[BTS FF Freelance] Are You Okay? – (Drabble Mix)

A Whitearmor Story

.

.

Are You, Okay?

.

.

.

Drabble-Mix | AU!, Family, Slight!Comedy, Fluff | PG-13

BTS’ Hyung Line and OC’s Kim Nayoung

|| whitearmor.wordpress.com ||

—

“Apa kau baik-baik saja?”

.

.

“Kupikir itu pertanyaan retoris.”

—

[1st]

Nayoung berkacak pinggang tatkala melihat kejadian yang baru saja terjadi di depan matanya. Sang kakak lelaki—Kim Namjoon—nampak kacau pagi ini. Bagaimana tidak? Nyaris sekujur tubuhnya ditutupi oleh tepung terigu. Jika saja Nayoung datang terlambat, mungkin tak hanya Namjoon yang akan berubah menjadi manusia tepung tetapi dapur kesayangannya juga akan berubah menjadi kapal pecah.

“Bukankah sudah kubilang jangan masuk ke dapur?” Ucap Nayoung seraya membersihkan sisa-sisa tepung di wajah Namjoon.

Kakak lelakinya hanya tertawa kecil, “Aku minta maaf, toh  aku juga tidak membuat kekacauan besar.” Balas Namjoon membela diri.

Nayoung memutar bola matanya, Kim Namjoon memang kelewat pintar apalagi dalam mencari alasan. Setelah wajah sang kakak bersih dari tepung kini waktunya untuk membersihkan kekacauan yang telah diperbuat.

Gadis bermarga Kim itu segera mengambil alat pembersih dan mulai membersihkan tumpahan tepung di lantai kayu dapur kesayangannya. Setelah selesai, ia lantas membuang sisa-sisa pecahan kulit telur yang berserakan di atas meja. Tak lupa, Nayoung mengepel area dapur sebagai langkah terakhir.

Lantas apa yang terjadi pada Kim Namjoon?

Nayoung bahkan bersumpah untuk tidak mengarahkan pandangannya ke ruang tengah. Jika hal itu terjadi, maka ia pasti sudah merapalkan berbagai macam cacian pada sang kakak. Namjoon sendiri bukannya tidak ingin membantu tetapi adiknya yang emosian itu pasti akan menyuruhnya untuk menyingkir. Jadi, bukankah lebih baik jika ia pergi duluan sebelum disuruh?

“Apa kau baik-baik saja?” Suara berat Namjoon yang tengah mengunyah kudapan ringan menginterupsi Nayoung.

Nayoung hanya menoleh sekilas lalu pergi menuju kamar. Namun sebelum pintu tertutup, ia mencabut kabel TV hingga membuat layarnya menghitam sempurna.

“Kupikir pertanyaanmu itu retoris, Kak.” Sahut Nayoung kemudian menutup bahkan mengunci pintu kamar. Sontak Namjoon memekik kesal karena harus melewatkan satu detik berharga yang dimilikinya karena melewatkan pengumuman pemenang mingguan acara musik kesayangannya.

“YA! KIM NAYOUNG!”

—

[2nd]

Min Yoongi.

Seorang pria yang gemar mengubah warna rambut dan selalu menyebut dirinya sebagai seorang jenius. Sejujurnya Nayoung tidak mempermasalahkan itu semua kendati aksi narsis Yoongi juga tidak berdampak besar pada hidupnya.

Tetapi anggapan itu berubah seratus delapan puluh derajat tatkala pria berkulit seputih gula itu entah dengan sengaja ataupun tidak, telah merusak hari Nayoung. Alasannya sederhana yakni Min Yoongi lupa mengembalikan buku ekonomi milik sang gadis padahal esok adalah waktu ujian mereka.

Alih-alih meminta maaf, Yoongi malah melayangkan kalimat bermakna sindiran halus  untuk Nayoung. “Kau pasti akan baik-baik saja, kan? Kau ini pintar dan kakakmu juga pintar. Jadi, jelas ujian ekonomi besok bukanlah masalah besar untukmu.”

Nayoung meninju lengan Yoongi kuat-kuat. “Teori apa yang kau pakai? Aku ini tidak sepandai Kak Joon! Aku tidak mau tahu, saat pulang kelas kau sudah harus mengembalikan buku ekonomi milikku. Jika tidak … ”

“Jika tidak apa?” Yoongi membalas.

Nayoung berdiri kemudian menyeringai. “Aku akan membuat mobilmu baret,” bisiknya penuh dengan nada ancaman. Sang gadis lantas melangkah pergi meninggalkan Yoongi yang masih bergeming. Sedetik berlalu, ia langsung bangkit dan berlari mengejar Nayoung.

“YA! JANGAN SENTUH MOBIL BARUKU!”

—

[3rd]

Nayoung baru saja tiba di kafe milik teman kakaknya setelah bermain-main dengan Min Yoongi sepulang kelas. “Kim Nayoung, mau pesan apa?” Tanya Hoseok, si pria berwajah secerah matahari dengan senyum bulan sabit yang indah.

Jari telunjuk Nayoung mengarah pada secangkir jus buah naga merah. Hoseok segera mengangguk kemudian mengambil buku menu dan melangkah ke dapur. Tak butuh waktu lama hingga pesanan Nayoung tiba.

Namun hari ini Dewi Fortuna tidak memihak padanya. Kejadiannya cukup cepat dan yang Nayoung ingat hanyalah terdengar suara pekikan serta suara hantaman yang agak keras. Ketika Nayoung membuka kedua mata, ia melihat Hoseok sudah mencium lantai sedangkan dirinya sudah berubah menjadi merah.

“ASTAGA! KIM NAYOUNG, APA KAU BAIK-BAIK SAJA?!” Pekik Hoseok panik bukan kepalang.

—

[4th]

Jangan harap jika Nayoung akan pulang dalam keadaan super memalukan seperti ini. Baju terusan putih miliknya sudah berubah warna menjadi merah pekat dan ini semua adalah hasil karya Jung Hoseok. Dan tentu saja, Nayoung tidak merasa senang sama sekali.

Si ceroboh Hoseok yang lupa mengikati tali sepatunya telah membuatnya malu.

“Young-a?” Sapa seorang pria berhelm tepat di hadapannya.

“Oppa!” sahut Nayoung lantas menghampiri si pria yang masih duduk di atas motornya. “Untung kau cepat datang kemari,” lanjut Nayoung.

Pria itu membuka helmnya, membuat rambut blonde miliknya tertiup angin yang berhembus. “Apa yang terjadi dengan gadisku ini?” Tanya Seokjin seraya memandang sang gadis dari ujung kaki hingga ujung rambut.

Nayoung menggeleng lantas segera naik ke atas motor. Dilingkarkannya kedua tangan, memeluk pinggang Seokjin yang berada di depan. Tak lama kemudian, motor yang dikendarai Seokjin segera melaju membelah jalanan kota yang ramai.

Seokjin tidak membawa Nayoung pulang tetapi justru mengajaknya untuk menghabiskan sore di taman. Tepat setelah motor berhenti, Nayoung segera turun dari motor kemudian berjalan menjauh. Tiba-tiba saja dirinya terhenti karena Seokjin dengan cepat meraih lengannya.

“Aku tahu jika kau sedang tidak baik-baik saja, sayang.” Ucap Seokjin tatkala kedua mata mereka bersirobok. Nayoung bergeming namun dalam diam ia membenarkan ucapan prianya. Seokjin hanya tersenyum. Kedua tangan sang pria pun sibuk melingkarkan jaket yang ia kenakan sebelumnya di pinggang Nayoung.

“Pantas saja emosimu naik-turun … datang bulan rupanya. Ayo, kuantar pulang.”

—