya biar Hyerin gk terdzolimi(?). Mending Hyerin sama Tae aja..jalin hubungan diem-diem di belakang Jungkook…/hahha. Ngajarin gk bener/
    Btw, salam dr readers yg baru menampakkan dirinya ini /mianhae/
    semangat buat author-nim. Di tunggu next chap nya…

    Suka

    • Yaampun,,, hanbin gabakal buat gitu kali. Gabakalan ngebiarin kamu sma Jungkook brdua, krna aku udah request duluan ke Hanbin nya buat misahin Hyerin dan Jungkook supaya aku aja yang sama jungkukiee /ngayal nya kelewatan pemirsahh/
      Hai ‘readers yg baru menampakkan dirinya’ /lambai tangan/ betewe, nama kamu siapa? Masa aku harus manggil kamu ‘readers yg baru menampakkan dirinya’? Kan aneh-,- /bhakz/
      Next chapnya otewe yaa ching :** makasih udah ninggalin jejak /ketjubketjub/

      Suka

      • Hahahai/lambai tangan bareng jimin
        Kenalin, yulia 95line/fufu..tua ya #abaikan usia
        Sebenernya diriku udh bca ff author-nim/bingung mau panggil apa/ dr chap 1 dan langsung suka…
        Heeung, maafkan daku yg baru menampakkan diri di chap ini//apalah dayaku yg sibuk nyuciin kaoskaki jungkook #goldenbabu
        Next chapnya harus lebih geregetzzzz yaa..ditungguin loh//ketjub.muah//

        Suka

      • aloo kak yulia (klo cma yulia, trllu mainstream krna aku lbih muda :3) /jangan iri/ :v
        aku 01line ^^ /msih bocah udh buat epep marriage life :v/ /bhaks/
        pnggilnya jan author-nim, pnggil aja dedek, woy, kamu, anda, deelel /wkss/
        next chaptnya greget gak yaa… aku nya aj yg nulis uda lupa chap 5 nya greget ap ga :v

        oke itu ajahh, bhaayy /lari cantik bareng jincess/

        Suka

Leave a Review