[BTS FF FREELANCE] Trapped in a Marriage – (Chapter 11)

Trapped in a Marriage 8

Title

Trapped in a Marriage

Author

Yoohwanhee

Main Cast

Jeon Jungkook [BTS] 

Jung Hyerin [OC]

Kim Taehyung [BTS]

Ryu Sujeong [Lovelyz]

Genre

Romance, Marriage-Life, AU!, Conflic, School-Life

Length

Chaptered

Rating

PG-17

Summary

Resiko dalam sebuah pernikahan adalah: Masalahmu, masalahku juga. Itu karena kita harus melengkapi satu sama lain, jangan biarkan sesuatu tersembunyi diantara kita. Kalaupun ada yang kau sembunyikan, izinkan aku untuk mengetahuinya. 

Disclaimer

BTS dan cast lainnya milik orangtua, agensi, dan Army, kecuali OC adalah milik author. Cerita murni hasil pemikiran author, so DO NOT PLAGIATOR. Jika ada kesamaan plot, tokoh, judul, dll adalah ketidak sengajaan.

SORRY FOR TYPO and HAPPY READING

Note: Cast dan rating bisa berubah disetiap chapternya.

pastedGraphic.png

Chapter sebelumnya:

Wajah mereka hanya tinggal beberapa senti lagi. Keduanya sudah bisa merasakan deru nafas masing-masing. Ini mendebarkan, bagi Hyerin, tidak bagi Jungkook. Karena ia lah yang memulai semua ini. Ia yang membuat gadis di depannya itu tak bisa berkata-kata dan menuruti setiap perlakuannya.

Disaat bibir kedua insan itu sudah sangat dekat, Jungkook mencoba untuk membisikkan sesuatu pada Hyerin “Aku-“

“Eiits! Mau kau apakan Jung Hyerin sampai menarik tengkuknya seperti itu?! ”

Sontak, Jungkook dan Hyerin menoleh ke arah pintu yang menjadi sumber dari suara tadi.

“Y-yoongi hyung?” Respon Jungkook disaat mendapati teman satu gengnya itu berdiri dengan gaya waspada di ambang pintu, ditemani Jin disebelahnya yang memegang tisu dan mengusap ujung matanya “Kau jahat, Yoongi. Aku baru saja ingin melihat adegan highlight nya” ucap Jin yang kemudian di akhiri dengan suara aneh yang keluar dari hidung Jin saat lelaki itu menutup hidungnya dengan tisu yang di pegangnya.

Oh sungguh, kalian berdua…. Kenapa harus datang disaat seperti ini?!

***

Sementara itu di suatu tempat…

Derapan wanita setengah baya itu terdengar jelas di halaman rumah kediaman keluarga Jeon itu. Dengan wajah yang menunjukkan bahwa ia sedang dalam keadaan hati tidak senang, wanita itu masuk kedalam rumah mewah itu.

“Jeon Hyeonji!” Panggil wanita itu di seluruh isi rumah itu. Sampai akhirnya ia berada di ruang keluarga, melihat temannya dan suami temannya itu sedang bersantai di atas sofa dan saling bercakap-cakap satu sama lain.

Sontak sepasang suami istri itu menengok kearah wanita setengah baya yang dengan wajah marahnya berjalan kearah mereka.

“Eoh, Shiyeon-ah” seru wanita setengah baya lainnya, Jeon Hyeonji —Ibu Jungkook—.

Belum selesai Hyeonji berucap, Shiyeon —Ibu Hyerin— sudah lebih dulu memperlihatkan sesuatu dari ponselnya dan membuat Hyeonji dan Sanghyuk —Ayah Jungkook— mengerutkan alis mereka.

“Jeon Hyeonji, jadi harga dirimu serendah ini?!”

Hyeonji terkejut setengah mati. Ini adalah situasi yang benar-benar tidak diharapkan.

“Itu…”

“KATAKAN, JEON HYEONJI! Apa Jeon Jungkook anak kandungmu?!” Mendengar itu, Hyeonji dan Sanghyuk hanya bisa saling bertatapan dengan pikiran kosong. Mereka sudah tidak bisa memberi alasan lagi. Mungkin, ini akhirnya.

Ya, dengan ini mereka…. Skakmat!

//Trapped in a Marriage//

-Ancaman-

//Trapped in a Marriage//

Hyerin POV.

BLAM!

Pintu kamar itu kututup dengan gerakan cepat. Oh ayolah, aku tidak ingin memperlihatkan wajah memerahku ini pada Jungkook serta dua teman sialan mereka itu. Lagipula, untuk apa Jungkook melakukan hal yang… err.. AAH! MOLLA! Hanya karena ciuma- Ups! Maksudku hanya karena sikap Jungkook yang semena-mena begitu, aku jadi ikut terbuai di dalamnya. Tidak, Jung Hyerin! Kau tidak boleh terpikat pada lelaki kasar sepertinya. Tapi… Dia tidak selembut itu, tidak selembut seperti sentuhannya yang tadi itu, tidak!

Tapi, lelaki itu juga tidak sekasar ini, dulu.

Andwae! Itu dulu, Hyerin-ah! Dia berbeda dengan yang sekarang!” ucapku pada diriku sendiri. Rasanya agak aneh kalau aku berbicara dengan suara yang keras di depan kamar Jungkook seperti ini. Aku harus turun.

Hyerin POV. END

Author POV.

Sementara itu, di kamar Jungkook…

Hyung, ini masih jam sembilan pagi dan kalian sudah datang? Sebenarnya untuk apa?”

Mendengar itu, Yoongi yang tadinya hanya diam saja lalu menyahut “Akhirnya kau memanggil kami dengan hyung juga. Ya, kau itu sedang sakit dan kami datang untuk menjengukmu tapi mendapat sambutan tidak senang seperti ini”

“Bukan begitu, hyung, kalian tidak sekolah?” Tanya Jungkook lagi.

“Kami membolos” jawab Jin cepat lalu tersenyum bangga, seolah-olah kegiatan membolos yang mereka lakukan itu adalah sesuatu yang harus di banggakan. Dan Jungkook pun hanya menghela nafas melihatnya “Tapi-“

Baru saja Jungkook ingin memprotes untuk yang ke sekian kalinya, suara Yoongi lebih dulu mendominasi “Ya, jika saja kau melakukannya lebih awal mungkin kita tidak akan mengganggumu tadi.” Lalu dilanjut dengan kekehannya yang terdengar menggelikan itu. Sementara Jungkook yang mendengarnya langsung menatap temannya itu dengan tatapan datar yang terkesan tajam dan menyeramkan.

Yoongi pun langsung diam setelah Jin menyenggol lengan lelaki itu “A-arasseo!”

***

“Shiyeon-ah, tenang dulu-“

“Tidak! Katakan semuanya! Jelaskan padaku agar aku mengerti dengan situasi sekarang!” Potong Shiyeon—Ibu Hyerin— dengan kedua mata yang menghunus tajam ke arah Hyeonji —Ibu Jungkook—, meminta temannya itu untuk menjelaskan semua yang terjadi saat ini.

Dan Hyeonji hanya bisa merunduk perlahan, lalu mengarahkan pandangannya pada Sanghyuk. Seolah-olah dengan tatapan itu ia berkata bahwa aku-akan-memberitahunya. Dan Sanghyuk pun dengan terpaksa mengangguk.

“Shiyeon-ah, Jeon Jungkook memanglah anak yang tidak dilahirkan olehku tapi dia benar-benar adalah anak Sanghyuk.” Ucap Hyeonji dengan suara setenang mungkin. Namun, rupanya itu tidak membuat Shiyeon tenang sama sekali. Wanita itu lalu mengibaskan rambutnya dan tertawa sinis kemudian mengarahkan pandangannya pada Sanghyuk.

“Ayah Jungkook, kau benar-benar tidak tahu malu. Dan kau, Hyeonji! Kenapa harus menikahi-“

“Jeon Jungkook, anak itu, ia terlahir karena sebuah kecelakaan fatal yang kulakukan dulu sehingga lahirlah dia.” Ujar Sanghyuk lalu menunduk. Ia benar-benar merasa bersalah, karenanya kehidupan keluarganya kacau seperti ini.

Sanghyuk lalu melanjutkan “Ibu kandungnya, Park Miseon, yang juga adalah wanitaku saat itu pergi meninggalkan Jungkook padaku. Ia tidak mau membesarkan anak haram itu karena dirinya takut akan dicaci maki oleh orang lain. Toh semua ini memang salahku, aku harus membesarkan Jungkook layaknya anakku sendiri walaupun tahu bahwa dia bukanlah anak yang lahir didalam sebuah pernikahan”

Pria itu lalu mengangkat kepalanya yang tertunduk lalu menatap Shiyeon “Jadi tolong marahlah padaku dan jangan pada Hyeonji ataupun Jungkook karena mereka sama sekali tidak bersalah dalam hal ini” ucapnya lalu kembali menundukkan kepalanya dalam.

Namun, penjelasan itu sama sekali tidak diterima oleh Shiyeon. Buktinya sekarang wanita itu menggeleng perlahan dengan kedua tatapan yang masih tidak bisa lepas dari sepasang suami istri didepannya itu “Ani, aku tidak akan marah pada siapa-siapa disini. Yang aku inginkan adalah segera ceraikan Hyerin dan Jungkook!”

Sontak Sanghyuk dan Hyeonji membelalak. Ini tidak boleh terjadi. Mereka akan kalah dalam persaingan saham tahun ini jika mereka menceraikan Hyerin dan Jungkook. Karena secara otomatis, jika Jungkook dan Hyerin di ceraikan, maka kerja sama perusahaan keluarga Jeon dan keluarga Jung akan putus seketika, dan itu akan berakibat besar pada masing-masing perusahaan. Dan itu sama sekali tidak boleh terjadi dalam masa persaingan jumlah saham sekarang ini!

SREET!

TUK!

Kedua lutut itu menyentuh lantai keramik mewah rumah ini. Membuat suara yang kecil namun dapat mengalihkan pandangan orang-orang di ruang keluarga ini.

Ayah Jungkook berlutut!

“Aku mohon! Shiyeon-ah, aku mohon untuk tidak melakukan hal itu! Ini hanya masalah sepele yang-“

“Sepele katamu?! Kau mau keluargaku menahan malu di hadapan banyak orang disaat mereka tahu bahwa anakku menikah dengan seorang anak haram? Untuk sekarang, video itu mungkin hanya dikirimkan padaku. Bagaimana jika nanti? Jika video itu tersebar di kalangan masyarakat?!” Shiyeon terlihat menggertakkan giginya dan menatap Sanghyuk yang kini sudah berlutut di depannya.

“Aku dan suamiku dikenal sebagai penyumbang nomor satu di Korea, jika itu tersebar maka status itu tidak akan lagi ada. Keluargaku akan dikenal sebagai keluarga yang tidak tahu malu. Jika itu terjadi, apa yang akan kalian lakukan, hah?!” Lanjut Shiyeon dengan tatapan yang sudah semakin menghunus tajam ke arah dua insan di depannya itu.

Hyeonji lalu berdiri dan meraih tangan Shiyeon “K-Kami akan berusaha untuk mencegah video itu tidak tersebar, tapi aku mohon jangan ceraikan Hyerin dan Jungkook” pinta wanita setengah baya itu.

“Mencegah? Lagipula pada akhirnya rahasia ini akan diketahui banyak orang, bukan? Untuk apa kau cegah?” Ujar Shiyeon seraya menepis tangan Hyeonji kemudian berbalik, hendak pergi dari sana. Namun sebelum itu, ia menoleh ke belakang dan menatap temannya, Hyeonji lalu berujar “Jangan temui keluarga kami! Dan segera siapkan perceraian Hyerin dan Jungkook! Aku tidak mau anakku berhubungan dengan seseorang yang berstatus sebagai anak haram!” ucapnya lalu berjalan pergi meninggalkan Sanghyuk dan Hyeonji yang diam mematung karena tidak percaya dengan situasi sekarang.

“Apa… yang harus kita lakukan?”

***

Selepas perginya Jin dan Yoongi, akhirnya keadaan rumah itu kembali tenang setelah kedua manusia abnormal itu membuat keributan disana-sini. Oh coba kalian bayangkan, setelah merusak suasana ‘romantis’ Jungkook dan Hyerin tadi mereka malah dengan tidak berdosanya membongkar setiap sudut kamar Jungkook. Jangan lupa dengan kacaunya dapur saat tadi mereka berusaha untuk memasak kare ayam yang rupanya gagal total itu.

Karena itulah, Hyerin harus bersabar untuk membersihkan rumah ini, walaupun batinnya menggerutu ini itu. Sedangkan Jungkook, ia membersihkan sendiri kamarnya dengan asal-asalan karena lelaki itu sama sekali tidak pernah membersihkan ruangan dalam hidupnya.

Setelah selesai membersihkan rumah, Hyerin terduduk lelah di atas sofa yang juga adalah tempat tidurnya itu. Gadis berparas cantik itu lalu menghela nafas dan menyandarkan dirinya di sofa empuk itu. Ingin rasanya ia berbaring namun suara Jungkook tiba-tiba menembus indra pendengarannya “Hyerin…”

DEG!

Gadis itu mendongakkan kepalanya ke arah tangga yang juga merupakan sumber suara tadi, namun hanya sekilas lalu kembali menatap kosong lurus ke depan. Ia sudah cukup malu tadi dan perasaan malunya sekarang malah bertambah disaat ia melihat sosok yang tadi hampir menciumnya itu menatap ke arahnya.

Jungkook lalu berjalan ke arah sofa putih itu, namun hanya sampai beberapa senti di belakang sofa lalu berhenti. Ia harus menjelaskan sikapnya tadi yang mungkin dapat menimbulkan kesalahpahaman pada Hyerin. Setelah menarik nafas panjang, lelaki itu dengan ragu mengucapkan permintaan maafnya “Aku… minta maaf” ucapnya.

Mendengar itu, Hyerin menelan ludahnya. Ia jadi gugup seketika disaat ia mendengar permintaan maaf yang keluar dari mulut seorang Jeon Jungkook. Tapi sesungguhnya, jika diminta untuk jujur, Hyerin akan berkata bahwa ia lebih gugup saat mendengar suara serak Jungkook yang terkesan seksi itu daripada mendengar permintaan maafnya.

Hyerin tetap diam namun Jungkook tetap berniat untuk melanjutkan perkataannya. Masih ada banyak hal yang harus di jelaskannya terkait kejadian tak terduga tadi.

“Sikapku mungkin sangat keterlaluan tadi, itu sebabnya aku meminta maaf. Aku tahu kau pasti kaget atas sikapku yang begitu tiba-tiba. Aku baru saja bangun dan melakukan itu karena mengira kau adalah orang lain yang aku kenal”

“Pada intinya, yang tadi kulakukan adalah kecelakaan, karena telah salah mengiramu sebagai orang lain”

DEG!

Tidak, bukan seperti ini maksud Hyerin. Hyerin tidak mengira lelaki itu akan berkata seperti itu. Ia mengira Jungkook sudah mengingat sepenuhnya tentang dia dan kenangan mereka dulu. Rupanya, semua perkiraan itu meleset jauh. Ditambah lagi cara bicara lelaki itu jadi berbeda seratus delapan puluh derajat dengan cara bicaranya tadi, sekarang ia jadi seperti Jeon Jungkook yang biasanya, selalu berbicara dengan nada dingin dan terkesan sinis. Jadi orang yang di mata Jungkook saat lelaki itu memeluknya tadi adalah Hyerin yang lain, bukan dirinya, begitu pikir Hyerin.

Namun entahlah, apa yang kini berada di pikiran Jungkook hanya dia dan Tuhan yang tahu. Entah dia menganggap yang tadi dipeluknya itu adalah Jung Hyerin yang menyandang status sebagai ‘istrinya’ itu atau Hyerin lain yang dimaksudnya. Namun yang jelas, untuk saat ini perasaan Hyerin hancur berkeping-keping. Bukan karena Jungkook mengiranya sebagai orang lain saat kejadian itu berlangsung tadi, melainkan karena Jungkook belum juga mengingatnya, teman terdekat sekaligus sahabat lelaki itu dulu.

“Hyerin?”

Mendengar itu, gadis bersurai panjang itu lalu mengerjap-ngerjapkan matanya dan menarik napas panjang kemudian berujar dengan suara yang terdengar pelan “L-Lupakan. Kejadian tadi hanyalah sebuah kecelakaan dan aku tahu itu. Jadi, tolong jangan berkata apa-apa lagi karena aku sudah cukup kelelahan karena mengurus kekacauan yang dibuat kedua temanmu tadi. Aku mau istirahat” Ucap Hyerin lalu segera meraih selimutnya yang biasa di letakkan di atas sofa itu lalu berbaring dan menggunakan selimut itu sampai atas kepalanya.

Jungkook yang mendengarnya hanya mengangguk pelan tanpa diketahui Hyerin kemudian ia berbalik pergi menuju kamarnya, berniat kembali istirahat karena mengingat dirinya belum sembuh sepenuhnya dari demam.

***

Keesokan harinya…

Pagi hari di Swedia memang berbeda dengan suasana pagi hari di Korea. Biasanya jalanan Seoul sudah penuh dengan mobil dan alat transportasi lainnya pada pagi hari. Namun di Swedia, yang ada kebanyakan adalah pejalan kaki sementara kendaraan-kendaraan tidak begitu banyak sehingga tidak ada kemacetan disaat sedang berada di jalan.

Yah, begitulah menurut Sujeong yang kini sedang duduk di balkon hotelnya sembari memandangi pusat kota.  Namun, tiba-tiba pemandangan itu di rusak seketika oleh Taehyung yang tiba-tiba sudah duduk juga di sampingnya. Sontak Sujeong terlonjak kaget namun tidak berteriak, matanya yang membulat besar sudah menunjukkan bahwa ia kaget dengan adanya lelaki itu. Pasalnya ini kamar hotelnya dan kenapa Taehyung bisa ada disini?

Ah benar juga, orangtuanya menyuruh Taehyung untuk tidur di kamar Sujeong selama dua hari karena orangtua mereka harus menghadiri beberapa pertemuan antar perusahaan serta rapat penting lainnya yang dilaksanakan di kota lain. Dan juga, sangat tidak mungkin untuk membawa Sujeong dan Taehyung kesana kemari seperti itu, akan sangat merepotkan. Karena itulah mereka disuruh tinggal di hotel ini dengan syarat Taehyung harus sekamar dengan Sujeong demi menjaga keamanan kamar gadis itu.

Jangan tanya lagi itu ide siapa selain ide ibu Sujeong.

Gadis bersurai panjang itu lalu menoleh kearah Taehyung dengan tatapan tanda tanya. Tunggu, ia melihat lelaki itu sedang belajar sekarang. Ya, belajar! Kegiatan yang —mungkin— sama sekali tidak pernah dilakukan lelaki itu. Memegang buku tebal bertuliskan ‘Sejarah Korea Selatan’ dan membacanya penuh seksama. Oh! Jangan lupa kacamata yang bertengger dengan indahnya di wajah tampan lelaki itu. Membuatnya terihat seperti orang jenius sesungguhnya.

Y-ya, kau sedang apa?” Tanya Sujeong dengan sedikit menunjuk buku tebal itu dengan jari telunjuknya.

Oh yang benar saja, bahkan lelaki itu tidak menghiraukannya sama sekali dan malah tambah fokus pada deretan huruf abjad di dalam buku itu. Merasa penasaran, Sujeong pun ikut menengok perlahan ke arah buku. Mungkin saja lelaki itu menyembunyikan buku komik di dalam buku tebal itu dan bertingkah seolah-olah sedang membaca buku sejarah, bukan? Mungkin saja.

Dan Sujeong berencana untuk mengeceknya.

Gadis itu mencoba untuk menengok dan melihat apa yang ada di dalam buku, sampai-sampai kursi yang didudukinya terangkat sebelah karena bebannya yang sudah bertumpuk di sisi kanan. Gadis itu tetap mencoba menengok apa yang ada di dalam buku itu.

“Kau sedang apa?”

Tiba-tiba suara itu membuat Sujeong tersadar dan akhirnya menengok ke arah Taehyung dan menghilangkan niatnya untuk mencontek sedikit apa yang ada di dalam buku itu. Dan, sungguh ‘fantastis’ sekali apa yang dilihat gadis itu sekarang. Wajah Taehyung yang sudah sedekat ini dengan wajahnya membuat ia mematung. Apa yang dia lakukan sampai membuat jarak mereka terkikis hebat seperti ini?

DEG DEG DEG!

Jantung gadis itu jadi berdebar lebih cepat disaat ia menatap kedua netra dibalik kacamata lelaki itu menatap lurus ke arahnya. Perlahan, pandangannya mengarah ke hidung mancung lelaki itu. Baiklah, jujur saja Sujeong sedikit iri dengan hidung mancung yang terukir dengan indah di wajah lelaki itu. Ya, iri.

Namun, begitu netranya terarah pada bibir lelaki itu, seketika saja gadis itu menelan ludahnya. Oh hey, Ryu Sujeong! Apa yang kau pikirkan?! Ini tidak benar, ia harus menarik dirinya sekarang!

“Ah aku-“

SRET!

Pegangan Taehyung di bahu gadis itu membuat Sujeong kembali terpaku dan tidak bisa mundur lagi. Ia dengan terpaksa menatap wajah tampan itu dengan sedikit menelan ludahnya. “M-Mwo?” Tanya Sujeong dengan tingkah gelagapan.

Mendengar itu, perlahan sebuah senyuman terukir di wajah Taehyung, menampakkan deretan gigi-gigi kecilnya yang membuat senyuman itu jadi lebih manis untuk di lihat.

“Mau belajar bersamaku?”

Apa? B-belajar?, batin Sujeong seraya memasang tampang bingung.

Taehyung lalu memundurkan badannya sehingga wajah keduanya tidak lagi dekat seperti tadi. Ia lalu meraih buku sejarah yang di letakkannya di pangkuannya kemudian memperlihatkannya pada Sujeong dengan wajah sok polosnya “Minggu depan bukankah akan ada ujian tengah semester? Kata anak Guru Park, Park Kyung, materi sejarah lah yang paling susah. Jadi, ayo kita belajar bersama! Lagipula aku juga merasa aneh kalau belajar sendiri, kadang mengerti kadang juga tidak.” Ucap lelaki itu panjang lebar, lalu mengarahkan pandangannya pada Sujeong, menunggu jawaban dari gadis itu.

Dan tanpa sepengetahuan Taehyung, dalam hati Sujeong sudah menggerutu kesal karena mengira bahwa tadi Taehyung akan berkata sesuatu yang romantis namun rupanya tidak. Tapi, lagipula untuk apa Sujeong mengharapkan hal yang tidak mungkin terjadi itu? Dan, tolong, ia hanya ‘mengira’, bukan berarti ia ingin Taehyung melakukan hal itu padanya.

“Terserah kau saja, aku haus!” Ucap Sujeong lalu beranjak pergi dari balkon itu dan masuk kedalam kamar hotelnya. Meninggalkan Taehyung yang bengong sendiri dengan tingkah laku gadis itu.

***

Hari ini, Hyerin sengaja tidak masuk sekolah karena ibunya yang tiba-tiba menjemputnya di depan sekolah pada saat ia sudah bergegas masuk ke dalam area sekolah. Beliau menjemputnya untuk membawa gadis itu kerumah sang nenek. Entah ada apa tapi sejak tadi ibunya hanya menampakkan wajah tidak senang. Dan Hyerin khawatir akan hal itu dan bertanya-tanya dalam hati sebenarnya ada apa dengan ibunya itu.

Sampai akhirnya pembicaraan saat ini yang sedang berlangsung di rumah neneknya menjadi jawaban atas seluruh pertanyaan gadis itu tadi.

“Jeon Jungkook bukanlah anak dari Nyonya Jeon, dia lahir diluar nikah!”

Sontak Hyerin dan sang nenek terkejut akan hal itu. Deretan kata yang dikeluarkan ibu Hyerin barusan sukses membuat Hyerin beserta sang nenek saling melemparkan tatapan bingung tanpa berucap apa-apa. Karena sungguh, hal itu begitu membuat keduanya terkejut setengah mati. Sesuatu yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya tiba-tiba dilontarkan oleh Nyonya Jung. Ditambah lagi kini Nyonya Jung memperlihatkan sebuah video dengan caption di atasnya yang bertuliskan beberapa kalimat panjang.

‘Fakta bahwa Jeon Jungkook adalah anak yang lahir di luar nikah adalah benar. Aku salah satu anggota keluarganya, yang mungkin kalian tidak tahu karena keluargaku memang sengaja menyembunyikanku. Hanya demi Jeon Jungkook, mereka menyembunyikanku. Tidak, hanya demi mewariskan perusahaan, mereka lebih memilih Jeon Jungkook daripada aku yang sebenarnya anak kandung Tuan Jeon dan Nyonya Jeon. Hanya karena lelaki itu lebih dewasa dan telah mempelajari bisnis dengan baik, ia diberi status ‘anak tunggal keluarga Jeon’. Aku harap kalian yang menonton ini percaya padaku. Rahasia yang telah bertahun-tahun lamanya ditutup rapat-rapat kini telah terbuka. Aku memberitahukan rahasia ini karena aku sudah tidak tahan lagi dengan posisi Jeon Jungkook di keluargaku yang benar-benar sudah diluar batas dan malah bertindak seenaknya’

“Kedua orangtuanya juga sudah berkata bahwa itu benar. Karena itulah aku akan menceraikan Hyerin dan Jungkook secepatnya.” Ucap Nyonya Jung setelah selesai memperlihatkan video itu.

Lagi-lagi, Hyerin membelalak kemudian mengerutkan alisnya. Kenapa harus diceraikan? Kenapa hubungan mereka disangkut pautkan juga? Pertanyaan-pertanyaan itu lah yang muncul di kepala Hyerin disaat mendengar ibunya akan menceraikan dirinya dengan Jungkook.

Baru saja Hyerin ingin bertanya, sang nenek lebih dulu bersuara dan menanyakan hal yang sama seperti apa yang ingin ditanyakan Hyerin. “Kenapa diceraikan? Mereka baru menikah beberapa minggu ini dan kau ingin menceraikan mereka berdua?”

“Ibu, aku tidak mau anakku memiliki hubungan dengan seseorang yang statusnya rendah seperti itu. Dia bisa mencemari nama keluarga kita! Jika tersebar rumor mengenai ini bagaimana?” Nyonya Jung mencoba meyakinkan ibunya mengenai hal tersebut. Sementara Hyerin yang mendengarnya hanya bisa menyimak dengan seksama, mencoba mendengarkan setiap kata-kata ibunya dan mencernanya dengan baik karena sungguh ia tidak mengerti situasi saat ini.

Mendengar itu, nenek terlihat menggeleng pelan “Kau lebih mementingkan status dan nama baik keluarga daripada perasaan seseorang?” ucap wanita paruh baya itu dengan kedua netra yang lemah mengarah pada Nyonya Jung, anaknya.

“Memang keduanya tidak memiliki perasaan apa-apa saat kau nikahkan mereka secara paksa dulu, namun siapa tahu diantara mereka, baik Hyerin maupun Jungkook yang sudah memiliki perasaan terhadap pasangannya. Jika kau mencoba menceraikan keduanya tanpa ada keputusan dari sang pasangan itu sendiri, itu kejam Shiyeon-ah. Tanpa tahu perasaan mereka masing-masing, kau dengan seenaknya memisahkan mereka. Jika itu kau, mungkin dirimu akan sakit hati juga bukan?”

Mendengar itu, Hyerin terlonjak. Ingin sekali ia membantah mengenai perasaannya pada Jungkook itu. Sungguh, ia sama sekali tidak memiliki perasaan seperti itu. Ia masih menganggap Jeon Jungkook adalah teman dekatnya dulu, tidak lebih dari itu.

Selanjutnya, Nyonya Jung tidak lagi berucap. Beliau hanya mendengarkan perkataan sang ibu lalu terdiam. Entah terdiam karena kehabisan kata-kata atau memang berniat ingin mendengarkan nasihat panjang lebar dari sang ibu itu.

***

Setelah tujuh jam menghabiskan waktu di dalam sekolah, kini waktu sekolah pun berakhir. Para siswa terlihat berhamburan keluar demi mengejar bus agar bisa pulang ke rumah dengan cepat dan langsung bersantai. Jungkook yang sedari tadi hanya melamun selama jam pelajaran berlangsung juga kini telah keluar bersama kedua teman satu gengnya.

Namun, ada yang aneh dari lelaki itu. Tidak biasanya dirinya langsung pergi menuju gerbang sekolah tanpa singgah di lorong yang menjadi markas BTS dan merokok disana. Ia selalu melakukan itu setiap pulang sekolah, tapi kali ini tidak. Ia terlihat sedang memikirkan sesuatu.

Mengenai Jung Hyerin yang tiba-tiba saja tidak menampakkan dirinya di sekolah.

Ia ingat betul bahwa ia ke sekolah tadi bersama Hyerin, bahkan ia dan gadis itu masuk gerbang sekolah bersama-sama. Namun, disaat ia sampai di kelas, Hyerin yang tadinya berada di belakangnya telah menghilang.

Sebenarnya ini tidak terlalu membebani pikirannya. Ia hanya penasaran kemana gadis itu pergi dengan menggunakan seragam sekolah pada pagi hari dan bahkan sampai sore.

Jungkook menghela nafas lalu memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana miliknya. Tiba-tiba rangkulan seseorang membuat lelaki itu menoleh ke samping. Dilihatnya Yoongi yang sudah dengan seringai khas nya tersenyum ke arah Jungkook dan berujar “Ya, bagaimana kalau kita ke club? Aku sudah lama tidak mengunjungi tempat fantastis itu dan minum-minum di sana. Kau mau, kan?” ajak Yoongi. Jin yang berjalan di sebelah Jungkook hanya diam dan menarik nafasnya “Ckck, dasar…” gumamnya pelan.

Sementara Jungkook hanya mengangguk “Arasseo” dan seketika ia melupakan segala hal yang berkaitan dengan Jung Hyerin. Lagipula untuk apa aku mengkhawatirkannya? Aku tidak peduli.

***

“APA INI?!”

Sujeong menatap horor layar ponselnya. Membaca setiap deretan kata yang terpapar di benda tipis berukuran segiempat itu. Entah kenapa batinnya ingin berteriak keras sekali begitu melihat apa yang ada di layar ponselnya itu.

‘From: Taehyung

Belajarlah denganku~ Eoh? Aku kesepian, Ttujeong-ah~~ Aing? :3’

Heol! Dia gila!” Ucap Sujeong begitu selesai membaca pesan yang diakhiri dengan emoticon lucu yang sama sekali tidak lucu bagi Sujeong sekarang. Bagaimana bisa… bagaimana bisa seorang Kim Taehyung mengirim pesan se-aneh itu padanya? Ouh, jika diminta untuk jujur, Sujeong ingin berkata kasar sekarang. Taehyung benar-benar aneh hari ini. Sangat!

Setelah menarik nafas panjang, Sujeong menggerakkan jari-jarinya untuk mengetik balasan untuk Taehyung.

‘To: Taehyung

Ya! Kau gila?! Jangan mengirimku pesan lagi atau aku akan ke kamarmu dan menjitak kepalamu seribu kali!!!’

Setelah selesai, gadis itu melempar ponselnya sembarang di atas ranjang. Ia lalu kembali memfokuskan tatapannya di layar laptop miliknya yang sedang menampilkan sebuah catatan rangkuman pelajaran yang diketiknya sendiri selama beberapa jam tadi.

Namun, baru saja Sujeong akan membaca rangkuman itu, sebuah suara yang tak lain adalah suara pesan masuk itu berbunyi dari ponselnya. Dengan malas gadis itu meraih ponsel miliknya dan membuka pesan.

‘From: Taehyung

Andwaeee~ Aku tidak bisa belajar sendiri. Aku tidak paham sebagian materinya. Ajari aku, eung? :3’

“AISH! Lagi-lagi emot mengerikan itu!!!”

Sujeong pun dengan sigapnya turun dari ranjang dan meletakkan laptopnya. Tangan kanannya menggenggam erat ponsel miliknya. Ia kemudian berjalan menuju pintu hotel dengan langkah lebar, berniat untuk keluar dan menyusul Taehyung di kamar lelaki itu.

Hanya butuh beberapa langkah bagi Sujeong untuk bisa mendapati kamar hotel Taehyung yang kebetulan bersebelahan dengannya. Ia pun mengetuk pintu kamar itu dengan tidak karuan.

TOK TOK TOK TOK!

Ketukan pintu di kamar itu yang keras dan juga tidak beraturan itu seketika terhenti begitu pintu itu terbuka, dan menampakkan sosok Kim Taehyung disana.

“Berisik!” Ucap lelaki itu dengan kedua tangan yang bertengger di dalam saku celananya dan kedua netra yang menatap datar Sujeong di depannya. Melihat itu, Sujeong memaki di dalam hati. Apa mau lelaki ini?! Setelah bersikap manja dan sok imut di pesan tadi, sekarang ia bersikap sok keren seperti ini di hadapan Sujeong langsung? Heol.

Sujeong segera menggertakkan giginya dan menatap tajam Taehyung di depannya. Lalu dengan cepat ia mengarahkan tangannya untuk menjitak kepala Taehyung. Ia cukup tinggi untuk mencapai kepala lelaki itu jadi sangat mudah bagi jitakan super miliknya mendarat di kepala Taehyung. Dan akhirnya itu sukses membuat Taehyung meringis kesakitan.

“Akh! Ya!” Pekik Taehyung begitu Sujeong selesai menjitaknya.

“Jangan mengirimiku pesan lagi!” Ujar gadis itu lalu melengos pergi dengan wajah kesalnya.

SREET!

Namun sebelum gadis itu pergi menjauh, Taehyung lebih dulu menarik tangan gadis itu untuk tidak beranjak kemana-mana. Sujeong pun terkejut dengan itu dan segera bersiap untuk melepaskan dirinya dari genggaman Taehyung “Apa yang-“

Belum selesai gadis itu berbicara, ia sudah di tarik masuk ke dalam kamar hotel Taehyung. Bersamaan dengan itu pula, pintu kamar itu tertutup rapat. Menyisakan segenap tanda tanya mengenai apa yang mereka lakukan di dalam.

***

Hyerin menutup telinganya rapat. Sungguh, ia tidak tahan dengan omelan serta nasihat dari sang ibu yang entah itu berguna atau tidak. Pasalnya ibunya itu hanya terus berbicara mengenai Jungkook. Setelah pulang dari rumah sang nenek, ibunya jadi lebih cerewet tentang Jungkook daripada sebelumnya.

“Dia itu anak yang lahir di luar nikah, Hyerin! Kau harus menerima jika eomma akan menceraikan kalian. Jangan membantah!”

Heol. Lagipula siapa yang membantah disini? Hyerin bahkan belum mengatakan sepatah katapun.

Lagi-lagi Hyerin  hanya bisa menghembuskan nafasnya pasrah. Ibunya mungkin sudah emosi berat dengan fakta yang baru diketahuinya akhir ini sampai-sampai sudah tidak tahan untuk segera menceraikan anaknya yang baru saja menikah dua minggu ini. Namun tidakkah itu gila? Baru saja dua minggu melangsungkan kehidupan berumah tangga, mereka sudah diharuskan untuk bercerai hanya karena ingin menjaga nama baik nama keluarga.

“Mengerti, nak? Kau itu harus menjaga nama baik keluarga daripada harus memiliki hubungan dengan seseorang yang bahkan tidak resmi dalam sebuah keluarga itu”

Eomma!” Panggil Hyerin dengan suara yang terkesan kesal. Sang ibu pun menoleh sekilas karena ia harus menoleh kembali ke depan untuk memperhatikan jalan. “Eoh, wae?”

Eomma tidak bisa seenaknya seperti itu! Pernikahan bukanlah sebuah permainan yang bisa seenaknya dimulai dan dihentikan. Pernikahan adalah saat dimana kita sudah diikatkan satu sama lain oleh janji suci yang telah di buat dihadapan Tuhan.” Ujar gadis itu dengan kepala setengah menunduk. Sementara sang ibu hanya mendengarkan dalam diam dengan kedua mata yang terfokus pada jalanan.

“Aku bukannya tidak ingin di ceraikan dengan Jungkook. Aku juga pada awalnya tidak suka dengan pernikahan ini dan ingin segera cepat-cepat di ceraikan. Namun, aku menyadari sesuatu setelah mendapati situasi seperti ini. Pernikahan bukanlah sesuatu yang bisa dianggap remeh begitu saja. Hal ini berkaitan dengan Tuhan. Dan sesuatu yang telah berkaitan dengan Tuhan adalah sesuatu yang tidak bisa dilakukan main-main.” Lanjut gadis itu.

Nyonya Jung terlihat mengangkat alisnya tidak mengerti. Bukan karena ia tidak mengerti dengan setiap perkataan sang anak, namun ia tidak mengerti dengan cara bicara anaknya yang kelihatan lebih dewasa darinya. Beliau malu. Malu karena bertindak seolah-olah ia sudah berada di bawah keputusan yang benar dan tidak sempat memikirkan mengenai hal itu sebelumnya. Bahwa; pernikahan adalah saat dimana kita mengucapkan janji suci dihadapan Tuhan dan segala sesuatu yang berkaitan dengan Tuhan adalah sesuatu yang tidak bisa dianggap remeh dan dilakukan main-main.

***

“Jadi, bagaimana? Apa berhasil?”

Pertanyaan Hanbin barusan langsung dijawab oleh anggukan mantap dari sang lawan bicara, Heera. Gadis itu terlihat tersenyum senang “Aku tidak menyangka aku berhasil mengirimkannya pada ibu Hyerin. Sungguh, awalnya aku sempat ragu-“

“Aku tidak menanyakan itu. Yang penting, kau sudah mengirim videonya” potong Hanbin cepat kemudian meraih lemonade nya yang barusan dipesan kemudian meminumnya.

Heera di hadapannya terlihat memasang wajah kesal begitu mendapat perlakuan dingin dari Hanbin padahal suasana hatinya begitu lega saat ini karena telah menyelesaikan misi pengiriman video itu pada ibu Hyerin. Ia pun hanya bisa menyeruput ice americano nya dengan kesal sementara kedua obsidiannya terus menatap lurus lelaki tampan di hapapannya itu.

“Ngomong-ngomong, jika rencana ini tidak berhasil, apa yang akan oppa lakukan?” Tanya Heera dengan tangan kanannya yang memegang gelas berisi ice americano miliknya.

Mendengar itu, Hanbin hanya tersenyum sinis lalu kemudian menjawab “Tentu saja aku punya rencana lainnya. Yang mempergunakan kelemahan seorang Jung Hyerin.”

Alis Heera menekuk, tidak mengerti dengan perkataan Hanbin barusan. Baru saja ia hendak bertanya, Hanbin sudah lebih dulu berdiri dan menggendong tas sekolah miliknya di punggung “Aku pergi dulu. Oh, kau sudah berusaha keras, Rachel-ah” ucapnya kemudian melengos pergi meninggalkan suara bel yang berasal dari pintu kafe.

***

Tepat jam dua belas malam.

Tungkai Hyerin berjalan memasuki teras rumah bertingkat dua miliknya itu. Ah, tidak, lebih tepatnya milik dirinya dan Jungkook. Dengan sesekali memindahkan rambut depannya ke belakang, ia menghembuskan nafas panjang. Gadis itu sudah cukup stress dengan kejadian hari ini. Ibunya yang sedari tadi terus mengomel ini itu membuatnya tambah frustasi. Ditambah lagi seragam sekolah yang berlapis-lapis dan cukup membuatnya gerah itu belum diganti dari tadi pagi karena sang ibu sudah menjemputnya lebih dulu saat ia akan memulai aktifitasnya di sekolah tadi.

“Entah kenapa aku merasa begitu lelah hari ini” gumamnya kemudian meraih kunci rumah di dalam tas sekolah yang masih di-jinjingnya itu. Memutar ke kanan kunci tersebut lalu meraih gagang pintu dan mendorongnya ke bawah, pintu rumah itu pun terbuka, tidak menampakkan apa-apa karena lampu ruang tamu dan dapur sudah di matikan, hanya ada satu lampu yang menyala dan lampu itu terletak di samping sofa yang biasa digunakan Hyerin untuk tidur.

Jungkook mungkin sudah tidur. Atau… dia tidak pulang?, batin Hyerin menerka-nerka. Ia lalu berjalan setengah berjinjit memasuki rumah itu. Berjalan ke arah saklar lampu yang kira-kira berjarak dua meter dari tempatnya saat ini.

KLIK!

Eoh?” Hyerin membulatkan matanya terkejut begitu lampu tiba-tiba menyala padahal dirinya baru akan berjalan ke arah saklar lampu. Namun, yang membuatnya lebih terkejut lagi adalah sosok yang berada di samping saklar lampu itu. Jeon Jungkook, lelaki itu berdiri dengan bersandar di dinding putih rumah itu dengan kedua tangan yang di silangkan di depan dada.

Hyerin hanya bisa diam begitu tatapan menyelidik itu menghunus tepat pada dirinya. Ia juga hanya diam disaat Jungkook mulai berjalan ke arahnya, masih dengan kedua tangan di depan dada, menambah kesan menakutkan yang sukses membuat Hyerin mematung di dekat pintu.

“Kau benar-benar sangat suka pulang tengah malam, ya? Dengan seragam sekolah begini?” Ucap Jungkook disaat ia sudah berdiri tepat di depan Hyerin. Kedua bola mata lelaki itu memperhatikan penampilan Hyerin sekarang, kemudian ia kembali mengarahkan obsidiannya tepat pada sepasang netra di depannya sekarang. “Kenapa baru pulang?” Tanya Jungkook cepat.

Hyerin terlihat menelan ludahnya begitu Jungkook menatapnya dengan tatapan menyelidik begitu. Apa yang harus dijawabnya? ia tidak boleh memberitahu bahwa ia dari rumah sang nenek dan di interogasi disana oleh ibunya mengenai video yang berisikan rahasia Jungkook itu. Bisa-bisa lelaki itu langsung mengarahkan tinjunya begitu mengetahui bahwa rahasia itu sudah diketahui oleh orang lain, dan orang lain itu rupanya adalah Hyerin. Err, Hyerin tidak mau ia muncul di televisi dengan menyandang gelar ‘Korban Penganiayaan’. Sama sekali tidak mau!

Dengan cepat gadis itu mengangkat dagunya lalu berucap “Bukan urusanmu, aku lelah. Bye~” kemudian berjalan melewati Jungkook yang masih menyilangkan tangannya di depan dada.

Namun, sebelum gadis itu pergi menjauh, kedua tangan kekar Jungkook menahan bahu Hyerin lalu segera melangkahkan kakinya mendekat kearah gadis itu. Merangkulnya dari belakang dengan gerak lembut, membuat Hyerin didepannya hanya bisa berdiri mematung di tempat.

A-apa ini? Backhug?!

Kedua kelopak mata Hyerin mengerjap-ngerjap tidak percaya. Apa yang dilakukan Jungkook saat ini begitu membuatnya terkejut sampai-sampai dirinya lupa apa ini asli atau ilusinya saja. Sentuhan lembut di bahunya, rangkulan hangat itu, membuat Hyerin sendiri bingung apa ini benar-benar ilusi atau bukan. Ingin sekali dirinya meronta, namun suara Jungkook lebih dulu membuatnya diam seketika.

“Aku mengkhawatirkanmu.” Bisik lelaki itu tepat di telinga kanan Hyerin, seolah-olah sedang menyihir gadis itu menggunakan suatu kalimat ajaib.

Hyerin pun hanya bisa diam. Suara serak itu membuatnya mematung seketika. Ia ingin berada lebih lama di dalam rangkulan hangat itu, namun sisi lainnya juga berkata  bahwa ini tidak benar. Ia tidak memiliki perasaan apapun pada Jungkook namun kenapa dirinya ingin berada lebih lama di dekat lelaki itu? Entahlah, Hyerin sendiri bingung dengan perasaannya.

SREET!

“Jangan kemana-mana lagi dan tetaplah disini, di sampingku” Ucap lelaki itu seraya mempererat rangkulannya kemudian menenggelamkan wajahnya di bahu gadis itu, menghirup aroma shampo strawberry milik gadis itu. Tanpa tahu bahwa jantung gadis yang dipeluknya itu kini sudah berdetak begitu cepat, bahkan rasanya seperti ingin melompat keluar begitu saja.

Hyerin bingung. Bingung dengan sifat Jungkook yang terkadang berubah-ubah. Kemarin lelaki itu sudah nekat hampir menciumnya, tapi sesaat kemudian ia berkata bahwa ia tidak sengaja melakukan hal itu karena mengira Hyerin adalah orang lain. Dan sekarang apa lagi? Apa lelaki itu lagi-lagi salah mengira Hyerin sebagai orang lain?

Ingin sekali ia bertanya apa Jungkook sudah mengingat dirinya atau tidak, namun ia tidak cukup  berani hanya untuk sekedar menanyakan itu. Siapa tahu nanti Jungkook tiba-tiba pingsan seperti kemarin-kemarin disaat Hyerin menanyakan tentang masa lalunya.

Perlahan, Hyerin mencoba melepaskan tangan Jungkook yang melingkar di bahunya itu, lalu berucap “A-aku lelah-“

“Aku sudah mengingatmu sepenuhnya”

DEG!

Apa dia bisa membaca pikiran? Kenapa dia bisa…. Tunggu, aku merasa takut sekarang, batin Hyerin berucap. Hyerin yang tadinya hanya bisa diam kini menoleh ke kanan pelan lalu bertanya dengan suara kecil “Apa?”

SREET!

Jungkook melepaskan backhug itu lalu segera memutar badan Hyerin untuk menghadap kearahnya. Menatap lekat manik mata indah gadis itu kemudian mengukir sebuah senyuman manis di wajah tampannya “Aku sudah sepenuhnya mengingat dirimu, beruang.” Ucapnya, masih dengan senyuman itu.

Hyerin mengerjap-ngerjapkan matanya perlahan. Satu lagi senyuman terukir di wajah gadis itu. Rupanya Jungkook sudah benar-benar mengingatnya. ‘Beruang’ adalah nama panggilan Hyerin yang diberikan oleh Jungkook saat mereka masih duduk di sekolah menengah. Jungkook sangat sering mengejeknya menggunakan nama itu.

Lalu, apa Jungkook berbohong saat kemarin dia berkata bahwa dia telah salah mengira Hyerin sebagai orang lain? Jadi, saat itu yang dimata seorang Jeon Jungkook adalah Jung Hyerin? Tapi kenapa dirinya harus berbohong?

Hyerin hanya bisa tersenyum senang, sementara pikirannya masih berputar-putar soal kejadian kemarin, saat lelaki itu hampir menciumnya. Namun untuk saat ini, ia merasa tidak perlu memikirkan soal hal itu. Karena rasa senangnya sudah sangat mendominasi sekarang, bahwa Jeon Jungkook sudah mengingatnya.

SREET!

Jungkook menarik lengan Hyerin untuk mendekat dengannya, menyalurkan kehangatan yang dimilikinya pada gadis bersurai panjang itu. Membiarkan Hyerin berdiam sebentar dipelukannya, karena ia begitu merindukan gadis ini. Senyuman, tatapan, bahkan deru nafas gadis ini, ia begitu merindukannya.

Sementara Hyerin, dia hanya bisa tersenyum didalam pelukan lelaki itu. Namun pada akhirnya ia juga mengarahkan kedua tangannya perlahan untuk membalas pelukan hangat itu. Menyadari Hyerin membalas pelukannya, Jungkook terkekeh pelan kemudian mempererat pelukan itu seolah-olah tidak akan ada yang bisa memisahkan dirinya dengan gadis ini.

Setelah sekitar dua menit berpelukan, Hyerin lalu melepas pelukan itu lalu mundur perlahan. Karena terlalu malu menatap Jungkook, ia pun berbicara sembari menunduk “Aku sangat lelah, aku pergi ke tempat yang sangat jauh dari tadi pagi. Jadi bisakah aku beristirahat dulu?”.

Mendengar itu, Jungkook terkekeh pelan “Lagipula kemana saja kau?” ucapnya lalu mengacak-acakkan pelan rambut Hyerin. “Maafkan aku karena telah menyuruhmu tidur di sofa selama ini. Kau boleh tidur di kamarku sekarang.”

Sontak Hyerin mengangkat kepalanya, mata Hyerin berubah menjadi lebih berbinar dari sebelumnya setelah mendengar kalimat yang barusan Jungkook ucapkan itu. Itu artinya ia tidak akan merasakan pegal lagi jika ia bangun pagi harinya.

“Ah, tidak. Maksudku bukan kamarku, tapi kamar kita” ralat Jungkook kemudian tersenyum nakal. Langsung saja Hyerin merubah tatapan berbinarnya tadi menjadi tatapan tajam. Baiklah, sepertinya jari-jari Hyerin sudah siap mencubit lengan lelaki didepannya itu.

“Jeon Jungkook!!”

-To Be Continue-

Hai~ Aduh, kyaknya HyeKook & TaeJeong moment feel nya ga dapet yekan? *hiks* Tergantung cara bacanya kalian aja sih, tapi menurutku ga dapet feelnya :”v (lah?)

Buat chapter ini, aku buatnya cuma butuh sehari yeey /joget/ Entah kenapa imajinasiku munculnya ga pake mampet-mampet jadi bisa langsung otewe chapt 12 besoknya, yuhu~~

Dan buat para readers yang udah ninggalin jejak, makasih yaak /ketjubchantikz/ Kadang senyum-senyum sendiri baca komentar kalian, ada yang pada nebak-nebak alur cerita selanjutnya yang ternyata salah, kkk~

Okeh, itu aja. Aku pamit yak. Mmuahh (readers: muntah pelangi :v)

Next Chapter:

“Perasaanku masih sama.”

“Aku menyukaimu.”

“Bisakah aku menyukaimu?”

M-mwo?”

“Tidak sebagai sahabat, melainkan seorang pria. Aku menyukaimu.”

“Kita… akan diceraikan”

“A-apa maksudmu?”

“Apa yang kalian… lakukan?”

Eomma. A-ah, itu…”

“Haha, arasseo. Lanjutkanlah. Eomma pulang saja daripada mengganggu”

 “Ya, Jungkook mencintaiku sama seperti diriku yang mencintainya!”

“Kalau begitu, baguslah. Akan kubiarkan kau mati dengan sendirinya di dalam sana. Dan mari kita lihat apa yang bisa Jungkook lakukan untukmu.”

“Hanbin!! Apa yang-”

Trapped in a Marriage: Chapter 11

44 pemikiran pada “[BTS FF FREELANCE] Trapped in a Marriage – (Chapter 11)

  1. AH.. TERLAMBAT COMMENTNYA..!!

    YEAH FF KESAYANGANKU BACK YOO!! #againAndAgain

    Aduh,,aduh, nih ff bikin baper deh..!! Cepet lanjutin dong saeng,,

    ah~ si joongkok mah bisa ajah..
    Itu si hanbin kenapee??
    Banyakin moment ya.. Jusseo

    Buat saeng,, semangat ya buat ff nya..kamu punya bakat luar biasa jadi penulis novel ke depannya *amin!

    Oke deh gitu ajah.. Pay!!

    (Ayu riski gamoro)

    Suka

  2. Huwaaaaa Daebak…
    Maaf baru comment soalnya banyak tugas jadi gk sempet pegang hp..
    Kapan episode 12??
    Kyknya hanbin bakalan melakukan sesuatu kepada hyerin…
    Uhh menegangkan…bikin penasaran….
    Hwaiting thor…anda mendapat semangat dari readers mu…
    Termasuk pembaca Setia mu ini…

    Suka

  3. Annyeong author😍👋
    Maaf baru koment😁
    Suka banget sama ini ff sesuai sama yang aku mau😂😂
    Bacanya sampe senyum senyum sendiri, untungnya sendirian dikamar, kalo rame bahaya wkwk
    Lanjutin thorrr jangan lama lama chapter 12 nyaa, udah gak sabar nih bacanyaaaaaaaaa
    Cinta author!!!💋💋💋

    Suka

  4. Eonnii anyyeong aku raders baru disini bangapta eonni,
    uwahhh eonni aku suka sama ceritanya bagus, penuh mistery 😊
    di tunggu nee next chap nya eonni

    Suka

  5. YAAMPUN ITU INGETANNYA BARU BALIK, MASA MAU DICERAIIN?? nangis niih :”( duh hanbin ganja banget (ganteng jahat) 😦 udh kalo hyerin udh ga mau ama hanbin mending hanbin ama gue aja/ngga *digebukin :”v*
    GUE BACANYA MARATON ASTAGAAA, LAGI NGESTALK BTS FANFIC INDO EH KETEMU INI, UDH CHAP 11 PULA, RASA PENASARAN GUE EMANG GA BISA DIKALAHIN, JADI YAA *bim salabim jadi apa prokprok prok*/salah
    MAAPIN GUE YA KAAK YEONHWANHEE AKU KHILAF BARU KOMEN DI CHAP 11, DAN PAS SELESAI BACA CHAP 11 GUE GA KOMEN *efek kuota :”(* yaa sekarang udh diisi hehehe. Kalo chap nya udh ampe 11 peminatnya banyak kaan?? BERARTI NI FF TOP BGT!!! PARAAH GUE BACA AMPE BAPER SENDIRII!! dan buat taejeong gue paling ngakak sama mereka berdua 😂 NEEXTT KAAKK!!

    Suka

  6. hhhuuu….tak bisa berkata apa apa…sedih dengan kehidupannya jungkook..kenapa hanbin jahat banget ma jungkook…semoga hyerin ma jungkook gak jadi disuruh cerai…huh..ceritanya sungguh daebak…maaf baru comment d part ini…saya reader baru…♥♥di tunggu part selanjutnya

    Suka

  7. Yoohwanhee….:v Aku kangen kamuuu:3 /lebih tepatnya ffnya^^/ * yoohwanhee bawa cangkul’-‘ Hehehehe becanda^^ kangen Yoohwanhee ama ff nya kok:3 kalau aku nya dikangenin VKOOK :3* dikubur yoohwanhee yang lain ikut bantuin–”
    # Perhatian!! coment ini langsung 3 chapter (9,10,11)^^ Karna kesalahan teknis, comentnya terpotong, dan harus mengetik ulang 😥
    Hemehh… ni beneran Authornya masih esempe?? maca cihh:3 kok bisa buat ff yang errrr “Warbyaazahhh:’3″
    Lupakan–” berarti kita cuma beda setahun aje;v biar akrab manggilnya Yoohee aja ya??._. * maksaa’-‘
    Oke banyak banget yang mau aku coment, tapi lebih mehemat energi jari (capek ngetik–) yang coment sebelumnya, aku setuju banget^^ ahh… pokoknya semuanya dah:3 ya mulai ttg masa lalu Kukii yang ruyemm, ehh malah ditambahin sama Hanbin Hyerin kalau mereka itu teman sekolah dulu–” pacar Kukii tu juga,sapa sih namanya lupa’-‘ Jungkook itu suka yang mana sih pacar yg mati ato Hyerin istrinya:3 (Kukii: aku milih yg coment panjang bin gak jelas ini:v) #Ngeplaiyy^^ #dibacok sma bubuhannyaaa–“T.T
    Ooh iya… aku mau cerita sedikit bolehkan??(maksa!!’-‘) ttg komik korea yg pernah kubaca, dan itu 11-12 lah ceritanya:v jadi ginii…(yoohee: kayaknya bakal panjang nih:x)
    Mereka dipaksa menikah karna suatu alasan, dan yg pasti gak ada perasaan suka/ cinta apapun. Setelah menikah yaa itu tiada hari tanpa ada masalah, berantem dll. Sampai akhirnya muncul perasaan antara keduanya. Dan saat2 itu, ehh orangtua malah ada rencana mau ngeceraikan anaknya, yaa karna nama keluarga–” tapi karna si cwo ini jabatannya mau menjadi Raja, jadi si cwe nya diancam agar dia yg minta cerai, bukan dari keluarganya:’v (sumpah itu menyebalkan–“) si cwe nya jutek, pemarah klau sma si cwo. Tapi si cwo ni tau klau ada yg aneh dgn istrinya:3( bleeesss… romantis bujur:3) Kan cwe nya minta cerai tu dgn jutek, (cwonya kesaal dia udah mulai suka, malah ngomongin cerai–“) pas si cwo nya meng-iya-kan, si cwenya malah nangis:’3 Karna desakan keluarga yg setuju dgn si cwe, jadi si cwo ni mau melepaskannya, tapi dia berjanji mencari tau sebab istrinya minta cerai dan akan merebut kembali cwe tersebut:3:3 ( aw aw ini sumpah feelnya sedih banget:’v) oke ini cerita belum habis tapi coegnya aku gak punya buku selanjutnya. Sumvahh penasaran banget dgn lanjutannya:3 Jadi aku minta sama Yoohee, jeball tolong diterussin sampai end>.< (tapi chapternya dipanjangin:3) jadi ada obat untuk cerita komik itu, yaa itu ff Trapped in a Marriage:3:3:3 *yaaahhh… ketularan sama alientamvan deh pake emot2 yang err:v
    ehmm penutup aku mau minta maap karena awal chapter aku gak suka dgn kelakuan jungkook yg err–" itu yg ngerokok, kelahi dll~~" (gak sukaa.. jelek:p) jadi kutinggalkan mencari ff yg lebih seru:3 ehh gak nemu2–" dgn berat hati combek kesini dan baca lagi:'v Dan ternyata KARMA itu berlaku pada ku:3 ini ff yang Warbyazahh, mulai dari bhsa yg enak dibaca, terus sweetmoment nya itu kena banget feelnya:'3 meskipun gak ada kiss nya, cuma adegan yg romance nya aja:v tapi dah dorr!! nancap di hati:3 terus sma konflik yg seru dan gak bisa ditebak :3 *yoohee: udah2, dah panjang nih–"
    Kyaa Yoohee… fighting untuk chapter selanjutnya, itu tbc nya aw aw banget:'3 awas yaa sampe bikin kecewa pens2 mu dek:3
    sekian dan payy- payy:3

    Disukai oleh 1 orang

    • Yoohee? Suka suka :3
      Iya, aku masih esempe (~’u’ )~ beda setahun ya? jadi panggil apa nih :”v ku bingung, ku lelah, ku letih /apaini?
      oke, jadi… tunggu, wow baru sadar kalo komentarnya panjang :3 Oke oke, jadi… eum.. sebelum itu, aku bener-bener baru tau kalo ada komik yang ceritanya sama kyk punyaku /efek wawasan ga luas nih :v/ kyknya seru, judul komiknya apa? heheh 😀
      oiya, ff nya bakal aku lanjutin kok 😉 yaiyalah, udah sampe chap segini masa mau di diemin ga dilanjut, no way. paling ga suka sama sesuatu yang udah dimulai tapi ga diselesain /eaa/ /digampar/
      Tadinya agak ‘nyes’ pas baca ‘awal chapter aku gak suka dgn kelakuan jungkook yg err–” itu yg ngerokok, kelahi dll~~” (gak sukaa.. jelek:p) jadi kutinggalkan mencari ff yg lebih seru’ tapi pas baca lanjutannya, jadi nge fly eaa :v makasii makasih, ff gaje kek gini ternyata ada yg suka :*
      “meskipun ga ada kissnya”??? A.D.A
      Entahlah itu di chap berapa tapi pastinya ada…. dan sangat banyak :v *wow max-combo kiss-kiss an nih :”v* /spoiler ea/

      Okeh itu ajah, penutupnya aku mau bilang makasi buat yang ngomen panjang binggo kek gini :* /kissbye/ /kayang bersama jungkuk/

      Yoohwanhee- 🙂

      Suka

  8. Yoohwanhee….:v Aku kangen kamuuu:3 /lebih tepatnya ffnya^^/ * yoohwanhee bawa cangkul’-‘ Hehehehe becanda^^ aku kangen yoohwanhee sama ffnya^^>.°…<

    Disukai oleh 1 orang

  9. Mendengar itu, Hanbin hanya tersenyum sinis lalu kemudian menjawab “Tentu saja aku punya rencana lainnya. Yang mempergunakan kelemahan seorang Jung Hyerin.” (omooo :3 B.I si leader pantang menyerah)
    hey hanbin oppa sudahlah jangan mengusik kebahagiaan ex-friends mu itu , urusi saja kehidupan mu dgn ku :3 wkwkwk , hanbin kan dendam nya cuma sma jungkook kan thor ? tp knapa dia kyak gak suka sma keduanya ?
    apa ya thor kira2 kelemahan hyerin yg di
    bilang hanbin itu ?
    Cogan satu ini *lirik jungkook* udah maen kli ah sweet nya ke hyrin, gmna ni thor melting jd nya , feel nya dapet kok next nya buruan ya thir *eh thor mksud nya wkwkw typo dikit ☺️

    Suka

    • Hanbin nya kurang kasih sayang mungkin jadi dia kek gitu :”v di sayang sayang dulu gih hanbin nya supaya agak jinak dikit (~’u’ )~
      Dia ga suka karena… hyerin udah ikut-ikutan di pihaknya kuki mungkin? ea ea (~’v’ )~
      apa yaa kelemahannya hyerin, eumm,, apa ya?? /ditabok/ liat chap selanjutnya aja yeth :*
      Makasi reviewnya :* /ciumtaehyung/ /eh? :v

      Suka

  10. Setuju author di chapter ini agak sedikit kurang greget dri 2 couple ini, tambah penasaran dengan rencana2 Hanbin selanjutnya, tambah penasaran lagi begitu TBC langsung ngecek jadwal Update kapan Chapter selanjutnya bakalan dipost (Malam Ini Ya Author/Admin (Please)) 🙂

    Semoga Authornya selalu diberikan Kesehatan, Kemudahan dalam membuat chapter2 selanjutnya.. Aamiin

    Suka

    • iya iya aku tau moment mereka agak kurang dapet giimana gitu. Yaiyalah, aku ngetiknya juga lagi ga ada mood /efek lagi banyak kegiatan di sekolah hiks :”)/

      makasih doanya /kiss/ dan makasih reviewnya ya /doublekiss/ ditunggu yaa chap selanjutnya 😉

      Suka

  11. Seprti jnjiku di chap 10, aku lngsng comment di ff ini wlaupun pgi ini aku commentnya. Padahal td malam aku dh comment, tp commentnya itu trpotong. Sperti biasa jringan intrnet lg error.

    Author Yoohwanhee…. Tenang aj, feelnya bgian Taejong dpt kok. Aku sk bgian wktu Taehyung mnta diajari sm Sujeong. Taehyung polos bget sih. Imuttttt dan jg sosweettttt….😆😆 dan jg aku sk bgian momment Hyekook wktu Jungkook meluk Hyerin dri blkng. Romantissss…..><

    Oh ya, Author Yoohwanhee itu posternya buat sndiri? Stiap chap psti posterny gnti2. Dan posternya itu keren2. Aku suka poster yg dibuat sma author Yoohwanhee. Stiap mau b. Chap slnjutnya, psti aku mikir 'gimana y gmbar poster slnjutnya?' dan trnyata pas aku liat posternya, itu keren2…. Dn bgus. Pokoknya dri segi crita, penggambaran tokohnya, dan jg posternya, aku sukaa 😍😍

    Author Yoohwanhee, smangat ya untuk buat ff ini smpai end. Aku akan slalu mendukungmu dan jg akan slalu mnunggu ff ini smpai end. Author Yoohwanhee, fighting….!!! 🙋😋😉

    Yuki😀😁😆
    (Sebelumnya aku mnta maaf author Yoohwanhee, aku ngirim commentnya 3 kali, pdhal dh comment pnjg tp 3 commentku itu trpotong2 dan jd mlu sndiri menganggap comment prtama)

    Suka

    • Haihaiii~ maafkan diriku yang baru bales komentarmu, kemaren kemaren udah baca komentar yg ini tapi ga sempet bales karena cuma buka lewat hp :”)
      Iya posternya dibuat sendiri *nunjuk logo ‘Yoohwanhee Design’ di poster* Makasihhh, padahal buat posternya itu ngasal loh :v males buka photoshop /lah malah curhat :3/

      Makasii banget supportnya :* chap selanjutnya otw yaa 😉

      Suka

  12. Gileeee gatau kenapa udah kaya orang gila senyum” sendiri ketawa” sendiri jingkrak” pas hyekook momen apalagi pas yg jungkook udah inget beuhh,gatau kenapa suka bgt sama ff nya kk, keren author lanjutkaaan dan perbayak chapternyaa, klau bisa ada season 2 sampe 100 *ebuset kebanyakan* chu~ (hoekkk kaga ad yg mau d chu haha)

    Suka

    • Hehee, makasi makasihh :* jangan senyum-senyum sendiri dong, senyum-senyumnya bareng jungkuk aj supaya ga dikira kyak org gila /boro-boro senyum bareng jungkook, ketemu aja belom pernah yekan :3/ /hiks, jleb banget/ /abaikan/
      Pernah kepikiran buat season 2 (ga sampe 100 yaa :v), tapi ga janji juga sih, soalnya aku udah kelas 9 smp (cie yang masih esempe) mau fokus belajar dulu ea ea /murid teladan cicicuit/ :3
      itu ajaa,, makasi reviewnya :*

      Suka

  13. Baper dan Baper
    Sukses deh author buat aku baper lagi dan lagi
    TBC selalu membuat saya baper padahal scene nya udah dapat feel nya…
    Aigoo~ Jeon Jungkook buat melting aja deh hehe 😀
    Di tunggu next chapter nya authornim 🙂
    kalau boleh tahu next chapter nya kapan di post nya ? hehe 😀

    Suka

    • hehee, kuki bikin baper ya? :3
      alurnya ga ketebak? ah masa? gampang banget loh, segampang ketemu jungkuk di koriya /hei, imposibel bgt :”)/
      makasih supportnya :* next chap otw ya 😉

      Suka

  14. HUAA……./
    chaf ini sfesial dafet feel nya. …
    MEREKA MAU DI CERAIKAN? padahal udh bersatu….. please jngan thooor…
    soalny ak orngnya baperan/gk nanya/
    yah thor yah? yah yah?/maksa bgt sih loe
    tapi gpp. kan kata afgan juga “jodoh pasti bertemu”
    tpi ini kan atas kehendak author/mamaaaa/
    ya udahlah….
    T_T keep writting ya… : )

    Disukai oleh 1 orang

  15. Aduuuhh bntar ak pengen ngejerit dulu boleh kan boleh ya bolleehh aaaaaaaaarrrhhhhhhh knp hrus TBC sumpah barusan bgt ak baper baper bapeeerr beuuudd jungkook sumpah yaaa bikin noona kepayang aduh dek km dasar kwkwkwk /maaf atas kelebayanku ini 😀 / sumpahlah penasaran bgt sama next chap.a, jgn dceraikan dungs eommoni jebaall 😦 biarkan hyerin ama dek jungkook bersama kembali setelah mereka terpisah sekian lama.a #aahhhaaayy hahahah
    Hahhh poko.a ditunggu deh sama next chap.a oiya buat taehyung ama sujeon kapa pulang dri bulan madu.a mreka kan mw ujian hahahah 😀

    Disukai oleh 1 orang

  16. Yessss… Comment pertama kh aku? Semoga aja, Yuhuuuu >…<
    (Maaf author Yoohwanhee, kirimannya terdobel dan seperti biasa lgi2 jringan internet error. Jadi udh comment tp terpotong, huhuuuu maafkan readersmu ini author Yoohwanhee…)

    Disukai oleh 1 orang

  17. “pernikahan adalah saat dimana kita mengucapkan janji suci dihadapan Tuhan dan segala sesuatu yang berkaitan dengan Tuhan adalah sesuatu yang tidak bisa dianggap remeh dan dilakukan main-main”
    Aduhh kok suka ya sama kalimat itu :’)
    Gabisa blg ap” lagi. Pkknya perfect lah, baik konflik serta penggambaran/narasinya. Apalagi pas taehyung ngirim pesan ke sujeong. Aku ngebayanginnya lancar krn penggambarannya jelas banget. Jdi ketawa sndiri pas ngebayanginnya 😂😂

    Oke itu ajaa,, fighting authornim 😘😘😘

    Disukai oleh 1 orang

  18. Yakkk author jangan buat mereka bercerai, baru aja kookie inget hyerin, masa udah mau dibuat bercerai, author tega ngeliat mereka bercerai? Kalo aku sih enggak haha
    Rachel itu adiknya kookie?
    Dengan peran yang cuek, datar dll,Aku gak kebayang taehyung ngirim pesan kaya gitu dengan emot yang errr. Aku ngebayanginya agak anehh gitu haha
    Oh ya jadi mantan pacar kookie itu emang udah mati ya thor?
    Next thor jangan lama lama kalo bisa hehe

    Disukai oleh 1 orang

Tinggalkan Balasan ke Nadellia Batalkan balasan