[BTS FF Freelance] Your smile (Drabble)

 

[BTS] 박지민 & [OC] 미소

Ficlet || Romance, Sad || Don’t copy my storyline.

©Lighty

 “Biarlah aku melihat senyum itu selamanya.”

____

Sepasang gadis dan pemuda tengah duduk di sebuah bangku yang ada di tengah taman. Tak ada suara canda tawa ataupun percakapan intim di antara mereka berdua. Hanya semiliri angin dan riuhnya kepakan sayap burung beterbangan yang menggema di antara mereka.

Bibir gadis itu tersimpul kala manik matanya memperhatikan  burung – burung yang sedang asyik bercengkrama satu sama lain dan bebas terbang ke segala arah tanpa harus resah. Lain lagi dengan pemuda yang duduk tepat di sampingnya, mata sabit pemuda itu hanya menatap gadis itu tanpa berpaling ke arah lain. Seakan terhipnotis, seulas senyum yang ditambah dengan pancaran mata bahagia nampak jelas di wajah tampannya.

Detik berikutnya gadis itu mengalihkan pandangannya ke arah pemuda itu –hingga mata mereka saling bertemu. Tidak ada kalimat yang perlu diucapkan untuk menyampaikan maksud hati. Pancaran dari kedua pasang bola mata itu telah menyampaikan segala rasa yang tersimpan dalam lara.  Tak lupa dengan senyum yang merekah yang sama-sama mereka bagi. Semuanya sudah jelas mereka pahami, pun sampai di hati.

.

.

“Jimin-a!” Teriak seorang pemuda lainnya yang tengah melangkah mencoba menghampiri pemuda yang sedang duduk di taman itu.

Pemuda yang bernama Park Jimin  itu pun memutar kepalanya sembilan puluh derajat semata-mata hanya untuk melihat wajah orang yang telah menganggu kebahagiaannya dengan ekspresi datar.

Dalam hitungan detik, tubuh pemuda yang memanggilnya itu telah berada tepat di depan Jimin.  “Mengapa kau tidak ada dikamarmu huh? Kau tahu kan ini saatnya untuk minum obat.”

Acuh dengan pertanyaan dan pernyataan pemuda itu –yang menurutnya tidak penting baginya, Jimin malah memicingkan sudut matanya.  “Ya Jung Hoseok jangan kau berani menggangguku dengan Miso.” Tidak ada nada tinggi dalam kalimat itu, datar tapi penuh dengan penekanan di setiap kata. Dan jangan lupakan wajah Jimin yang terlihat sangat serius saat ini.

“Miso? Oh come on Park Jimin your life must going on.” Gerakan kasar mengacak-acak rambutnya adalah aksi yang Hoseok lakukan kala ia frustasi dengan jawaban Jimin –yang menurutnya tak logis sama sekali.

Selama beberapa detik mulut Jimin tertutup rapat, ia memilih untuk tidak langsung menjawab ucapan Hoseok.”Baiklah aku akan segera meminum obatku.”

Sebelum pergi Jimin menarik tubuhnya mendekati gadis yang –menurutnya- ada di sampingnya itu, lalu bibirnya bergerak kecil mengucapkan sesuatu di tepat samping telinga gadis itu.

“Kau ingat pesanku kan? Jangan pernah berhenti tersenyum. Biarlah aku melihat senyum itu selamanya.”

Gadis itu tetap tersenyum dan menganggukkan kepalanya pada Jimin, tanda bahwa ia telah berjanji.

Dalam sekali hentakan tubuh Jimin sudah berdiri tegap, kemudian ia mulai melangkah dengan ringan sambil melewati Hoseok seolah semuanya terlihat normal. “Ya Jung Hoseok cepatlah! Jangan pernah kau mencoba mengganggu Miso-ku arasseo?!”

Hoseok hanya menatap tubuh sahabatnya yang menjauh itu dengan nanar, ia merasa sedih sekaligus iba padanya. Satu hembusan berat kembali keluar dari hidung Hoseok. Merasa tak berguna  sekaligus bersalah pada Jimin-lah alasan Hoseok melakukannya. “Sampai kapan kau akan menganggap Miso masih ada?”

Bangku taman yang tadinya diduduki Jimin kini hanya terasa kosong dan hampa, tidak seperti beberapa menit yang lalu saat Jimin datang dengan senyum cerah di sudut bibirnya.

-fin-

Salam kenal..

Aku baru pertama kirim fanfic disini #tapi kalo baca fanfic disini sering sih =D

maaf kalo fanfic ini absurd banget

Semoga berkenan untuk review

Dan sebelumnya aku pernah upload fanfic ini di akun wp pribadi, jadi jangan salah paham kalo aku copas -aku cuma edit kalimatnya disini.

(Ini gak tau mau nulis apa lagi T.T )