[BTS FF Freelance] A Story of The Sky – (Ficlet)

picsart2016-29-10-16-51-27

A Story of The Sky

a fic by Orchidious

Kim Namjoon (BTS) with Hwang Yoonmi (OC)

Ficlet | Angst, slight!Fluff, Supranatural!AU | PG 15

Just own the plot and the OCs

Namaku Namjoon dan aku adalah makhluk abstrak.

~~~

Kau masih saja berkutat dengan kegiatanmu. Mengoleskan kuas yang sudah diberi cat air ke kanvas putih di hadapanmu. Bagi orang yang tidak mengenalmu, mereka pasti mengira kau pelukis ulung yang memiliki banyak hal. Keluarga harmonis dengan hidup serba berkecukupan. Rumah besar lengkap dengan segala perabotan di dalamnya. Pembantu rumah tangga yang selalu siaga 24 jam serta supir pribadi yang siap mengantarmu kemana pun kau pergi. Atau mungkin juga kekasih tampan yang begitu menyayangimu.

Tapi mereka salah.

Namaku Namjoon dan aku adalah makhluk abstrak. Kalian pasti sudah bisa menebak seperti apa diriku. Aku, yang selalu menatapmu dari jauh—meski kadang aku juga mendekat untuk sekadar memberi sandaran padamu. Namun, kau tak pernah tahu. Kau terlalu sibuk dengan pikiran personalmu juga perasaan berkecamuk yang ada di dadamu. Well, aku tahu semua itu.

“Ayah, ibu, aku merindukan kalian.”

Kembali kudengar lirihan darimu. Ah, sudah terlampau sering telingaku ini menangkap hal-hal macam itu meluncur dari bibirmu. Hwang Yoonmi, bisakah sebentar saja kau berhenti mengatakan kalimat-kalimat itu?

“Yoonjae oppa, kapan kita akan menonton pertandingan basket bersama lagi?”

“Ibu, aku ingin membuat kue lagi denganmu.”

“Ayah, besok aku ikut memancing, ya?”

Rentetan kalimat yang acap kali kau ucapkan seraya melukiskan berbagai gambar abstrak tak berbentuk—sebenarnya kau hanya mencoretkan asal kuasmu itu, bukan benar-benar menggambar sesuatu. Bukan, Yoonmi. Bukan maksudku kalau aku bosan mendengar ocehan itu semenjak mereka semua sudah tiada tiga bulan lalu. Aku hanya ingin kau bangkit kembali, Yoonmi-ya. Menjadi seperti dulu.

“Aku selalu ada di sisimu, Yoonmi. Jangan pernah merasa kau sendiri,” ujarku sembari mendekatimu yang mulai menitikkan air mata.

“Ini salahku. Ibu, aku menyesal. Kumohon maafkan aku,” isakmu. Aku mengulurkan tangan, merangkul bahumu dan kau membalasnya dengan menyandarkan kepalamu ke dadaku. Kutepuk-tepuk bahumu pelan, berusaha menenangkan.

“Aku tidak ingin sendiri seperti ini, oppa. Yoonjae oppa, cepat temani aku lagi.” Kau kemudian menangis sejadinya. Aku mulai memutar posisi. Membalikkan tubuhmu yang masih duduk di kursi lantas memelukmu erat-erat.

“Aku di sini, Yoonmi, sahutku yang sebenarnya hanya untaian kata tak berarti. Kau tak mendengarkan, tak juga merespon. Sementara aku selalu mengharap balasan darimu.

“Aku benar-benar menyesal. Tolong putar waktuku kembali.”

Aku bergeming dan kau makin merancau. Masih tak mengerti, mengapa kau selalu seperti ini setiap malam. Karena tiap matahari masih menunjukkan sinarnya, kau tidak merancau atau bahkan menangis macam ini. Kau gadis yang selalu murah senyum di siang hari namun menjadi gadis penuh air mata kala malam menjelang.

Dan aku lebih suka hal itu.

Kau yang bersinar bak bintang di siang hari. Memancarkan aura bahagia seolah tak pernah menanggung banyak beban. Aku lebih suka itu, Yoonmi-ya. Karena aku hanya sebatas langit gelap. Hanya makhluk abstrak yang tak terlihat pun dapat kau sentuh. Bagai langit, aku hanyalah sesuatu yang gelap, tak berbentuk namun memiliki satu hal yang selalu kuharap bisa menjadi penawar kesedihan malammu.

Aku masih punya hati.

Meski di kehidupanku dulu, hatiku sudah seperti es yang begitu dingin dan beku, namun semua sudah berubah sekarang. Semenjak aku pertama kali melihatmu, Yoonmi. Kaulah bintangku, pencerah bagiku.

Maka dari itu jangan pernah merasa sendiri, Yoonmi-ya.

“Tidurlah. Esok akan menjadi hari yang cerah.” Aku tersenyum seraya membantumu menyelimuti diri. Kau mulai memejamkan mata dan aku tetap setia duduk di pinggir ranjang sambil menatap wajahmu yang selalu terlihat manis ketika tertidur. Kedua sudut bibirku berjungkit karenanya.

“Aku tak ingin sendiri.” Kau kembali mengigau. Dengan lembut kuulurkan tangan dan mengelus rambutmu. Mencoba membuatmu merasa nyaman. Dan entah mendapat keberanian dari mana, aku mulai mendekatkan wajahku. Berbisik tepat di sebelah telingamu.

“Aku selalu di sini, Yoonmi-ya.”

~~~

Aku adalah langit. Langit malam yang selalu merangkulmu, wahai bintangku. Janganlah engkau merasa sendiri, merasa sepi. Aku disini, sebagai langit, akan selalu hadir untukmu. Merengkuhmu tiap malam tiba.

Aku memang hanya langit gelap yang abstrak, bintangku. Tapi jauh di dalam diriku, ada satu hal yang tidak abstrak—dan kau perlu tahu hal itu.

Ialah hatiku.

~~~

Malam itu Yoonmi mendadak terjaga dari tidurnya. Semua pusing, sakit kepala dan rasa berdebar di dadanya mendadak lesap. Yoonmi mengerutkan keningnya bingung. Satu kalimat dan itu berhasil membuatnya merasa ganjil.

“Aku selalu di sini, Yoonmi-ya.”

fin

6 pemikiran pada “[BTS FF Freelance] A Story of The Sky – (Ficlet)

  1. Jadi…………….. namjun di sini berperan sebagai langit? Langit kelam? Langit malam?

    Kalo iya….. daebak! Aku udah mikir dari awal ini namjun bakal ssbagai apa…. benda atau makhluk hidup yg tak kasat mata. Etaunya langit! Keren 👍👍

    Oh iya aku mau tanya, di situ ada kata ‘merancau’ itu maksudnya “‘meracau’: berbicara tidak keruan” atau gimana?
    Buat yg lainnya, tulisan kamu udah oke dan enak juga asik dibacanya 😆👍

    Suka

    • Kak yeni ㅠㅠㅠㅠㅠ
      Aigu ini masih kaget ini anak kecil tiba2 dinotis senpai…. Hing~~

      Sebenarnya sih, kak, itu Namjun emang semacam makhluk tak kasat mata(?) gt cuma diumpamakan sbg langit gelap, karena sama2 ga memiliki bentuk… ((filosofi yg bener2 aneh)) Ini idenya emang asal masuk kepala aja makanya rada gaje gt kak… /plak
      Untuk koreksinya… Makasih banyak kak udh bantu koreksi >< Soalnya ratih kadang2 masih salah di penulisan u.u
      Anyway, makasih juga udah baca dan tinggalin komen, kak yeni ^^)/

      Suka

Leave a Review