[Ficlet] Raining Days

Raining Day

by ayshry

[BTS’s] Kim Taehyung – [OC’s] Park Reyn

AU!,Fluff/Ficlet/G

***

Badai di luar sana masih senang bermain-main dengan udara, sedangkan dua anak manusia tengah sibuk menghangatkan diri dengan bergelung dalam selimut. Adalah Taehyung dan Reyn, yang kini terjebak di rumah si gadis usai bermain dengan Muku—ular peliharaan mereka.

“Kenapa kau tidak pulang saja?” Pertanyaan spontan yang Reyn lontarkan membuat Taehyung menelengkan kepala dengan alis yang tertaut.

“Di luar sedang badai, Rey, kau tega menyuruhku—“

“Rumahmu hanya berjarak kurang dari lima langkah, Kim Taehyung. Aku punya payung juga mantel jika kau—“

Ck, dasar tidak peka!”

Reyn melongo. Memang bukan hal yang aneh jika seorang Taehyung mudah merajuk atau gemar memasang raut menyebalkan. Reyn sudah sangat hapal. Hanya saja, ada yang berbeda kali ini. Dan Reyn masih tidak mengerti kenapa pemuda itu mulai bertingkah lagi.

“Kau kenapa, sih? Salah makan? Atau malah sakit perut? Butuh sesuatu, hm?” Mencoba lembut, Reyn menilik wajah lelaki yang berstatus kekasih sekaligus tetangganya itu dengan saksama. Mencari-cari jawaban atas pertanyaan yang sudah tertumpuk di kepala.

“Kau … tidak peka.” Taehyung bersunggut, membuat Reyn gantian merengut.

“Maksudmu? Aku tidak—“

“Di luar sana sedang hujan, Park Reyn. Deras sekali. Bahkan kukira anginnya bisa menerbangkanku sampai ke ujung dunia.”

Well, Taehyung mulai berceloteh yang tidak-tidak lagi.

“Dan kau menyuruhku pulang? Ck! Kekasih macam apa kau ini, huh?”

Keadaan hening seketika. Hanya ada suara embusan angin yang menerpa pepohonan di luar sana, pun rintik-rintik air yang saling berebutan untuk bercumbu dengan tanah yang basah.

“Kau tidak peka dan tidak romantis sama sekali!”

“Ya?”

“Oh, Park Reyn! Tidak pernahkah kau menonton film romansa? Tidak tahukah bagaimana cara memperlakukan orang yang dicinta? Terlebih di saat-saat seperti ini.”

“Hei, Kim Taehyung, bicara dengan jelas atau kulempar kau ke luar sana! Dari tadi mengocehkan sesuatu yang tidak kumengerti. Dasar alien!”

Tiba-tiba, Taehyung berdiri. Melepas bungkusan selimut lantas membuangnya jauh-jauh. Rautnya kian menyebalkan.

“Kenapa kau malah menyuruhku pulang, sih? Seharusnya tawari aku menginap di sini! Di luar sedang hujan, badai malah, dan kau … astaga, Park Reyn, seharusnya malam ini kita bisa tidur bersama dan menciptakan momen indah yang tak terlupakan!”

Satu detik.

Dua detik.

Tiga detik.

Kedua manusia itu saling bergeming. Tatapnya memaku satu sama lain.

“Sudahlah, lupakan saja. Kau memang—“

“Kau … apa yang kau katakan tadi?”

“Kubilang lupakan saja.”

“Bukan, bukan yang itu. Sebelumnya.”

“Hm? Oh, seharusnya aku menginap—tidak-tidak, seharusnya kau menyuruhku menginap dan kita bisa … yeah, seperti kataku tadi, kita bisa—“

“YA! ALIEN MESUM! APA YANG KAU PIKIRKAN, HUH?!”

Teriakan menggelegar yang bahkan menyaingi gemuruh di luar sana sukses membuat Taehyung terlonjak sembari memegangi dadanya yang tersentak. Hampir saja pemuda itu terjungkang, jika tak ada tembok di belakangnya, sudah dipastikan ia berakhir di lantai dengan posisi mengenaskan. Well, Taehyung benar-benar tak menyangka Reyn akan berteriak seperti itu, terlebih jarak mereka tidak lebih dari 2 centi, jadi bisa dibayangkan seberapa terkejutnya Kim Taehyung, bukan?

“Kau kenapa berteriak begitu, sih?! Apa salahnya menginap, huh? Tidur berdua? Hei, lagi pula ini bukan kali pertama, tahu. Aku sudah sering menginap di sini juga kau yang menginap di rumahku. Dan status kita sekarang sudah berpacaran, kau ingat? Jadi, apa salahnya, huh?”

“Kau masih bertanya apa yang salah? Dasar mesum! Dulu dan sekarang itu berbeda, tahu. Dan, astaga, malam romantis katamu? Siapa yang meracunimu, huh?! Pulang atau tidur di kandang Muku!”

Menyeret paksa pemuda Kim itu, Reyn agaknya tak memberikan kesempatan untuknya melontarkan pembelaan. Masa bodoh dengan badai di luar sana, bisa-bisanya Taehyung memikirkan hal-hal mesum seperti itu. Terlebih di cuaca pun kondisi yang seperti ini. Oh, tidak. Jika dibiarkan, bisa-bisa Minwoo dan Doha akan membunuh Taehyung keesokan harinya. Jadi, sebelum hari naas itu menimpa, lebih baik Reyn paksa lelaki kurus itu pulang ke rumah.

“Nih, payung dan mantel, pulang sana!”

“Ta-tapi, Reyn-a, aku—“

“KUBILANG PULANG SEKARANG JUGA!”

Mendorong tubuh lelakinya ke luar lantas membanting pintu kuat-kuat, Reyn mengabaikan teriakan kesal dari Taehyung di luar sana. Well, siapa suruh membuat gadis sejenis Reyn naik pitam, huh?

-Fin.

Hi, longtimenosee~ Adakah yang merindukanku? /GAWOI/ ehe ehe ehe kukambek dongse

Hm, gimana ya? Ehe, jadi gini ……….. masih adakah yang ingat dengan fic The Dark Wings? NAH, IYA ITU /plak/ udah berapa lama ya gadi update ehe ehe miyane gais, aku lagi webe (alesan) dan emang rada sibuk dengan er-el (alesan pt.2) tapitapitapi, aku usahain bakal update lagi yay! Minggu depan. Ya, semoga saja gaada kendala lagi ya dan semoga kalian ga gedek liat akulagiakulagi ehe

udah deh gitu aja, need support sih ini biar nulisnya lancar (maulu ye ay) bhay, sampai bertemu di WINGS CHP. 5 muah ❤

-mbaay.

5 pemikiran pada “[Ficlet] Raining Days

  1. Gemez bgt sama yg namanya taehyung-,- pen ngecipok kalo ngga ngejilat. Hmzzz. Sekali2 ngeyadongin dia, jan dia terus yg yadongin:33

    Suka

  2. Ya, Alien! Otakmu mesum sekali. Apa akibat sering menonton yang ‘iya-iya’ bersama Namjoon, huh? Ckckck. Minta dipites Alien Kim. Untung cakep /lah?/

    Suka

Leave a Review