[Ficlet] Lihat aku saja, oke!

Lihat aku saja, oke!

a fiction by zero404error

Starring : [BTS’s] Kim Taehyung & [OC’s] Min Aeri

mention of [BTS’s] Min Yoongi and [OC’s] Kim Nayeon

Genre : AU, Undetected | Lenght : Ficlet | Rating : PG-15

I own nothing except the plot!

related to Unanswerable by Rizuki29

.

“Jangan lari-lari, Ae!”

Sepasang tungkai jenjang Kim Taehyung terpaksa diayunkan lebih cepat untuk mengimbangi tingkah polah gadis mungil di hadapannya. Ini sudah lebih dari satu jam mereka berjalan-jalan, tetapi Min Aeri tidak terlihat lelah sama sekali; berlari kesana-kemari, melompat-lompat kecil di atas petak-petak paving segienam yang tertanam semen, lantas melontar hai kepada semua kucing dan hewan lain yang menyapa indera penglihatannya. Oh, ini gila. Taehyung pikir dia sudah cukup tidak tahu malu, tapi melihat Min Aeri melakukan segala tingkah autisnya di depan umum, urat malunya mau tidak mau tergelitik juga. Haruskah ia pura-pura tidak kenal dengan gadis yang kini bahkan menawarkan es krim pada Siberian Husky yang barusan melintas di sampingnya?

“Ayo, cepat, Kak! Kak Yoongi dan Kak Nayeon bilang akan menunggu di taman! Aku bilang akan kembali setelah satu jam!” Sang gadis–yang sama sekali tidak peduli dengan lirikan sekitar ataupun suara helaan kasar yang berkali-kali terembus dari katup bibir Kim Taehyung–kini menengok ke arahnya, dengan lambaian tangan dan langkah mungil yang tidak juga diperlambat lajunya. Kendati Taehyung yakin rangkaian femur dan betisnya jauh lebih panjang, langkahnya terasa begitu kepayahan untuk mengikuti keaktifan seorang Min Aeri yang bahkan tingginya belum setara bahunya.

“Iya, aku tahu. Tapi, ‘kan, tidak harus lari-lari!” Hampir lima menit dibutuhkan Taehyung untuk berhasil mencekal bahu Min Aeri dan membuatnya menurut supaya berjalan di sampingnya dengan tenang. Itu pun masih harus dengan beberapa kali tarikan di ujung kerah supaya Aeri tidak kembali lagi berulah.

Ini semua gara-gara Min Yoongi, kakak Aeri, catat itu. Hari masih pagi ketika bel rumah Taehyung tiba-tiba meraung manja, memaksanya terbangun dan membuka pintu dengan selimut masih menggantung di separo badan hanya untuk menemukan sepasang Min bersaudara tengah menanti di depan sana dengan senyum manis berbisa yang meracuni netranya. Seperti hari-hari Minggu sebelumnya, Min Yoongi mau menitipkan Aeri karena ia ada kencan dengan Kim Nayeon hari ini–itu rencana awalnya. Akan tetapi, salahkan katup Min Yoongi yang keceplosan menyebut taman bermain sebagai lokasi kencan sehingga Min Aeri jadi memilih turut serta alih alih duduk manis menonton para oppa fana kesayangannya di layar kaca. Kim Taehyung–sang pengasuh dadakan–yang akhirnya kena getahnya sementara Yoongi asik kencan begitu saja. Hey, ini tidak adil!

Taehyung menghela napas lagi meski ia tahu itu tidak akan membantunya mengubah apa pun. Aeri masih bersenandung ringan di sampingnya dan sesekali menjilat es krim dua lapis yang dipegangnya. Yah, setidaknya setelah ini tugasnya selesai. Dari balik pepohonan yang terjajar rapi membentuk tikungan, Taehyung bisa menangkap sosok kedua orang yang dicarinya di salah satu sudut taman sana; di atas bangku mungil berwarna krem, sepasang laki-laki dan perempuan, saling terdiam sebelum tiba-tiba sang pemuda bergerak dan–

“Ah, Kak Taehyung! Lihat, Kak Yoongi dan Nay–“

Plok!

Cipratan krim dingin rasa vanila bercampur stoberi berhamburan begitu saja di atas semen begitu cone yang menjadi penyangganya meluncur bebas dari jemari mungil yang tadinya mencengkeram si cone erat-erat. Min Aeri mengerjap kaget sementara Kim Taehyung, yang barusan membalikan bahu si gadis hingga kini berhadapan dengannya, mengunci manik Aeri dengan kerjapan yang serupa tapi tak sama.

“Kak Taehyung apa-apaan, sih! Es krimnya jadi jatuh, ‘kan!” sahut Aeri dengan hentak-hentakan kecil di kaki dan bibir mengerucut kesal. Tangannya bergerak hendak melepas cengkeraman Taehyung tapi gagal.

“Jangan berisik, Ae. Tetap diam bersamaku di sini.”

“Tapi aku mau bertemu Kak Yoongi!”

“Psst! Kau belum cukup umur untuk melihat apapun yang ada di sana, Ae.”

Kedua alis Aeri mengernyit penasaran.

“Memangnya ada ap–“

“Lihat aku saja, oke!” Kedua tangan Taehyung kini menangkup kepala Aeri, mencegahnya berpaling; mengikis sedikit jarak diantara mereka, lantas mengunci tatapan sang gadis sehingga sunyi terengkuh sebagai melodi sesaat yang menemani.Taehyung baru menyadari hal-hal kecil yang biasanya ia sepelekan dari seorang Min Aeri dari jarak sedekat ini. Bagaimana kedua kelopak matanya yang mengerjap bingung tampak begitu lucu dipadu dengan gembungan di pipi. Betapa mungilnya seorang Min Aeri dibanding raganya sendiri yang menjulang tinggi. Bagaimana dia bukan lagi bocah berkawat gigi yang harus ditemaninya berangkat ke SMP setiap pagi. Min Aeri sudah beranjak dewasa, sudah kelas satu SMA dan–

“Tapi aku lebih suka lihat Kak Yoongi daripada Kak Taehyung.”

–oke, lupakan saja semua hal yang baru saja Taehyung sadari.

“Aku akan membelikanmu banyak eskrim setelah ini,” tukas Taehyung kesal, entah apa penyebabnya. Namun, jangan tanya, jangan mengira-ira, karena Taehyung takkan penah memberikan jawabannya.

Min Aeri memutar bola matanya; menghitung segala keuntungan yang kemungkinan bisa diraupnya. Taehyung menunggu jawaban sembari melirik ke arah sepasang manusia yang memaksanya berlaku gila semacam ini. Sial! Kenapa belum selesai juga!

“Eum… Oke!” sahut Aeri setelah setengah menit perhelatan batin yang sebenarnya tidak penting, ditambah dengan kekehan dan senyum ceria yang mengembang seketika.

Sungguh, baru pertama kali dalam hidup seorang Kim Taehyung, untuk membuat seorang gadis menatapnya saja perlu sogokan es krim sementara kalau di tempat lain para gadis berjajar antri tanpa perlu diiming-iming. Oh, terkutuklah kelakuan Min Yoongi dan Kim Nayeon yang sudah menyebabkan semua ini! Berciuman di tempat umum, dasar tidak tahu malu!

.fin.

Unbetaed. Ide sesat sesaat yang muncul setelah membaca drabble fic mbak rijuki yang syub-nay. Aku tahu ini absurd, bhay.

.maippo yang belum tau mau comeback apa belum.