[BTS FF Freelance] The Academy of Vampire – (Chapter 12)

vampiree

Tittle: The Academy of Vampire

Scriptwriter: Carishstea

Genre: Fantasy, Action, School Life, Mystery, Friendship, Romance

Main cast:  Go Aerin (OC), Kim Taehyung/V (BTS), Park Jimin (BTS), Min Yoongi/Suga (BTS), Jung Soojung/Krystal (f(x)).

Support cast: Choi Junhong/Zelo (BAP), Song Yunhyeong (iKON), Kim Jinhwan (iKON), Jung Eunji (APink), Jung Daehyun (BAP), Park Chanyeol (Exo), Byun Baekhyun (Exo), Kim Mingyu (Seventeen), and Jeon Jungkook (BTS), Son Naeun (APink), Oh Sehun (Exo), Kim Jongin/Kai (Exo), Yook Sungjae (BTOB), Kim Namjoon/RapMonster (BTS), Hong Jisoo/Joshua (Seventeen), Kim Jiyeon/Kei (Lovelyz), Lee Mijoo (Lovelyz), Yoo Youngjae (BAP), Park Jin Young/Junior(GOT7), Mark Tuan/Mark (GOT7), Bae Suzy (Miss A), Do Kyungsoo/D.O. (Exo), and other (some will coming soon and maybe some will disappear).

Duration: Chapter

Rating: PG-13

Disclaimer: All the cast is owned by God. This story is pure mine. Inspired by my imajinaton. Sorry with typo and other. Please no bash, no plagiat, and don’t be siders. Okee, HAPPY READING!!!

 

***

“Suga. Aku mulai teringat sesuatu dari perkataan Mingyu. Coba hubungi ayahmu. Kurasa sekarang ialah yang harus kau khawatirkan,”-V.

“Benar. Kemungkinan besar menteri vampire yang memimpin semua ini. Ia telah dipengaruhi. Atau kemungkinan, mereka menyanderanya,”-Zelo.

Appa? Appa! Appa jawab aku. Appa ini Suga. Appa, kau di sana? Appa! Appa! Appa jawab aku! Appa!!!”-Suga.

***

 

The Academy of Vampire – Chapter 12

.

@Shanghai

Di tengah gelapnya hutan, sepasang mata berwarna merah tertangkap oleh mata Zelo. Si pemuda tentu tersentak akibat itu.

“Mereka melihat kita. Siap-siap menyerang,” dengan sekilas kalimat, selanjutnya berpuluh monobots mengeluarkan diri mereka dari ransel Zelo. Menempatkan diri masing-masing untuk membuat pertahanan.

Aerin mengeluarkan beberapa es nya yang berputar indah di sekeliling telapak miliknya. Begitu pula Mingyu. Ia dikelilingi oleh puluhan kristal es putih di sana.

Graver-graver itu segera menampakkan diri setelah berkontak mata dengan Zelo sebelumnya. Mereka melompat tinggi, dan langsung memamerkan kuku-kuku kotor. Beruntung Zelo membawa banyak monobots. Mereka yang tak tahu, karena memang graver sudah tak berakal pula, menginjak ranjau jebakan anak-anak akademi. Namun belasan ranjau itu masih bukan apa-apa, karena kini lebih banyak lagi graver bermunculan dari hutan. Mereka mengaum, berlari, berusaha mencakar kulit-kulit tipis para pemuda di sana

“Zelo!”-Suga

Setelah sibuk dengan akal pikiran untuk mengendalikan monobots, juga kelihaian diri untuk menghindari cengkraman-cengkraman menjijikkan graver cukup lama, Zelo tiba-tiba mendapat pesan telepati dari Suga.

Dengan nafas yang sudah terengah, Zelo berusaha member balasan sekedar memberitahu keadaan mereka, juga meminta bantuan,

“Aku diserang Graver, Suga. Kami diserang dadakan. Dan mereka sungguh banyak. Jauh dari yang kita perkirakan untuk membendungnya. Kami kewalahan. Akh-“-Zelo.

Zelo kehilangan fokus, sehingga salah satu graver berhasil menancapkan taringnya ke bahu Zelo. Telepati itu otomatis terputus. Kini Zele masih memegangi bahunya yang semakin nyeri.

Satu demi satu graver lainnya pun menghampiri, lantas menyerbu Zelo. Beruntung V masih bisa menghalau beberapa agar tak menyakiti kawannya. Beberapa gigitan dan cakaran lainnya memang diterima Zelo. Tapi itu lebih baik daripada para graver gila itu menghabisinya.

Melihat situasi yang semakin memanas dan kacau, Mingyu mulai menyeringai. Sama seperti Jungkook, ia hendak menciptakan penjara igloo bagi rekan satu kelompoknya. Igloo nya mulai terbentuk dari tanah, tanpa ada satu pun yang menyadarinya.

FYUUUIT

Mingyu menautkan kedua alisnya setelah tetiba mendengar siulan V. Ia bersiul cukup keras, lantas mengaum seperti serigala, yang tentu membuat Mingyu super terkejut.

Igloo-nya sudah benar-benar akan terbentuk jika saja puluhan werewolf yang entah muncul dari mana itu tak datang. Mingyu kehilangan nyalinya setelah V memergoki kilatan es serta tangan Mingyu yang bergerak-gerak mencurigakan.

“Tangkap dia,”-Aerin segera bertelepati kepada V dengan cepat setelah ikut melihat es milik Mingyu.

Karena V masih saja diam, es-es milik Aerin pun bergerak memutar di sekitar Mingyu. Tanpa ia bisa menghindarinya, es itu seketika menyatu memborgol tubuh Mingyu. Yang tertangkap pun hanya bisa meringis tak percaya. Di depan matanya, belasan werewolf tengah memakan dan membunuh graver-graver di sana.

Para graver masih memiliki naluri cukup bagus. Mereka segera melarikan diri setelah melihat keganasan para manusia serigala. Akhirnya tinggallah di area ini hanya para siswa yang menjalani misi dan para werewolf. Salah satu serigala merubah dirinya kembali menjadi manusia. Ia berjabat tangan dengan V, dan saling berangkulan dengannya.

“Sudah kuduga hal semacam ini akan terjadi,” ujar Kyungsoo setelah memeluk V.

Gumawo, hyung. Kau memang selalu bisa diandalkan,” balas V.

Mingyu hanya bisa memaki dalam hati betapa bodohnya ia tak memperkirakan hal semacam ini. Emosinya mulai naik, karena kesal. Amat kesal. Ia pun memejamkan matanya, mencoba menenagkan diri terlebih dulu. Saat itulah sebuah pesan masuk ke pikirannya,

“Ikuti mereka. Caritahu semua informasi soal para werewolf. Terutama markas tempat mereka tinggal. Jika mereka bertanya soal kita, beritahu saja semuanya. Toh ini akan segera berakhir.”

.

.

.

@Perbatasan hutan terlarang

Api, tanah, angin, dan petir bermunculan di mana-mana. Auman juga geraman para werewolf yang kesal juga saling bersahutan di tempat yang biasanya sunyi itu.

“Kai buat benteng saja. Kita kekurangan orang!” Sehun berteriak cepat setelah salah satu serangan werewolf hampir mengenainya.

Dengan sekali anggukan, tanah-tanah di sana mulai bergetar akibat kekuatan Kai. Mereka yang sadar, langsung saja mundur, berkelompok dengan kubu masing-masing, hingga akhirnya sebuah dinding yang cukup tinggi dari tanah memisahkan kedua pihak.

Mereka mulai bisa menghirup nafas lagi setelah lelah bertarung. Tapi tanpa mereka sadari, dua ekor serigala juga berada di area mereka saat ini. Tak ikut kelompok werewolf yang lain, dan kini tengah bersiap untuk menyerang vampire yang mereka anggap sebagai penyusup.

Benar saja, para werewolf itu melompat dan langsung menyerang para vampire yang tengah lemah.

Di bawah cahaya sang rina, empat batang vampire muda tergelatak tanpa tahu nasib apa yang setelah ini akan mereka hadapi.

.

.

.

Dua hari kemudian

@hutan terlarang

Sudah dua hari ini Mingyu berada di hutan terlarang. Tepatnya ia sedang dikelilingi oleh mahluk fana lainnya. Tak hanya werewolf, di sana juga terdapat centaurus, goblin, troll, dan banyak juga peri-peri dan mahluk lainnya. Dengan begini, kaum vampire akan mudah berkuasa jika semua mahluk berkumpul di tempat ini. Tinggal menghancurkan tempat ini saja, kemudian mereka bisa menguasai segalanya.

Mingyu terkurung sendirian di sebuah ruangan kecil berukuran 5×5 meter. Matanya fokus kepada pintu di depannya yang kini mulai terbuka perlahan. Sosok perempuan yang sejatinya adalah si senior Mingyu itu masuk bersama seorang pria di belakangnya.

Krystal membawa segelas jus darah di atas nampan. Joshua yang membukakan pintu itu ikut masuk menemani si gadis bermarga Jung. Krystal meletakkan nampannya di meja kecil sebelah Mingyu, dan sebenarnya hendak segera pergi dari sana. Namun perkataan Mingyu yang tiba-tiba, menghentikan langkah Krytal yang hendak mencapai pintu itu.

“Phantom Junior. Sejujurnya ia telah menjadi bagian dari kami. Kami mencuci otaknya, dan kini ia akan menjadi senjata yang sangat hebat,” ujar Mingyu.

Joshua yang juga masih berdiri di sana, membulatkan matanya terkejut. Sedang Krystal sudah membeku di tempat dengan pelupuk yang sudah penuh dengan air mata.

“Terakhir kau berkomunikasi dengannya, ia sudah tertangkap. Mengejutkan memang. Ternyata kau orang terakhir yang dihubunginya itu,” ujar Mingyu dengan smirk di wajah.

“Kim Mingyu, kau-“

“Kami hanya ingin menguasai dunia. Itu saja. Setelah kami berkuasa, maka semuanya akan berakhir bagi kalian. Menyerah saja. Menteri sekarang ada di tangan kami. Kalian bisa apa?” Mingyu memotong ucapan Joshua dan berkata dengan percaya diri.

Tangan Krystal mengepal erat. Begitu pula Joshua. Sudah cukup baginya kehilangan Guru Jung dan Mijoo. Walau Joshua juga bangsa vampire, perasaananya masih bekerja dengan baik. Ia tahu bangsa yang lainnya juga butuh kehidupan yang layak. Diubah menjadi budak oleh para vampire sangatlah kejam.

Satu hal yang masih mengganjal di pikiran Joshua adalah Jung Daehyun itu penyihir. Kenapa ia ingin menjadikan vampire berkuasa? Pasti ada sesuatu yang lain. Guru Jung bilang, Eunji mirip dengan seseorang yang juga berkaitan dengan peristiwa pengeboman markas Athena. Ada apa lagi di sana? Aerin, Jimin, Baekhyun, Chanyeol, YoonA, apa lagi yang ada di sana?

“Jung Daehyun. Dia yang memerintahmu?” Joshua akhirnya bertanya.

Ekspresi Mingyu yang penuh percaya diri, kini berubah kembali menjadi junior polos.

“Daehyun sunbae yang memulai semua ini. Tapi aku di bawah kendali keluarga Kim. Keluarga Jinhwan dan Namjoon sunbae. Sama seperti Jungkook.”

“Mingyu telah kembali,” Aerin tiba-tiba sudah menyeru di ambang pintu. Di belakangnya juga ada V dan Zelo yang masih penuh plester. Selanjutnya, Mingyu tersenyum senang melihat Aerin yang tak terluka sedikitpun.

Noona,” gumam Mingyu lega.

“Kim Mingyu. Karena kau sudah sadar lagi-“

“Ini tak akan lama,” ujar Mingyu cepat memotong perkataan Aerin. “Kalian harus segera pergi dari sini. Sebentar lagi aku juga akan kembali dikendalikan,” Mingyu menjelaskan dengan air muka ingin menangis.

“Apa… apa yang terjadi? Jelaskan pada kami! Kenapa kami harus pergi?” pinta Aerin ikut khawatir.

“Jungkook mungkin saat ini juga baru melepaskan igloo-nya, membiarkan Suga sunbae dan yang lain keluar. Di saat aku sadar, Jungkook juga akan berhenti dikendalikan untuk sementara waktu.

“Tapi kurasa waktunya tak akan lama. Pengadilan dan akademi sudah dikuasai. Beberapa anak kembali mati dan hilang. Yang terakhir adalah Bae Suzy. Ia ditemukan di kamarnya sendiri. Kabarnya keadaan Suzy hampir sama dengan Sungjae. Karena kalian membawaku kemari, pihak pengadilan mengetahui lokasi kita saat ini. Dan jika perkiraanku benar, beberapa menit lagi akan dilakukan pengeboman besar di sini. Kalian harus lari,” jelas Mingyu serius.

“Maksudmu Suga tak bisa kuhubungi, karena ia terkurung di igloo Jungkook?” tanya Zelo spontan.

“Kalian harus lari. Cepat cari tempat berlindung agar bisa memberi serangan balasan. Jangan sampai dunia ini hancur hanya karena ambisi dan ego bangsa vampire,” paksa Mingyu. Ia lalu melanjutkan dengan tegas, “Juga, tinggalkan aku di sini saja. Kumohon. Aku tak ingin dikendalikan lagi. Biarkan aku mati seperti yang seharusnya.”

Semua yang ada di sana lantas membulatkan mata mereka masing-masing. Lalu menatap Mingyu iba.

“Jangan menatapku seperti itu. Kalian tahu aku seharusnya juga sudah mati lima tahun lalu karena ulah Jimin. Aku belum sempat mengatakan apa-apa kepada Jimin. Jadi sampaikan ini kepadanya.

“Aku tak pernah menyalahkannya atas kematianku. Suatu anugerah aku masih bisa kembali bertemu dengannya. Aku berterima kasih padanya karena telah menjadi teman baikku dulu. Di saat terakhirku, kala itu kami sedang bertengkar. Katakan kepadanya, aku tak pernah sekalipun membencinya. Katakan kepadanya aku berterima kasih atas semuanya. Aku akan selalu mengingatnya sebagai sahabat terbaikku bersama dengan Jungkook. Cukup sampaikan salam perpisahanku,” ujar Mingyu hampir menangis. Namun ia masih memasang senyum terbaiknya.

Setelah itu, tubuh Mingyu bergetar hebat. Mungkin pertanda, bahwa ia akan kembali dikendalikan.

“P…PERGI!!!” Mingyu berteriak kencang mengusir semua yang ada di sana. Tak punya pilihan lain, mereka pun pergi membiarkan Mingyu bergulat dengan dirinya sendiri.

“Maafkan aku Jimin,” gumam Mingyu dengan air mata, sebelum pandangannya kembali menjadi hitam.

.

.

.

Special Flashback

Mereka adalah teman satu kelas di taman kanak-kanak Cheonsa dan terus menjadi sahabat. Mereka menangis dan tertawa bersama. Tapi Mingyu dan Jungkook tak pernah tahu Jimin punya kekuatan special.

Sampai suatu saat, Mingyu memergoki Jimin bermain main dengan kilauan kembang api di tangannya. Anak itu tentu ketakutan dibuatnya. Mereka pun saling menjaga jarak untuk beberapa waktu. Mingyu ketakutan. Namun lambat laun, dibantu oleh Chanyeol, hubungan mereka kembali baik.

Beberapa hari setelah Jungkook dan keluarganya meninggal, Jimin dan Mingyu pergi ke pemakamannya. Karena Jimin tak bisa mengendalikan emosinya, api raksasa langsung saja melahap tempat itu. Tak hanya di gedung pemakaman, tapi api itu menjalar hingga pusat kota. Tak ada yang bisa menghentikannya, jika saja Chanyeol tak datang menenangkan Jimin. Apinya benar-benar luar biasa.

Identitas Jimin sangatlah rahasia. Chanyeol tak bisa menyerahkan Jimin begitu saja kepada pengadilan. Ia merelakan dirinya sendiri, sehingga seolah menjadi pelaku pembakaran besar itu. Namun Chanyeol tak bisa menyerahkan diri dan membiarkan Jimin sendirian. Ia akhirnya menjadi buronan pengadilan, dan mendapat julukan “Dark Phantom” karena kemampuan bersembunyinya yang luar biasa.

Dalam kebakaran besar itu, walaupun Jimin juga tak berniat melakukannya, walaupun ia tahu ia tak pernah ingin melukai siapapun, tapi Mingyu berakhir di sana. Ia ikut terlahap oleh api raksasa Jimin. Memberikan luka dalam di hati Jimin. Sampai saat ini, Jimin selalu terlihat ceria, karena tak ingin ingatan soal Mingyu dan Jungkook kembali menghampirinya. Ia harus terlihat kuat, agar semuanya tak terasa lebih menyedihkan.

Special Flashback End

DRAP

DRAP

DRAP

Aerin, V, Zelo, Joshua, Krystal, dan Kyungsoo berlari menuju ruangan khusus yang diberitahu Baekhyun. Satu persatu mahluk lainnya juga menuju ke sana. Setelah beradu dengan kaki mereka, akhirnya anak-anak itu berhasil mencapai ruangannya. Beberapa centaurus dan peri-peri sudah sampai terlebih dulu. Kemudian disusul oleh mahluk fana yang lain.

Informasi dari Mingyu benar-benar berharga. Kini mereka semua tengah menyusuri terowongan bawah tanah panjang menuju tempat lain. Rumah Dark Phantom.

“Kyungsoo hyung, kakek di mana?” tanya V yang masih sibuk mengedar pandang ke segala arah. Tapi Kyungsoo juga hanya bisa menggidikkan bahu,

“Banyak mahluk yang tinggal di rumah kita. Kakek harus bertanggung jawab atas keselamatan mereka. Kau sendiri tahu rumah ini sangat besar. Per lantai untuk mahluk yang berbeda jenis. Dan beberapa troll sangat lamban. Kakek pastilah menjadi yang terakhir jika akan masuk ke sini,” jelas Kyungsoo.

DARR

DARR

DARR

Tanah di sana mulai bergetar. Mungkin ini adalah serangan yang dimaksudkan Mingyu. Beberapa butiran tanah di atas mereka juga menghujan sedikit demi sedikit.

“Mustahil untuk selamat!” Aerin berteriak spontan setlah berpuluh bom berjatuhan di permukaan tanah di atas. Tubuhnya bergetar hebat seraya menggenggam lengan V erat. “Apa yang akan terjadi, huh?” Arin meneteskan air matanya ketakutan. V yang tepat di sebelahnya hanya bisa mengusap pelan pucuk kepala Aerin. V harap gadis itu akan baik-baik saja.

Krystal berpegangan erat pada Zelo. Yah, pria itu menampakkan sedikit senyumnya. Oh, betapa senangnya Youngjae tak ada di sini. Ngomong-ngomong orang yang selalu cemburu akan kedekatan Youngjae dan Krystal itu adalah Zelo. Ia tak sendirian. Naeun juga merasa iri omong-omong.

“Apa kakek tak selamat?” Kyungsoo bergumam dengan air mata yang sudah berlapis di matanya.

Krystal sudah murni menangis. Karena terlalu lama berhenti, mereka menjadi barisan terakhir di terowongan. Tak ada tanda-tanda kemunculan Baekhyun. Jarak mereka dengan yang lain sudah cukup jauh, dan Baekhyun tak segera menampakkan diri pula. Puluhan bom lainnya terus berdatangan dan saling beradu keras memenuhi gendang telinga setiap orang. Dan setelah sekian lama menunggu, Baekhyun masih tak terlihat batang hidungnya.

“K… ka… kakek…, kau- kau tak benar-benar… Hiks,” Krystal meluncurkan setiap tetes air mata yang ia coba tahan sebelumnya. Likuid itu mengucur dengan derasnya menganak sungai di pipi Krystal. “K… ka… kek… Hiks,” ia terus menangis, membuat Zelo yang tak tahan melihatnya, pun balas memberikan dekapan hangatnya pada Krystal.

“Ini tak mungkin,” Kyungsoo bergumam pelan dan mulai ikut meneteskan air mata.

Kini V yang balik menggenggam jemari Aerin erat. Emosinya sudah tak tertahankan. Sebelah tangannya mengepal kuat, dan rahangnya mulai mengeras. Ia benar-benar marah untuk saat ini.

“Kita harus cepat. Setidaknya setelah bertemu dark phantom yang sangat sulit dikontak itu, meringankan sedikit beban pikiran kita,” tenang Joshua agak ragu. Ia harus menangkan suasana tegang saat ini.

“Ia sama sekali tak bisa dihubungi sejak lusa. Aku malah takut ia tertangkap seperti Jimin,” balas Aerin dengan tatapan kosong. Ia sungguh kesal karena tak bisa menghubungi Chanyeol. Ia sangat jahat karena membiarkan Aerin super khawatir dan ketakutan. Itulah yang ada di pikiran Aerin.

“Zelo!”-Suga.

Sementara masih mendekap Krystal, Suga kembali mengirimkan telepati kepada Zelo.

“Suga, kau di mana?”-Zelo.

“Aku dijebak oleh anak baru sialan itu. Kini aku sedang bersembunyi darinya dan ratusan graver yang tiba-tiba muncul,”-Suga.

Aerin yang melihat Zelo teramat fokus, pun mengarahkan kekuatan pikirannya ke alam pikir Zelo.

“Jadi sekarang kau bersembunyi di mana? Kau masih bersama Yunhyeong dan Kei? Aku punya beberapa informasi darurat,”-Zelo.

“Suga itu kau? Kau baik-baik saja?”-Aerin.

“Go Aerin? Kau juga bisa yang semacam ini? Masuk ke telepati orang lain?”-Zelo.

“Aku baik, Rin. Yunhyeong dan Kei di sebelahku. Mereka juga baik-baik saja,”-Suga.

“Kau tak tahu apa-apa Zelo. Ternyata keturunan menteri memang selalu hebat. Klan kalian bisa bertelepati sejauh apapun, bukan? Sangat mengesankan,”-Aerin.

“Yya! Kau di mana, bodoh? Berhentilah berbasa-basi, Aerin. Kita sedang dalam keadaan terdesak,”-Zelo.

“Aku bersembunyi di dalam tanah. Beruntung Kei ada di sini. Dia pengendali tanah yang hebat. Ngomong-ngomong terakhir kita bertelepati, kau berteriak, Junhong. Ada yang terjadi?”-Suga.

“Ia digigit graver. Tapi sekarang sudah baik-baik saja. Para werewolf menolong kami,”-Aerin.

“Werewolf?”-Suga.

“Suga, mereka mengebom markas kami. Sepertinya kakekku tak selamat bersama beberapa mahluk lainnya. Kita harus bertemu,”-V.

“Yak, kenapa semua orang sebegitu hebatnya dalam teknik ilusi, huh? Kau juga bisa masuk V? Aku keturunan asli vampire, dan tak sehebat itu omong-omong,”-Zelo.

“Kau ingin bertemu di mana?”-Suga.

“Temui aku di tebing itu. Tebing di mana kita saling mengungkap rahasia,”-V.

“Tebing apa?”-Zelo, Aerin.

“Bukankah terlalu jauh dari tempatmu?”-Suga.

“Kami menuju rumah Jimin. Kau sudah tahu tentangnya kurasa. Ia si phantom junior. Tebing itu cukup dekat dengan rumah Jimin,”-V.

“Ya, aku tahu dari Yunhyeong. Jung Daehyun juga. Kurasa kau juga telah mendapat informasi tentangnya,”-Suga.

“Joshua yang meberitahukan semuanya,”-Aerin.

“Baguslah,”-Suga.

“Suga. Aku mulai teringat sesuatu dari perkataan Mingyu. Coba hubungi ayahmu. Kurasa sekarang ialah yang harus kau khawatirkan,”-V.

“Benar. Kemungkinan besar menteri vampire yang memimpin semua ini. Ia telah dipengaruhi. Atau kemungkinan, mereka menyanderanya,”-Zelo.

Suga segera memutus telepatinya. Mendengar semua itu pun, ia cepat-cepat kembali mengumpulkan fokus untuk menghubungi ayahnya,

Appa? Appa! Appa jawab aku. Appa ini Suga. Appa, kau di sana? Appa! Appa! Appa jawab aku! Appa!!!”-Suga.

“Aish!” geram Suga.

“Ada apa? Zelo memutusnya lagi?” tanya Yunhyeong setelah melihat Suga yang nampak sangat frustasi.

Suga memilih tak menjawab, dan kembali mencoba menghubungi ayahnya. Raut wajahnya telah berubah lagi menjadi serius. Nampak sekali ia teramat khawatir.

“Suga apa yang terjadi?” Kei ikut bertanya setelah melihat Suga yang nampak sebegitu takutnya.

Setelah dirasa ia gagal menghubungi sang ayah, Suga pun mendudukkan diri seraya menjambak rambutnya sendiri.

“Kau tak mau cerita apa yang terjadi? Ada apa lagi denganmu, huh?” Yunhyong kembali bertanya dengan kesal.

Appa-ku. Ia tak membalas telepatiku,” balas Suga.

“Kau menghubungi menteri? Kukira kau bertelepati dengan Zelo,” ujar Yunhyeong.

Terlalu banyak yang terjadi. Suga menghela nafasnya panjang untuk menenangkan diri. Baru setelah itu ia menjawab,

“Ayo berteleport ke suatu suatu tempat. Setelah berada di sana akan kuceritakan semuanya.”

“Kemana?”

“Emm, kurasa hanya aku yang tahu tempat ini.”

“Lalu kau akan meninggalkan kami?”

“Aku pernah mempelajarinya dari ibuku. Berpegang eratlah padaku. Akan kusalurkan semua yang kutahu soal tempat itu. Kalian juga akan bisa ke sana jika informasinya kusebar di pikiran kalian,” jelas Suga.

“Sebenarnya di mana tempat itu?” tanya Yunhyeong.

“Kau pernah ke rumah Jimin?” tanya Suga balik.

“Ia selalu mengelak ketika aku ingin ke sana. Mungkin karena itu juga adalah rumah dark phantom. Kita akan ke sana?” balas Yunhyeong diakhiri pertanyaan untuk memastikan.

“Ke tempat yang dekat dengan rumahnya. Ya, kita akan ke rumah dark phantom.”

.

.

.

@Kediaman Dark Phantom

V, Aerin, juga yang lainnya kini telah mencapai ujung dari terowongannya. Rumah dark phantom tak seluas markas werewolf. Jadi beberapa mahluk memilih tinggal di terowongan bawah tanah yang menghubungkan markas werewolf dengan kediaman Chanyeol itu. Tinggal cukup dekat dengan rumah Chanyeol agar mereka tak terpaut jarak yang jauh.

Merasa Suga sudah menunggu cukup lama, V dan teman-temannya pun bergegas menuju tebing yang dikatakan oleh V sebelumnya.

“Kalian mau pergi ke mana?” teriakan cukup keras itu sontak membut semua anak itu mengehntikan tungkainya. Dengan ragu, V membalikkan tubuhnya dan mendapati sesosok Park Chanyeol juga orang yang berteriak tadi, Byun Baekhyun.

“Ka… kek?” Krystal ikut membulatkan matanya tak percaya.

“Bagaimana kakek bisa berada di sini?” V menghampiri sang kakek masih dengan tatapan tak percaya.

“Aku yang membawanya. Dengan teleport. Baekhyun ternyata masih memiliki kemampuan vampire-nya. Kami berhasil berteleport ke tempat ini,” jelas Chanyeol dengan senyum khasnya.

“Sungguh?” tanya Krystal yang balas diangguki abai oleh Baekhyun.

“Kakek!” Ketiga cucunya itu pun, langsung menghambur memeluk sang kakek yang mereka kira sebelumnya telah tiada.

Baekhyun mulanya membuang nafas tak percaya. Namun lambat laun, melihat cucu-cucunya yang sebegitu sayang kepadanya, Baekhyun membalas pelukan itu sama hangatnya.

“Lain kali jangan buat kami menangis,” gurau Kyungsoo yang balas diberi gelakan tawa oleh yang lain.

.

.

.

“Jadi kemungkinan appa dikendalikan? Sama seperti Jungkook?” tanya Suga yang kini sudah berada di kediaman dark phantom. V menjemputnya beberapa saat yang lalu, dan membawanya kemari.

“Dari yang kuamati di Roma, tatapan menteri menjadi berbeda. Maafkan aku Suga,” jelas Chanyeol.

“Aku yakin sebentar lagi mereka akan menemukan tempat ini. Kita harus membuat strategi menyerang sebelum kembali diserang,” Baekhyun membuka suaranya membuat yang lain kembali ke ekspresi serius.

“Ya, mari membuat strategi,” timpal Chanyeol.

.

.

.

@akademi vampire

Mereka semua saling menampakkan diri di lapangan akademi. Mereka membawa pasukan masing-masing, dan siap untuk mengakhiri semua ini. Sebelumnya Chanyeol menghubungi pihak lawan untuk menyelesaikannya di akademi vampire, mengingat tempat itu kini tengah cukup sunyi, walau kegiatan belajar-mengajar masih berlangsung. Entahlah, Chanyeol rasa tempat inilah yang cocok untuk mengakhiri semua.

Tentu beberapa guru dari akademi yang sulit dikendalikan oleh vampire lain bergabung dengan kelompok Chanyeol. Sedang vampire yang mudah dipengaruhi, mereka dikendalikan sepenuhnya oleh keluarga Kim.

Di sisi para werewolf, juga berdiri beberapa vampire seperti Aerin, Joshua, Zelo, Suga, Yunhyeong, Kei, Naeun, Youngjae, Master Daniel, dan beberapa yang lain.Bahkan mahluk-mahluk kecil seperti peri dan elf, ikut berdiri di medan pertempuran.

Aerin, V, Suga, dan yang lain hampir menangis melihat anak-anak di depan mereka. Mereka harus melawan anak-anak itu omong-omong. Jungkook berdiri di sana dengan tatapan kosong. Jimin juga menjadi bagian dari mereka, dengan tatapan kosongnya. Daehyun, Eunji, dan Namjoon tentu sudah berdiri dengan sigap di depan.

Satu hal yang membuat mata Aerin benar-benar panas adalah para graver yang sengaja lawannya siapkan. Mereka diikat dengan tak manusiawi oleh keluarga Kim. Aerin yakin Master Daniel saat ini juga sedang dalam perasaan yang sangat buruk. Sepupunya sendiri, Oh Sehun, telah berubah menjadi graver menyeramkan. Jin Young, Mark, dan Kai juga terkurung di serabut hitam buatan Eunji. Mereka semua telah menjadi graver yang tak punya akal pikiran lagi.

“Sekejam itukah kau, Dae?”-Aerin

“Aku sudah pernah bilang padamu, aku tak takut dengan kekuatanmu, Rin. Kau lihat saja sekarang kekuatan besar ini. Maaf, aku hanya akan sedikit menyakitimu. Bukan kau yang akan habis. Aku akan menghabisi menteri vampire beserta keluarga Kim. Bantu aku, ne?”-Daehyun.

Apa?

.

.

.

-TBC

Well, well, well, maafkan kalau rada gaje. Maafkan VRin-nya ga keluar-keluar. Maafkan atas typo dan bahasaku kalau ga enak. Wkwkwk, semoga pada suka yak :-)))

Special flashbacknya juga apaan itu. Hahahaha…

STOPPP!!!

Like&Comment nya dong 😀

Thanks for reading yaa ^^

16 pemikiran pada “[BTS FF Freelance] The Academy of Vampire – (Chapter 12)

  1. Bantet pada akhirnya dipengaruhi juga😢 ga rela ga rela… dikirain dia ga bakal kek gitu… aerin ga akan mungkin ngebabtu dae kan thor?! Ku tak rela~~ semoga yg jadi graver bisa sembuh yah. Ga relaaa😢 keep writing thor.. fighting!!!

    Suka

  2. hai aku reader baru di btsfanfiction .hhe
    maaf kalau selama ini cuma jadi silent reader …ini ceritanya betul2 menguras pikiran …aku paling suka genre fantasi seperti ini ..semangat yaaa author buat lanjutin chapter selanjutnyaaa …jangan terlalu lama .hehehe

    Suka

  3. Thor kapan chaptet 13 nya?😥udah bolak balik lihat halaman ini belum juga ada,😅next cepat lah thor pengen bangat baca ff yg ini seru bangat thor😁ditunggu yah thor keep writing thor faghting💪✊

    Suka

  4. Yeeeeeee dri buln februari qhu nunggu” akhirnya chapter 12 kluar uga wahhhhhhh jdi tmbh menegangkn ,,, OMG sehun jadi graver ??? Dtunggu yahhh thor chapter 13 nya jngn lma” 😀

    Disukai oleh 1 orang

Leave a Review