[BTS FF Freelance] A Reason – [Ficlet-mix]

tumblr_nsmf08f5wp1ud4xplo1_400

 

A Reason

A ficlet-mix by sweetpeach98 [2 Ficlet, ±500 words]

Genre AU, Psychology, Angst Rating PG17 Casts BTS’s Kim Taehyung, Park Jimin, Kim Namjoon and OC’s Arisa Kim, Yoon Inha

Only the plot and OC are mine

 

[Related; Crazy Psychopath]

.

Ada alasan di balik sisi lain milik Kim Taehyung, ada alasan di balik ketidak sukaan Arisa pada ketinggian, ada pula alasan mengapa Taehyung menjadi lebih ceria dari biasanya. Semua hal itu ada alasannya.

 

.

 

[1st] Bear

Arisa meneguk secangkir teh melati hangat yang di buatkan Jimin untuknya. Pandangannya mengarah ke luar jendela. Flat Jimin berada di lantai dua, jadi Arisa bisa melihat pemandangan gedung-gedung tinggi menjulang dari dalam. Satu hal, sejujurnya Arisa tidak suka ketinggian. Bukannya takut; hanya saja itu mengingatkannya pada secuil memori tentang kakak keduanya, Kim Taehyung.

Awalnya Arisa tidak mengingat betul mengapa gadis itu tidak menyukai gedung tinggi, pun awalnya dia juga tidak menyukai tinggal di flat milik Jimin ini. Namun setiap malam datang, dan Arisa menggapai bunga tidurnya, gadis itu akan bermimpi, dan terus memimpikan hal yang sama. Sebelum akhirnya Arisa menyadari; mimpi itu adalah penggalan memori yang hilang.

“Kak Jim, sepertinya aku sudah ingat mengapa aku tidak suka ketinggian.” Arisa menunduk, jemarinya menggenggam erat pinggiran cangkir yang hangat. Arisa takut, sangat takut.

Jimin berdeham, lantas pemuda itu menghentikan pekerjannya—membuat laporan keuangan perusahaan—dan dengan sigap di tariknya kursi tempatnya bersandar barusan dan di letakkan tepat di sebelah Arisa, “Mengapa? Apa alasannya?”

“Gara-gara kak Taehyung,” Arisa menjeda kalimatnya. Maniknya menangkap jelas iris Jimin yang sedang membulat. Arisa pasti tahu apa yang sedang ada di benak Jimin saat ini.

“Tae—Taehyung? Tapi, bagaimana bisa?”

“Kak Jim tahu, ‘kan, perihal kak Taehyung suka dengan boneka beruang?”

Jimin mengangguk. Benar juga, Taehyung adalah seseorang yang suka dengan boneka beruang. Di setiap bagian kamarnya yang bernuansa abu-abu dan hitam, terdapat deretan boneka-boneka beruang. Kata Taehyung, mata boneka beruang yang bulat besar serta senyumnya itu sangat misterius. Itu adalah alasan mengapa Taehyung sangat menyukainya.

“Aku tidak tahu kalau kak Taehyung menyukai boneka beruang, saat kak Taehyung pertama kali mendapat hadiah boneka beruang, dia senang sekali. Kak Taehyung selalu bersama boneka beruang itu kemanapun dan dimanapun, kak.”

Arisa menghembuskan nafasnya berat, butuh beberapa sekon lamanya bagi Arisa untuk kembali mengumpulkan seonggok keberaniannya menggali lebih dalam lagi tentang memori yang baru saja hadir itu, “Aku suka dengan boneka beruang punya kak Taehyung, aku sangat suka. Aku berkali-kali ingin meminjamnya, tapi kak Taehyung tidak pernah memberikannya kepadaku. Jadi, aku memainkan boneka itu diam-diam,”

Arisa terisak pelan, tanpa aba-aba jemari Jimin meraih kotak tissue di atas nakas dekat meja kerjanya, mengusap pelan air mata yang keluar dari pelopak manis milik Arisa, sesekali Jimin mengatakan untuk tidak menceritakan hal itu jika memang berat. Akan tetapi Arisa bersikeras, gadis itu hanya ingin terlepas dari cengkraman memori pahit sebelas tahun yang lalu.

“Saat itu aku tidak sengaja melepas mata boneka beruang milik kak Taehyung. Aku sudah meminta maaf berkali-kali, aku bahkan sampai bersujud dan memeluk kakinya, kak. Tapi dia jahat, dia mendorongku. Dia sangat marah. Dia—dia mengajakku ke teras di lantai dua, kak, dia—“

“Mendorong tubuh adik kecilnya yang manis hingga terkapar di halaman rumah, ah Arisa kamu sudah ingat rupanya?” Seseorang menginterupsi. Iya, dia Taehyung yang baru saja masuk tanpa mengeluarkan suara sedikitpun. Yang tanpa sengaja mendengar konversasi antara Jimin dan Arisa mengenai dirinya.

Arisa mengatup rapat bibirnya. Karena memang itulah yang terjadi sebelas tahun yang lalu. Jimin menggeleng bukan kepalang, ia pikir Taehyung teman satu sekolahnya dulu menjadi seorang psikopat karena peringkatnya di rebut oleh si murid baru yang umurnya lebih muda setahun darinya, mana Jimin tahu jika Taehyung menjadi seorang psikopat karena boneka beruang konyol yang di suakinya setengah mati.

Baik Arisa pun Jimin kini hanya bisa mematung dan menatap Taehyung yang sedang berkutat dengan ponselnya seraya tungkainya menyilang santai. Taehyung yang merasa di awasi pun menoleh, “Kenapa lihat-lihat? Mau ku copot mata kalian berdua seperti beruangku?”

 

[2nd] Partner in Crime

Tidak ada alasan pasti yang bisa menjelaskan penyebab Taehyung selalu memancarkan wajah bahagia belakangan ini. Baik Arisa pun Jimin juga kadang terheran, apa yang membuat Taehyung menjadi sangat merona pacar wajahnya. Dan yang lebih menjadi pertanyaan besar lagi setiap kali Taehyung berkunjung, bukanlah wangi parfume yang menyeruak seperti biasanya, melainkan bau anyir khas darah segar.

Di kesempatan ini, giliran Jimin dan Arisa yang pergi mengunjungi Taehyung ke rumah. Mereka tidak perlu memberi kabar jika akan berkunjung, karena selama ini memang selalu seperti itu dan akan selalu seperti itu. Arisa enggan memboyong kursi roda yang penjadi alat untuk membantunya bergerak, toh sudah ada seseorang—yang hanya sebatas kakak tampan yang akan senantiasa menggendongnya.

Arisa menekan tombol bel di pintu utama, berharap sang kakak akan cepat membuka pintu rumah melihat kondisi Jimin yang—mungkin saja—sudah kelelahan menggendong Arisa dari pintu gerbang ke pintu utama di rumah.  Setelah lama komat-kamit dalam hati, sang empunya rumah lekas membuka pintu.

“Eh ka—kalian mau ngapain kesini?” Tidak biasanya Taehyung akan tergagap-gagap seraya iris matanya membulat melihat kedatangan Jimin dan Arisa. “Tung—tunggu, jangan masuk dulu!” Taehyung lekas menutup pintu rapat-rapat. Baik Arisa maupun Jimin kini mematung, sama-sama mengerjitkan alisnya, dan kalau di pikir ulang, mereka berdua bahkan belum sempat membuka mulutnya.

Tak berselang lama, Taehyung membuka pintu utama kembali, mempersilahkan adik dan sahabatnya itu masuk ke dalam. Ya, selama Arisa hidup, mungkin ini kali pertama gadis itu melihat rumah tempatnya dulu tinggal berantakan layaknya kapal pecah. Belum lagi bau anyir yang menjadi pewangi ruangan membuat Arisa dan Jimin hanya bisa mengatup rapat indra penciumannya.

Atensi Jimin kini terfokus pada gelas yang terletak manja di atas nakas. “Hoi Tae, aku minum ya sirup mu ini!”

“Tidak!” pekikan seorang gadis terdengar menggema dari balik pintu kamar Taehyung. Dengan langkah cepat gadis itu berlari dan menyerobot dengan paksa gelas yang di genggam Jimin.

Jimin menatapnya aneh, bagaimana tidak? Setelannya yang serba hitam, surai yang teracak, dan juga sebilah pisau yang tergenggam erat di tangan, siapa yang tidak akan menatap gadis ini dengan aneh? “Jangan minum ini, kamu bukan vampire ‘kan?” Ah sialnya lagi Jimin makin mengerjitkan alisnya saat sang gadis berkata demikian.

“Hei, kalian sudah kenalan?” Kini pemuda bersuara berat itu yang menginterupsi. Jimin dan Arisa hanya menggeleng. “Kenalkan, pacar dan partner in crime ku, Yoon Inha.”

Partner—partner in crime?” Arisa tergagap. Gadis itu tidak habis pikir, apa yang di maksud oleh kakaknya dengan partner in crime? Mungkinkah—

“Iya, partner in crime, kami baru saja membunuh pria bodoh yang menggodaku di taman tadi, dan,” Inha menjeda seraya memasang cengiran yang sama gilanya dengan Taehyung, jemarinya yang tengah menggenggam gelas di tunjukkannya dengan senang, “Ini darahnya—“

“—dan yang ini,” kini Taehyung yang dengan bangganya mengangkat sesuatu yang dari tadi tengah di sembunyikannya di balik punggung, “Ini jantungnya!”

“Mau kita apakan, ya, sayang?”

“Bagaimana kalau di pajang saja?”

“Ide yang bagus!”

“Bagaimana kalau kita koleksi yang banyak?”

..

.

Pantas saja wajahnya selalu sumringah, wanginya selalu anyir, dan tatapannya makin gila. Ternyata, belahan jiwanya juga seorang psikopat.

.

.

.

 

-fin

a.n;

jadi ini adalah penggalan kisah lain dari seorang Kim Taehyung yang psikopat. Maaf gak segreget yang sebelumnya! Ada ide lain mungkin buat kelanjutan antara mereka berempat? (peace peace) leave your review after read this fic,

thankyou.

Regard,

Seokjin’s future wife.

23 pemikiran pada “[BTS FF Freelance] A Reason – [Ficlet-mix]

  1. Saya kembali dari perantauan mencari cinta bersama yoongi, dan disuguhkan denga cerita ini? Benar benar penyambutan yang hangat
    *apaan sih, jgn gorok saya kak :v
    Masih ingat diriku?
    *siapa aku yanh harus di ingat?

    Lupakan, intinya Taehyung makin gila. Kenapa ga sekalian aja nanti si cwek jadi pelampiasan ? Kan seru tu saling bunuh membunuh :v wkwkwk

    Lanjutkan kakak!
    #TeampsikopatGila

    Disukai oleh 1 orang

    • Masih dong masih ingat ^v^

      Wah, ide yang bagus, tuh! Tapi, semoga saja terealisasikan karena aku lagi kehabisan plot XD Maklum, webe….

      Wihi, tengkyu sudah mampir, ya! #TeamPsikopatGila ^v^)/

      Suka

  2. What the-
    Gila Si Taehyung segitu psikopatnya sampe pacar juga dibawa kejem.
    Ngapain coba pegang-pegang jantung :’v
    Btw fanfic mu kerenn thor… bikin nggak kedip masa. Terlalu syok dengan ceritanya. Daripada ama psikopat mending sama aku itu Tae /*plak
    Adakah kelanjutannya lagi?
    Kalau ada ditunggu banget yaa thor :-))
    Karena aku suka yang dark dark gini *eh?
    Well, nice fanfic,
    Keep writing!! ^^

    Disukai oleh 1 orang

  3. Astaga.. Kim Tae, yampun, gegara boneka beruang aja adiknya didorong dari lantai dua?? Zaiko ga ketulungan..
    Cocok yeth, ketemu pacar sma2 psikopat.. Entar kalo nikah, undangannya jan dikasih tinta darah ya/krik (digiles) (ampun tae, jan bunuh aku juga /.\)
    Ah, mau yg kemarin, atau yg ini.. Semuanya sma2 bagus.. Kerasa bener dah anyir2nya /paan coba?/

    Disukai oleh 1 orang

  4. Ini sequelnya?? WOW JANTUNGNYA!! AKU BOLE IKUT KESANA GA THOR?? BOLE YAA?? BOLE YAA?? *dilempar Jin ke got terdekat*
    Gak sebagus ff yang lalu sih thor, tapi yang kulihat : Jantung, makin kece aja ini Taetae >_< apalagi uda dapat partnernya!
    Uda ad yang bilang ttg gimana tae ama inha ketemu di komen yang bawah, aku juga usulkan itu kak!! Mungkin aja mereka lagi bunuh orang bertemu satu sama lain hehehe *ditabok jimin*
    Ok cuman itu aja, kepanjangan yah?? Hehehe… Fighting!!

    Disukai oleh 1 orang

    • Hai, anonymous-ssi, iya ini sequelnya dan maaf mungkin agak diluar ekspetasi dan lebih jelek…(?)

      Untuk tae x inha akan diusahakan untuk direalisasikan ya karena aku kehabisan plot >< ditunggu saja 🙂 Btw jangan panggil thor, Ji saja, hehe.

      Thankyou sudah membaca ^v^

      Suka

  5. Watdahel, partner in crime?

    Entah, ini antara Taehyung beruntung nemu belahan jiwa yang sehobi(?) atau kemalangan bagi Arisa, Jimin, dan para korban kedua saiko itu :’

    Cuma karena mata beruangnya copot? ;A; astaga nak, sebenarnya ada apa dengan boneka itu sampai ngerubah kamu? TT

    Omong-omong, entah kenapa jadi penasaran gimana Taehyung ketemu sama Yoon Inha, sang belahan jiwa /ggg./ mengingat Taehyung keknya ga gampang jatuh hati sampai segila itu sama seseorang/? ._.

    Terakhir, aku suka setiap plot baik di kisah sebelumnya maupun yang sekarang :3 bahasanya apalagi, 😀 anyway, semangat peach(?)~~ semoga dapet pencerahan buat kelanjutan fic-nya, atau mungkin mau ceritain gimana Tae x Inha bertemu/? XD kekeke, maap kalau kurang berkenan ripiu-nya :c bhayy~~ ❤

    Disukai oleh 1 orang

    • Hai, MinyoungPazzer25-ssi, sebelumnya terimakasih udah ngikutin ceritanya sampe ke sini padahal ini jauh lebih absrud dari yang sebelumnya(??)

      Untuk fic tae x inha kenapa mereka bisa ketemu akan diusahakan untuk direalisasikan karena aku kehabisan plot ><

      Btw, panggil aku Ji aja ya ^v^ Thankyou sudah mampirr….. ❤

      Disukai oleh 1 orang

Leave a Review