[Vignette] Ailuropoda Melanoleuca

Ailuropoda Melanoleuca
written by FiolaCindy based on prompt by Alpha s-tee

starring by :
OC Han Yu Ae and BTS’ Kim Taehyung

General. Friendship; slight!comedy; school-life. Vignette (1700+ words)

“Untuk saat ini saja, aku berterima kasih kepada semua nama aneh di buku biologiku. Untuk saat ini saja, catat.” – by Alpha s-tee

Aku benci biologi, titik! Satu-satunya alasanku membenci mata pelajaran sialan itu adalah dia. Benar, dia, Kim Taehyung. Dia yang tengah berjalan dengan angkuhnya ke mari. Lihat saja dan tunggu beberapa detik, maka kau akan mendengar–

“Hei, kau Macaca Pagenis! Kau masih hidup, huh?”

 –dia, Kim Taehyung, meneriakiku lagi. Mungkin sudah keseratus lima puluh enam kalinya pada bulan ini. Memiliki teman dekat dengan masalah kejiwaan memang menjadi sebuah beban batin. Dia aneh. Maksudku dengan meneriakiku dengan panggilan yang jelas-jelas bukan namaku terlebih lagi di tempat seperti ini, kantin sekolah, hingga membuat seluruh pandangan terfokuskan padanya? Atau padaku, mungkin? Oh God, aku benar-benar berharap tidak mengenalnya detik ini juga.

“Kau sudah gila, ya?” ujarku lirih padanya.

Sementara ia hanya memasang smirk kemudian terkekeh geli sembari meletakkan makan siangnya. Kedua tanganya lantas meraih kotak makan siangku dan dengan perasaan tak bersalah ia melahapnya setelah berkata, “Kau tidak mau makan? Aku makan, ya.”

Argh, anak ini!

“Bukannya menyarankan temannya yang baru keluar dari rumah sakit untuk makan makanan bergizi yang banyak, kau malah merebut makananku!”

“Lagipula makanan ini banyak lemaknya, mengandung kolesterol, tidak bergizi. Kau tidak boleh memakannya, kenapa kau tetap membawanya?” jelasnya sembari terus mengunyah makananku. Mungkin aku harus mengalah kali ini, satu kali lagi aku membahas makanan dan gizi maka dia akan mengoceh tentang bab pernyakit selama berjam-jam.

“Tapi akhirnya kau juga yang memakannya, kan?”

Mendengar ucapanku ia hanya tersenyum sekilas, lalu meneruskan kegiatan mengunyah makan siangku. Kim Taehyung, apa kau benar-benar akan membuat seorang gadis tertegun memandangimu makan? Maksudku, apa kau benar-benar seorang laki-laki untuk membiarkan seorang gadis memandangimu dengan kelaparan yang melanda perut kosong begitupun cacing-cacing yang menari dalam pencernaanya? Itukah yang sedang kau lakukan padaku, huh?

“Hei, apa kau akan terus memakannya? Kapan selesainya?” ujarku dengan nada sedikit kesal kepadanya.

“Kau lapar?”

“Tidak.”

“Yakin? Tteobokki ini kelihatanya enak, lho. Juga jjajangmyeon yang aku beli di depan. Yakin tidak tertarik dengan hamburger? Atau black hamburger? Aku sudah membelinya kemarin dan rasanya yummy.” Taehyung, kau benar-benar penggoda tingkat dewa. Bisakah kau hentikan itu, sekali saja?

“Hei, aku sedang diet, tahu!”

“Oh ya? Kenapa badanmu tetap terlihat gemuk? Biasanya orang yang baru keluar dari rumah sakit akan kurus kering. Mengapa kau tidak?”

“Aku kurusan, kok!”

Ayolah, ini benar-benar membosankan. Pertengkaran antara dua orang sahabat sedari kecil, kau akan merasa mual bila mendengarkanya. Mari kita melompat ke dialog lain.

“Aku sudah absen berhari-hari. Apakah kau tidak merindukanku?” tanyaku padanya. Tepatnya pertanyaan tak masuk akal. Untuk apa seorang Kim Taehyung merindukan Han Yu Ae, mengingat ia adalah orang yang paling tidak ingin dikenalnya? Dan untuk apa pula pertanyaan bodoh itu terlontar dari mulutku?

“Aku merindukanmu,” jawabnya singkat. Apa? Taehyung, rindu, aku? That’s impossible! Tunggulah kalimat selanjutnya, “itu sebabnya aku bertanya apakah kau masih hidup tadi. Kupikir typhus akan membunuhmu, kau kan lemah.”

“Tidak mungkin! Itu hanyalah penyakit pencernaan. Tidak mungkin aku mati karena penyakit sepele.”

“Namanya typhus, bodoh! Apakah kau tidak dapat mengucap kata semudah itu? Kau memang seekor Lysmata grabhami,” ia menggumam tak jelas pada akhir kalimatnya.

“Kau bilang apa? Jangan menggumam seperti itu. Aku tak dapat mendengarnya.”

“Lysmata Grabhami! Artinya kau udang,” ujarnya dengan nada sok sembari mengacungkan garpunya ke arahku.

“Berhentilah memberiku panggilan aneh! Aku tidak suka biologi, tahu. Lagipula apa itu, Maca- macaca apalah yang kau bilang tadi?”

“Macaca Pagenis. Itu nama latin beruk, karena kau seperti beruk,” ia terus-terus saja mengolokku. Bagaimana aku yang secantik ini hampir menyerupai dewi Aprodhite disamakan dengan beruk yang buruk rupa? Mungkin matanya sudah minus sembilan.

“Sudahlah, jangan bahas hal itu lagi! Kepalaku mulai sakit.”

“Itu karena otakmu kecil, seperti udang, makanya kau pantas dipanggil udang. Oh ya, tambahkan juga itu dalam daftar namamu!”

Membosankan, bukan? Sudah kuperingatkan kau sebelumnya bahwa kau akan mengalami pening dan mual-mual ketika mendengarkan kami berceloteh. Bahkan aku mulai sakit kepala sekarang.

Dan lagi, biologi. Kenapa harus ada mata pelajaran itu? Kimia, fisika, menyenangkan. Biologi, membosankan. Yang ada hanyalah menghapal, menghapal dan menghapal. Dengan guru gendut yang menyandang predikat killer teacher –meski tampangnya  lebih seperti emak-emak penggosip di gerobak tukang sayur. Dan mungkin aku murid paling ia benci di kelasku. Aku jauh lebih menyukai matematika maupun bahasa Inggris. Otakku memang tidak terlalu hebat dalam menghapal, namun biologi terlalu menjengkelkan. Bahkan setelah pemuda menyebalkan itu –yang sayangnya teman dekatku- menjadi sangat pandai dalam hal ini, sehingga setiap hari aku –yang bodoh biologi– menjadi bahan olokanya.

Bayangkan saja, alien dan biologi, gabungkan keduanya dan kau akan mendapatkan seorang Kim Taehyung. Campuran yang sempurna untuk hasil sebuah bencana. Aku akan benar-benar bersyukur jika saja aku tidak mengucapkan kata “Hai” pada musim dingin lima belas tahun yang lalu kepada seorang anak laki-laki yang sedang menangis sendirian saat salju turun. Aku akan bersyukur untuk itu.

Jujur, memiliki Taehyung sebagai seorang teman dekat mempunyai suatu keuntungan. Ia pintar dan dermawan –pada hal-hal mengenai ulangan, tugas rumah, dan lainya- ia akan dengan senang hati membagi jawabanya ketika ujian ataupun mengajariku tugas sekolah, meski akhirnya dia juga yang akan mengerjakanya.

Tapi juga ada sisi negatifnya. Ia aneh, naif, childish, menyebalkan pada segala hal. Jika kau jadi aku, pasti dia juga akan memanggilmu dengan nama-nama aneh yang kau bahkan tidak mengerti berasal dari mana bahasa-bahasa itu –bulan, mungkin, atau malah Exoplanet?

Seperti pagi tadi tepatnya.

Ring… ring… ring…

Bel sekolah berbunyi, artinya waktu istirahat makan siang telah usai. Matematika. Aku bersyukur dapat kembali ke kelasku, jika saja temanku tidak memberitahu tentang perubahan jadwal sementara pada minggu ini.

“Apa? Kelas biologi?”

Kau bercanda, kan? Katakan padaku bahwa dia hanya bercanda! Kelas matematika digantikan dengan kelas biologi selama seminggu? Tapi aku bahkan tidak membawa jadwal biologi. Tidak ada seorangpun yang memberitahukanku sebelumnya saat aku sakit. Apakah aku harus mengumpat sekarang?

Seseorang menepuk pundakku pelan berulang kali kemudian terdengar bariton yang sedikit lemah, “welcome to the hell, honey.” Dan iapun mangakhirinya dengan tawa kemenangan.

Akan ku cekik kau, Kim Taehyung! Aku baru saja menjatuhkan kedua telapak tanganku keras-keras ke permukaan meja dan hendak beralih ke lehernya. Namun sayangnya suara yang lebih nyaring terdengar dari depan kelas tepat sebelum aku melampiaskan amarahku pada Taehyung.

“Han Yu Ae!”

Kemudian terdengar derap langkah berat dan terburu menuju mejaku sementara aku hanya tertunduk lesu, bersalah mungkin, atau malah ketakutan. Menit berikutnya seorang ahjumma telah berdiri tepat di hadapanku. Tak perlu kau tanya siapa.

“Membolos berhari-hari dan hadir dengan keadaan merusuh?” tanyanya dengan nada sedikit arogan.

“Ta- tapi aku tidak membolos, Ssaem. Aku bahkan belajar ketika aku sakit.”

Brakk! Satu pukulan lagi dari tongkat Yook Seongsaengnim yang jatuh pada meja tak bersalah. Aku hampir terkena serangan jantung, namun sebenarnya aku lebih mengharapkan hal itu. Ia berjalan memutariku sembali sesekali memukul-mukulkan tongkatnya pelan sementara aku berdiri tegak di tengah-tengah kelas layaknya orang bodoh. Tunggu, aku memang bodoh dalam pelajaran ini.

“Jadi, apa yang dipelajari seorang Han Yu Ae ketika ia sakit? Sesuatu tentang biologi, mungkin?”

Dammit! Are you kidding me? Bahkan aku terpaksa mengikuti kelas ini karena appa dan eomma. Kenapa aku harus mempelajari hal yang benar-benar membuatku muak? Aku hanya terdiam selama beberapa menit. Satu-satunya harapanku adalah jatuh pingsan sekarang. Aku hanya menutup mataku dan berdoa agar ketika aku membuka mata, aku berada di ruang kesehatan.

Sst… sst… seseorang berusaha memanggilku. Ia, Taehyung. Kemudian ia menjatuhkan sebuah buku tulis bergambarkan sepasang teddy bear pada sampulnya lalu mengisyaratkanku untuk mengambilnya.

Apa yang ia lakukan? Tunggu, buku itu. Bukankah itu buku biologiku? Kenapa ada di tanganya? Aku hendak memungutnya namun sepertinya aku kalah cepat dengan Yook Seongsaengnim. Bahkan aku belum sempat membukanya, sangat mungkin sekali Taehyung menulis hal-hal aneh di dalamnya.

“Bagus, Yu Ae! Kini kau ada perkembangannya juga. Mengumpulkan nama-nama latin fauna di seluruh dunia, jarang ada orang yang mau melakukan hal semembosankan itu. Nampaknya kau mulai tertarik dengan biologi. Teruslah belajar, nak.”

Eh? Aku? Apakah Yook Seongsaengnim tadi memujiku? Tapi aku bahkan tidak melakukan apapun dan buku itu, aku sudah kehilangan buku itu berminggu-minggu yang lalu. Apa mungkin- ah tidak.

Yook Songsaengnim akhirnya memutuskan untuk kembali ke tempat duduknya dan meneruskan pelajaran. Namun daripada itu ia lebih memilih menyuruh anak didiknya untuk mengerjakan uji kompetensi pada lembar kerja siswa, sepertinya ia dalam mood bagus –untuk muridnya tentu.

Apapun yang terjadi, itu tak mengapa asalkan Yook Songsaengnim tidak melampiaskan kemarahanya padaku.

Tiba-tiba seseorang melemparkan kertas  tepat mengenai dahiku. Isinya sebagai berikut :

Hai, Han Yu Ae.

Jadi kau benar-benar masih hidup, atau kau hanyalah arwah Yu Ae yang bergentayangan karena terlalu merindukanku? Haha, maafkan aku. Aku mencuri buku biologimu sebulan yang lalu. Apakah kau ingat bahwa aku pernah mengatakan untuk mengosongi beberapa halaman pada bukumu. Kau harus menulis tiap julukan yang aslinya adalah nama-nama latin hewan-hewan menggemaskan yang aku berikan padamu. Namun kau tetap tidak menulisnya, jadi aku terpaksa mencurinya dan menuliskannya sendiri dan sebagai bonus aku menambahkan tanggal ketika aku mengucapkan tiap-tiap nama. Alasan lain : kau akan lebih mudah menghapalkannya saat ulangan akhir tiba. Alasan mudah : kau akan sering mengingatku dan berat untuk melupakan aku (read: Kim Taehyung, yang benar-benar tampan). Tapi bukan cara yang buruk pula untuk mengelabuhi seorang killer teacher.

NB: sementara ini hanya nama-nama binatang aneh nan buruk rupa, namun lain kali jika kau menulisnya aku tidak akan merasa berat hati untuk memanggilmu dengan panggilan yang lebih imut.

With Love, Your Bestfriend

Kim Taehyung

Apakah ia benar-benar melakukanya? Dia benar-benar tidak dapat diduga dan selalu mengejutkan. Rasanya sebuah kurva mirip senyuman kecil muncul secara tiba-tiba dalam mimik wajahku. Lantas aku menghela napas kemudian berbalik menghadapnya yang duduk di samping tempat dudukku.

“Untuk saat ini saja, aku berterima kasih kepada semua nama aneh di buku biologiku. Untuk saat ini saja, catat.”

Mendengar ucapanku ia malah menaikkan sebelah alisnya lalu terkekeh geli. Sekali lagi ia memang tidak dapat diduga maupun diharapkan kehadiranya. Namun yang pasti, ia akan selalu ada di sampingmu –meski kau tak mengharapkanya.

Baru beberapa sekon aku memujinya sebuah teriakan nyaring terdengar lagi.

“Han Yu Ae! Kenapa kau hanya menulis hewan-hewan seperti beruk, cacing, udang, gorila, dan hewan menjijikan lainya? Apakah kau masih waras atau kau berniat mengataiku?”

Jangan salahkan aku, Taehyung yang menulisnya. Orang aneh itu yang menulis hal-hal aneh semacam itu, bukan aku.

Eomma… tolong aku…

Sementara di lain sisi, Taehyung menikmati tontonannya sembari terus terkekeh geli. Bahkan di penghujung acarapun –jam pelajaran– ia hanya tertawa kemudian bermonolog ria, “Harusnya Yook Songsaengnim membacanya hingga selesai. Aku baru saja menambahkan Ailuropoda Melanoleuca hari ini. Yu Ae benar-benar seekor panda nocturnal raksasa yang lucu dan menggemaskan. Mungkin itu sebabnya aku jatuh hati padanya selama belasan tahun ini.”

-fin.

Annyeonghaseyo, Fiola imnida #bow

So, here i’m, debut di BTSFFI >< gak kebayang akhirnya bisa gabung di blog ini. Buat semuanya, admin-deul, authors, and readers, I thank you so much!

Ah, juga, permintaan maaf harus saya layangkan kepada kak Alpha s-tee karena telah menghancurkan prompt kakak menjadi fiction yang absurd ini #bow. Maaf kak, aku ga bakat sama sekali sama yang namanya biologi. Tapi lain kali aku bakal lebih giat belajar, deh.

Hey, let’s be friend. Mind to review?

areum-mee

phi.