[BTS FF freelance] This feeling of love (chapter 1)

cover 2Title: this feeling of love

Author: yeon hee

Genre: romance, comedy?, and school.

Rating: G

Length: chaptered

Disclaimer: annyeong haseyo….ini adalah ff pertama saya,semoga para readers menyukainya. Sebenarnya di BTS biasku jimin oppa, tapi karna usia jungkook terlihat masih muda*baru 17 tahun,sama kayak aku*cocoklah untuk menjadi anak sekolahan, jadi akhirnya aku putuskan untuk membuat golden maknae ini menjadi cast utama dalam ff ku ini.dan ingat!semua cast yang ada di ff ku ini bukan milik saya tapi milik tuhan tapi kalau ceritanya tetap milik saya. demikianlah kata sambutan dari saya,lebih dan kurangnya mohon dimaafkan*memangnya pidato.

Happy reading~~~

Cast: 1. jeon Jungkook

  1. park haeni
  2. kim seokjin
  3. park sena
  4. all member BTS.
  5. kim yugyeom.

Chapter 1~

Author pov

Di sebuah jalan raya yg sangat rame. Terlihat seorang anak laki- laki yg berusia 12 tahun sedang berlari kejar- kejaran Di trotoar pinggir jalan tersebut bersama teman-temanya.salah satu anak laki berlari ke jalan raya,tiba tiba sebuah motor datang dengan kecepatan tinggi dan brukkk..tubuh anak itu terpental ke belakang. Dan akhirnya anak itupun tidak sadarkan diri.

 

#rumah sakit

2 hari kemudian

Anak laki-laki itu pun terbangun.dia bangun dan merigis sambil memegangi kapalanya yang pusing. Kedua orang tuanya yg ada di ruangannya itu langsung mendekat pada anaknya.

“Kookie-ah….kau sudah sadar?”ucap eommanya anak laki-laki itu.

“Jungkook-ah..apa kepalamu terasa sakit.?”tanya appa dari anak laki-laki yg ternyata bernama jungkook.

“Iya appa…kepalaku rasanya agak sakit.tapi eomma,appa kita ada dimana, kok rasanya aku mencium bau obat?” Ucap jungkook dengan mata yg masih agak tertutup dan tangan kananya terus memegang kepalanya yg sakit.

“Aigoo…kookie-ah…kita ada di rumah sakit sekarang.kamu tidak sadarkan diri selama dua hari.kamu benar-benar membuat eomma khawatir.”ucap eomma jungkook dengan raut muka yg masih khawatir.

“Itu benar jungkook.kamu membuat eommamu dan appamu ini khawatir.appayg berada dikantor saja langsung meninggalkan meeting appa dan langsung pergi ke sini.”

“Benarkah eomma kalau aku pingsan selama dua hari?tapi sebenarnya apa yg terjadi padaku sehingga ada dirumah sakit ini.?”tanya jungkook dengan raut muka yg sangat penasaran.

“Aigoo anak ini…kamu bahkan tidak ingat apa yg terjadi sehingga masuk rumah sakit ini…,biar appamu saja yg menjawab pertanyaan konyolmu itu, eomma akan memanggil dokter dulu.”ucap eomma jungkook sembari keluar dari ruangan untuk memanggil dokter.

“Jadi apa yg terjadi padaku appa?”tanya jungkook lagi dengan muka polos yg tanpa berdosa itu

“Kamu benar-benar tidak ingat jungkook-ah,kamu ditabrak pengendara motor ketika sedang menyebrang.dan kepalamu mengeluarkan banyak darah.bahkan dokter mengoperasi kepalamu itu.”jawab appa jungkook panjang lebar.

“Aaahh…ternyata begitu appa.pantas kepalaku sakit”balas jungkook sembari memegang kepalanya yg terbalut perban itu.

“Appa pikir kamu akan mati jungkook-ah.bahkan eommamu tidak pernah berhenti menangis ketika kamu sedang dioperasi.”ucap appa jungkook dengan wajah yg agak sedih.

“Tenang saja appa.jungkook tidak akan mati semudah itu appa.jungkook itu anak yg kuat.hahaha”jawab jungkook dengan bangga,appanya yg terlihat sedih itu langsung tersenyum gembira melihat tingkah anaknya itu.

“Tentu saja. Kamu benar-benar anak yg kuat jungkook-ah.”

 

***

“Jadi bagaimana keadaan anak saya dok?,dia sudah baikankan?dia tidak perlu operasi lagikan?dan berapa lama lagi dia harus di rawat inap?”ucap eomma jungkook dengan pertanyaannya yg bertubi-tubi itu.

“Eomma….jangan memberikan pertanyaan sebanyak itu pada dokter, dokter itukan juga manusia, dia akan pusing juga dengan pertanyaanmu yg betubi tubi itu.”ucap jungkook yg agak marah melihat tingkah eommanya”tolong maafkan eomma saya dok,dia memang selalu begitu.”katanya sambil membungkuk menghadap pada dokter.

“Tidak apa-apa kok” jawab sang dokter yg kebingunan melihat tingkah ibu anak ini.”bukannya tingkah mereka terbalik”batinnya.

“Anak ibu sudah baik kok,cuma dia masih perlu di rawap inap di rumah sakit ini,setidaknya mungkin butuh tiga hari”

“Shireoyo dok…aku tidak mau lama-lama di rumah sakit.apakah aku boleh di rawat dirumah saja dokter?”tanya jungkook

“Aissh…anak ini..kamu jangan bertingkah manja disini.ingat usiamu sudah 12 tahun,kamu bukan anak-anak lagi.”ucap eomma jungkook yg agak marah dengan melihat tingkah memalukan dari anaknya.

“Jungkook bukannya manja eomma,hanya saja aku tidak suka rumah sakit”ucap jungkook yg berusaha meyakinkan eommanya.”jadi bolehkan dok aku dirawap dirumah saja”tanyanya lagi pada dokter.

“Bukannya tidak boleh,tapi kalau dirawap dirumah sakit akan memudahkan kami untuk memantau kesehatan anda.”

“Nggak usah terlalu formal dok kepada saya,saya masih terlalu mudah dibandingkan dokter yg sudah tua”jawab jungkook agak marah pada dokter karna tidak mengizinkannya dirawap dirumah.

“Aigoo ..anak ini,tidak punya sopan santun sama sekali..”ucap eomma jungkook sembari memukul-mukul kepala jungkook

“Appo eomma…!!”ringis jungkook kesakitan .

“Kamu jangan memukul kepala jungkook,dia masih sakit.”bela appa jungkook sembari menahan tangan istrinya agar tidak memukul jungkook.

“Eomma jangan memukulku!selama aku masih berada dirumah sakit ini,jungkook masih sah sebagai pasien,eomma mau masuk penjara karna menyakiti seorang pasien?”ucap jungkook berusaha menbela dirinya sendiri.

“Aigoo anak ini”ucap eomma jungkook kemudian disertai helaan nafas”pokoknya kamu nurut aja kata dokter jika kamu ingin segera keluar dari rumah sakit ini”

“Ne..ne…eomma”jawab jungkook yg disertai helaan nafas juga.

 

#malam hari

Jungkook pov

Eomma yg menyuruhku tetap dirumah sakit,dia yg malah pergi.eomma macam apa dia,meninggalkan anaknya. Appa juga ada bisnisnya yg tertunda dan harus di selesaikan. Dan akulah yg jadi korbannya disini. Aku berusaha tidur,tapi mataku tidak bisa tidur. Inilah sebabnya aku lebih milih dirawap dirumah saja, karna setiap rumah sakit pasti  ada ruang mayatnya. Bagaimana jika salah satu mayat yg ada disitu bangun dan mencekit ku saat aku sedang tidur. Andwaaee…itu tidak boleh terjadi, aku terlalu tampan di cekit sama zombie..aku tidak mau membayangkannya. Sebaiknya aku keluar mencari angin,makin lama aku disini makin tinggi khayalanku tentang para zombie itu.

Aku berjalan menyusuri koridor yg masih terbilang cukup rame, karna jam masih menunjukkan pukul 9 malam..aku terus berjalan hingga aku sampai di taman rumah sakit ini. Taman yg cukup luas,terlihat nuansa hijaunya tanaman yg menghiasi taman ini,serta kursi yg disediakan pasien agar bisa menikmati keindahan taman ini. Memang ini sudah malam ,tapi aku masih bisa melihat dengan jelas apa yg ada di taman ini, karna ada lampu ya..yg menurutku seperti lampu jalan,hanya saja lampu yg ini agak kecil dan ada didekat setiap kursi yg ada.

karena itulah aku dapat melihat dengan jelas,.dan bahkan aku melihat seorang anak kecil yg sedang duduk di salah satu kursi yg ada disini. Untuk apa seorang anak kecil berada disini sendirian,dimana kedua orangtuanya.mungki dia salah satu pasien rumah sakit ini,melihat pakaiannya menenakan pakaian yang sama denganku. Aku mendengar suara tangis, apa anak kecil itu yg sedang menangis. Aku mencoba mendekat untuk memastikan kalau dia benar-benar menangis. Dan ternyata dugaanku benar kalau dia memang sedang menangis

 

Author pov

Jungkook mendekati anak kecil itu atau lebih jelasnya yeoja  kecil. Kemudian jungkook duduk didekat yeoja  kecil itu. Yeoja kecil itu tidak menyadari kehadiran jungkook. Dia baru tersadar ketika jungkook mengeluarkan suaranya.

 

Yeoja kecil pov

“Kenapa kamu menangis?”aku langsung kaget ketika menyadari suara itu.ternyata didekatku ada seseorang. Tapi kapan dia datang?.

“Aniyo…aku tidak menangis kok”ucapku sembari menghapus air mataku.

“Ani…jelas-jelas kamu menangis.”ucap namja misterius ini

“Aku bilang AANIIII…”ucapku lagi sambil memberikan penekanan pada kata terakhir yg ku ucapkan. Siapa sih namja ini, bikin kesal aja.

“Kamu nggak usah malu,wajar saja kalau anak kecil menangis.”ucap namja misterius ini lagi. Dan kata-kata yg diucapkannya barusan apa?anak kecil?

“Anak kecil?siapa yg kamu maksud anak kecil.??”kesalku pada namja ini.

“Tentu saja kamu”kata namja misterius ini sembari menunjukku.

“Yakkk…aku bukan anak kecil,usia ku sudah 10 tahun.!!”ucapku berusaha meyakinkan namja ini.

“Jinjja..??tapi kamu terlihat kecil..”

 

Jungkook pov

Apa dia benar berusia 10 tahun,tapi kok pendek sekali.

“Jinjja!!usiaku sudah 10 tahun, aku akui aku memang pendek, tapi pikiran ku sudah lebih dewasa dibangdingkan kamu,!”

“Yakk..beraninya kau..sebenarnya dari tadi kamu terus memanggilku kau,kamu,bukan kah itu tidak sopan.AKU LEBIH TUA 2 TAHUN DARIPADA KAMU”ucapku dan memberikan sedikit penekanan pada kalimatku yg terakhir.

“Terus aku harus memanggil apa…?apa aku harus memanggilmu oppa?”

“Oppa?”tanyaku agak sedikit malu,tapi kenapa aku mesti malu dipanggil oppa sama anak kecil ini

“Iya…oppa,setidaknya itu terdengar sopankan?”

“Ya..ya..terserah kamu saja”terserah anak kecil ini mau memanggilku apa,aku tidak peduli.tapi yg bikin aku penasaran ialah kenapa anak kecil ini berada di sini sendirian dan kenapa tadi dia menangis,aku harus menyakannya”ya…kenapa tadi kamu menangis.?”

“Oppa tidak usah tahu”jawabnya singkat

“Yak..beritahu aku,kalau kamu nggak mau tahu aku ganti pertanyaannya,kenapa kamu sendirian disini?”tanyaku lagi

“Kan aku sudah bilang oppa….oppa tidak usah tahu”

“Kenapa kamu tidak menjawab satupun pertanyaanku?”

“Apa oppa pernah diajari untuk tidak bicara banyak kepada orang asing?”

“Tentu saja pernah”jawabku singkat

“Sekarang kamu taukan alasanku tidak menjawab pertanyaanmu.”

“Ais…jinjja..kau ini.”umpatku pada anak kecil ini. Dia benar-benar membuat ku kesal.

 

Author pov

Sementara itu jungkook berbicara dengan yeoja kecil.ditempat lain dirumah sakit, seorang wanita paruh baya sedang sibuk mencari seseorang.dia terus mencari,hingga akhirnya dia menemukan orang yg dia cari,ternyata sedang berada di taman.

 

Jungkook pov

“Bukannya sebaiknya kita masuk,rasanya suhu disini semakin dingin saja.”ucapku mengigil kedinginan.

“Ani..aku tetap ingin disini,masuklah oppa nanti oppa tambah sakit jika tetap disini.”

“Bukannya aku yg harus mengucapkan itu.liat mukamu pucat sekali!,ayo kita masuk, aku akan mengantarmu ke runganmu.”Ucapku sembari berdiri dan menarik tangannya.

“Shireoyo oppa”ucapnya sambil melepaskan tanganku”aku tidak mau masuk kedalam,aku benci didalam,aku benci rumah sakit!”

“Tapi….”

“Nona…apa yg nona lakukan disini”kataku tiba-tiba berhenti ketika mendengar suara itu.

Siapa ahjumma ini,sepertinya dia mengenal anak kecil ini.tunggu dulu, ada apa dengan anak ini?dia mimisan dan mukanya semakin pucat.ada apa  dengannya?

“Yaa..kamu tidak apa apa kan,”tanyaku pada anak kecil ini.aku memegang darah di hidungnya.”liat kau mimisan”ucapku sembari menunjukkan darahnya.

“Nona..anda harus masuk sekarang,sini sama ahjumma”ucap ahjumma itu panic melihat keadaan anak kecil ini

“Shireoyo..aku tetap mau disini bersama oppa”bentaknya pada ahjumma itu sembari memelukku dengan erat.”oppa tolong aku,aku tidak mau masuk,aku takut dengan dokter.”ucapnya lirih,dia sangat ketakutan,tapi jika dia lama-lama disini dia bisa pingsan.

“Ayo nona..!nona harus masuk,nyonya besar bisa marah kalau anda terus seperti ini.”ucap ahjumma itu lagi dan terus menariknya dari pelukanku.

“Shireoyo ahjumma!”tolaknya lagi .

Tapi tetap saja aku harus mengalah,orang tuanya bisa marah kalau aku terus menahannya. Lagi pula dia harus segera masuk.

“Oppa..!apa yg oppa lakukan,bukanku oppa harus menolongku”lirih anak kecil ini,dan sepertinya dia mau menangis.

“Ini cara ku menolongmu.”ucapku tegar.aku merasa kasihan dengannya,dia masih kecil.wajar saja kalau dia takut dengan rumah sakit.

“Ayo nona kita masuk”ucap ahjumma kemudian mengendong anak kecil itu dan berjalan masuk kedalam.

“Oppa!oppa harus datang lagi disini besok!aku akan menunggumu”teriak  anak kecil itu dari kejauhan.

“Iya aku janji,aku  pasti datang”

 

Keesokan harinya

Author pov

“Yak…bangun kookie,ini sudah pagi”teriak eomma jungkook,sontak membuat jungkook bangun dari tidurnya yg nyenyak.

“Eomma jangan teriak,ini rumah sakit bukan rumah kita”kesel jungkook pada eommanya.

“Itukan satu-satunya cara untuk menbangunkanmu,lagi pula eomma menbangunkanmu karna teman-temanmu datang.”

“Terus mereka ada di mana eomma?”

“Di luar,eomma panggilkan dulu”

Kemudian eomma jungkook keluar memanggil teman-teman jungkook agar masuk ke dalam.

teman-teman jungkook cukup senang melihat keadaan jungkook yg sudah kelihatan membaik.teman-teman jungkook yg datang semuanya namja,ya wajarlah jungkook sekolah di sekolah khusus namja,jadi temannya kebanyakan namja. Teman-teman jungkook belum pulang juga hingga akhirnya malam pun tiba. Jam sudah menunjukkan pukul 9:30. Tapi mereka masih seru-seruan,biasalah kalau anak laki-laki kalau terus bermain bersama tidak ingat waktu. Tapi entah kenapa jungkook keingat sesuatu. Sebuah janji yg harus dia tepati. Dia kemudian memberitahu temannya untuk segera pulang apalagi ini sudah terlalu malam. Setelah itu teman-temannya pun pamit kepada jungkook dan eommanya.

“Eomma…aku mau keluar sebentar”

“Kamu mau kemana?”tanya eomma jungkook.

“Aku cuma mau cari angin saja,aku akan segera kembali.”

“Baiklah.jangan lama-lama.”

“Ne”jungkook kemudian keluar dari rungannya dan pergi ke taman seperti yg dia janjikan kemarin.

Seperti yg dikatakan yeoja kecil itu. Dia sudah ada duduk di bangku tempat mereka janjian. Jungkook segera pergi ke bangku itu dan duduk di samping yeoja kecil itu. Sepertinya yeoja kecil itu tidak menyadari kalau jungkook sudah datang. Dia terlihat sedang sibuk membaca buku yg di pegangnya.

 

Jungkook pov.

Apa yg sedang dia baca. Dia terlihat sangat serius. Tapi apa ini? Apa dia benar-benar tidak sadar kalau aku ada disamping. Ais..bocah ini! Kenapa dia tidak melihat kesamping dan kenapa dia tidak peduli denganku. Bukankah dia yg menyuruhku datang kesini.

“Yak…!!kenapa kau tidak memperdulikan aku!”bentakku, rasanya kesabaranku sudah habis.

“Oppa!”dia terlihat kaget dengan bentakanku tadi”oppa benar membuatku kaget,kapan oppa ada disini?”tanyanya, kuliat dia menutup bukunya dan mulai menatapku.

“Dari tadi aku sudah ada disini, kamunya aja yg tidak melihatku.”aku mendorong pelan kepalanya dengan jari telunjukku.

“Haha,benarkah oppa? Mianhe..tadi aku sibuk jadi aku tidak menyadari kalau ada orang disampingku”

“Ais…kau ini. Bagaimana kalau aku penjahat, aku bisa mencurimu dan meminta tebusan kepada orang tuamu, hanya karna kamu sibuk membaca buku dan tidak menyadari sekitarmu.”ucapku panjang lebar.

“Oppa ini…yg benar saja, mana mungkin ada penjahat di rumah sakit seperti ini.keamanan dirumah sakit ini sangat bagus.”

“Bukankah kamu tidak suka rumah sakit,kenapa sekarang malah membela rumah sakit ini?.”

“Aku bukannya membela rumah sakit ini oppa…tapi itu memang kenyataannya.,dan oppa mesti tahu kalau ini kehidupan nyata bukan drama yg ada di tv. Mana mungkin hal seperti itu terjadi.”

“Kau ini banyak bicara sekali,wah…anak-anak jaman sekarang benar-benar pintar bicara”

“Tapi oppa,yg ku katakan memang benar!”

“Ya..ya…terserah kau saja,memangnya tadi apa yg kamu baca ?”

“Oh..ini..aku sedang belajar”dia memperlihatkan buku yg ia baca tadi,memang itu buku pelajaran.

“Ais..yg benar saja,kamu inikan sedang sakit,nanti setelah kamu bisa ke sekolah,kamu belajar aja disekolah.”

“Justru karna aku sakit oppa,aku tidak bisa ke sekolah untuk belajar,aku sudah lama tidak hadir di sekolah. Aku merasa tertinggal pelajaran”dia terlihat agak sedih dengan ucapannya tadi,dia benar-benar suka belajar.

“Kamu terlalu rajin, tertinggal sedikit tidak apa-apa”aku mencoba menghiburnya.

“Tapi aku sudah 3 bulan tidak hadir. Itu bukan lagi  tertinggal sedikit”dia terlihat kesal

“Ya..ya…aku minta maaf,tapi sebenarnya kamu sakit apa sampai-sampai tidak hadir selama itu?”

“Oppa tidak usah tau”

“Yak…ini yg tidak ku suka darimu selalu tidak mau menjawab pertanyaanku!”kesalku,aku melipat kedua tanganku di depan dadaku,seolah-olah aku sedang ngambek,tapi aku memang sedang ngambek.

“Bukannya aku tidak mau jawab,tapi aku cuma tidak mau memberitahu oppa saja.”

“Ya udah kalau kamu nggak mau jawab, lebih baik aku pergi dari sini”aku berniat pergi meninggalkannya tapi dia menahan tanganku.

“Tunggu oppa..!oppa jangan pergi…kalau oppa pergi aku akan menangis dan berteriak kalau oppa sedang mencoba mencabuli anak dibawah umur.”ancam yeoja kecil itu.

“yak..!dari mana kamu mempelajari kata-kata seperti itu?”

“dari drama di televisi.pokoknya kalau oppa pergi aku akan teriak”

“bagaimana bisa aku mencabuli anak dibawah umur kalau aku juga di bawah umur.”

“bisa kok. Aku tinggal teriak saja, dan orang yg ada di rumah sakit ini akan mengira seperti itu”

“memangnya kamu bisa melakukannya?”tantangku.

“oppa menantangaku, baiklah aku akan tunjukkan”apa yg akan dia tunjukkan,apa dia benar-benar mau teriak disini, tentu saja tidak. Meskipun dia anak kecil, setidaknya dia punya rasa malu.”TOLONG..!!!ADA SESEORANG YG MENCOBA MENCABULIKU…!!TOLONG…!!”apa yg dia lakukan! Dia benar-benar berteriak. Wah..anak ini benar-benar…,

”YAK!!APA YG KAU LAKUKAN!”

“aku sedang meminta tolong… “meminta tolong meskipun tidak ada yg menyakitinya. Tapi…bagaimana ini. Orang-orang di sekitar mulai curiga. Ais..!jinjja anak ini,aku tutup saja mulutnya”TOLONG AKU!AKU..hmm..hmmcabul…hmm”

“jangan teriak lagi, orang-orang mulai mencurigaiku….ais..kenapa jadi begini..”

“hhmm..hmhmm  hmmh hmm hmhmmm…”

“apa yg kau katakan?”aku sama sekali tidak mengerti apa yg di katakan, dia kemudian menunjuk tanganku yg kupakai untuk menutup mulutnya. Aku pun sadar ini sebab nya aku tidak mengerti apa yg dia katakan.”ya..ya..aku buka”

“hosh…hosh…”dia sedang mengambil nafas, emangnya aku menutup hidungmu. Dia sangat berlebihan.”itu karna oppa mau pergi”

“ya..aku tidak akan pergi..”

“seharusnya kamu bilang dari tadi…”dia masih terlihat lelah dan masih mengatur nafasnya. Tapi ada apa dengannya, wajahnya tiba-tiba pucat.

“yak…apa kamu tidak apa-apa..”aku mulai khawatir.

“hmm..?kenapa oppa?apa aku terlihat pucat lagi?”

“iya…wajahmu terlihat sangat pucat.”aku semakin khawatir,bahkan matanya terlihat tidak focus,apa dia akan pingsan.”yak…kamu jangan sampai pingsan, ayo cepat kita masuk ke dalam”

“aku baik-baik saja kok oppa, hanya saja kenapa aku merasa sangat lelah ya….oppa..ini aneh..kenapa semuanya jadi gelap………….”dia pun pinsang, bagaimana ini..?aku harus bagaimana lagi? Aku…aku tidak boleh panik, panic bukan gayaku. Aku harus membawanya kedalam.

Aku pun mengendongnya di punggungku dan masuk kedalam. Saat tepat aku masuk kedalam, para perawat yg ada langsung membantuku. Kulepas gendonganku darinya, dan para perawat tadi membawanya ke ruangan ICU. Yg aku tau, kalau seorang pasien masuk ke ICU pasti keadaannya gawat atau sedang kritis. Apa segitu parahnya penyakit anak kecil ini sehingga dia masuk ke ICU.

Aku pun duduk di salah satu kursi tunggu di dekat ruang ICU, ku liat ada beberapa dokter yg sedang tergesa-gesa masuk ke ICU dan ku liat  juga dua orang yg sedang terburu ke sini. Aku mengenal salah satu dari mereka, itu ahjumma yg mencari anak kecil ini kemarin tapi yg satunya lagi wajahnya terlihat tidak asing bagiku.

Author pov .

“Kamu lagi..!”ucap ahjumma dengan sedikit nada marah.”apakah kamu mengajak nona muda keluar dari kamarnya”

“Siapa dia ahjumma, apa dia chingu haeni. Tapi tidak mungkin haeni punya chingu yg jauh lebih tua darinya.” Ucap yeoja yg tadi datang bersama ahjumma itu.

“Setidaknya aku cuma beda 2 tahun dengannya, dan tadi..siapa namanya..haeni…,wah.. aku sudah 2 hari bertemu dengannya tapi aku baru tau  kalau namanya haeni”ucap jongkook dan menatap kearah ruang ICU dimana haeni berada.

“nona…saya permisi dulu sebentar, saya ingin memberitahu nyonya besar tentang keadaan nona muda” ucap ahjumma itu kepada yeoja ini.

“Baiklah ahjumma, biar aku urus dia”katanya sembari menunjuk jungkook. Ahjumma itu pun pergi.

“Singkirkan tanganmu,”ucap jungkook sontak membuat yeoja itu menurunkan tangannya”apa hubunganmu dengan haeni?  apa kau eonninya?.Tapi itu tidak mungkin, haeni jauh lebih cantik dari kamu”

“Aku akui haeni lebih cantik dariku, tapi aku bukan eonninya. Aku sepupunya, haeni itu anak tunggal.”terang yeoja itu.”dan aku punya nama, namaku…”

“oh! Tunggu dulu…”belum sempat yeoja itu menyelesaikan perkataannya,tapi sudah dipotong oleh jungkook.”sepertinya aku mengenalmu. Jangan bilang namamu park sena?!”ucap jungkook kemudian berdiri dari duduknya.

“bagaimana kamu tau namaku? Apa haeni yg memberitahumu?”Tanya yeoja itu yg ternyata bernama sena

“mana mungkin dia yg memberitahuku, bahkan dia tidak pernah memberitahuku namanya. Dan juga, apa kau tidak mendengar perkataanku yg tadi, bahwa aku mengenalmu?”ucapnya disertai telunjuknya yg mengarah tepat pada sena.

“kamu mengenalku….?tapi sebelumnya aku tidak pernah bertemu denganmu, mungkin kamu salah orang”yakin sena pada jungkook.

“ani…aku tidak salah orang. Dulu aku sering memanggilmu ddangkoma”ucapnya sambil mengoyangkan telunjutnya menunjukkan kalau dia tidak salah.

“HAH!!KAU!”teriak sena. Sontak membuat jungkook kaget dan menurunkan jari telunjutnya”kamu….!kamu….jungkook?!”sena mulai menurunkan nada suaranya, karna tadi dia langsung teringat kalau ini rumah sakit.

“iya..itu benar. Ini aku jungkook. Tidak kusangka kita akan bertemu lagi ddangkoma”ucap jungkook.

“yak…!!jangan memanggilku ddangkoma. Itu memalukan”marah sena.

“memangnya kenapa kalau aku memanggilmu ddangkoma?dari yg kuliat, kamu masih terlihat lambat, selambat ddangkoma.”ejek jungkook pada sena dan itu membuat sena marah.”by the way kamu sekolah di sekolah menengah yg mana?”

“itu yg ada di pinggir kota..”jawab sena seolah-olah dia marah.

“oh…yg itu.”

Mereka berdua sudah saling kenal sejak mereka berdua masih di sekolah dasar. Mereka berdua sekelas, wajar mereka akrab, tapi hanya satu sisi. Yaitu di sisi jungkook, karna jungkook itu orang mudah bergaul. Dia memiliki banyak teman.Mereka berdua masih terlihat sedang mengobrol dan ahjumma yg tadi pergi kini sudah kembali.

“nona…bagaimana keadaan nona muda?”Tanya ahjumma itu.

“masih belum ada kabar dari dokter ahjumma”ucap sena.

“kamu masih disini?”Tanya ahjumma itu,dan pertanyaan ini bukan mengarah pada sena melainkan jungkook.

“ah..ahjumma..dia bukan orang lain kok. Dia temanku waktu di sekolah dasar. Ahjumma tidak usah mengusirnya.”belanya sena kepada jungkook.

“ne…itu benar. Aku temannya sena. Jungkook imnida”ucap jungkook disertai bungkukkan tanda hormatnya pada orangtua.

“oh begitu”kata ahjumma pada jungkook.”nyonya besar sebentar lagi akan datang”dan ucapannya yg tadi mengarah pada sena.

“baiklah..ahjumma boleh pergi”suruh sena.

“kalau begitu aku permisi”

#

Author pov

Sena dan jungkook masih duduk menunggu kepastian dokter dan mama haeni. Jungkook mulai agak khawatir bagaimana keadaan haeni.

“sena…sebenarnya haeni sakit apa?”Tanya jungkook.

“entahlah..aku juga tidak tahu. Yg aku tahu memang sejak kecil dia mudah sakit. Dan seiring waktu berjalan penyakitnya itu makin meningkat parahnya. Bahkan dia sudah ada di rumah sakit ini sejak 3 bulan yg lalu.”jelas sena.

“kalau itu..aku tahu”

“hoh…jadi kamu tau. jadi kalian sangat dekat, tapi tadi kamu bilang baru 2 hari bertemu. Tidak mungkin bisa sedekat itu hanya 2 hari….”pikir sena.”atau mungkin kamu lolicon*menyukai anak kecil*?”Tanya sena dengan muka penasaran.

“ani….aku bukan lolicon”sangkal jungkook

“tidak usah malu…mengaku saja kalau kau lolicon”ejek sena. Sena terlihat senang karna bertahun-tahun dia berteman dengan jungkook tapi tidak pernah menemukan kelemahan atau pun kekurangan jungkook. Tapi sekarang dia tahu kalau jungkook itu lolicon.

“aku tidak malu…dan aku bukan LOLICON”sangkal jungkook lagi.

Mereka berdua pun saling mengejek. Dan akhirnya, orang yg mereka tunggu pun datang, eommanya haeni. Melihat kedatangan eomma haeni, sena pun langsung berdiri dan begitupun dengan jungkook.

“sena-ah….bagaimana keadaan haeni?”ucap eomma haeni khawatir.

“masih belum ada kabar dari dokter imo-nim”

“haeni..haeni…aku sudah sering memberitahunya untuk tidak keluar dari ruangannya, tapi dia masih saja terus keluar.” Keluh eomma haeni

“itu pasti karna haeni bosan terus berada diruangannya imo-nim”

“geurae….dia pasti kesepian jga, tapi setidaknya dia harus bersabar kalau mau sembuh…..”ucap eomma haeni

“ne imo-nim”jawabnya singkat sena

“siapa anak ini, apa dia temanmu?”Tanya eomma haeni karna dia penasaran melihat jungkook terus berdiri mendengar perbincangan mereka berdua.

“ne imo-nim, ini temanku. Namanya jungkook”

“annyeong haseyo…jungkook imnida”perkenalan singkat dari jungkook.

“dia juga temannya haeni imo-nim”ucap sena

“jinjjayo..?haeni punya chingu yg tampan seperti ini”

“ne…gamsahamnida…”ucap jungkook.

“tidak ku sangka haeni punya teman…waktu dia masih sehat dan masih bisa hadir ke sekolah, aku selalu berharap dia membawa pulang seorang teman atau pun mengajak temannya datang kerumah seperti yg dilakukan anak-anak lain. Tapi dia tidak pernah sama sekali melakukan hal itu. Kupikir setidaknya dia harus memiliki banyak kenangan indah saat dia kecil. Tapi karna sakit, dia semakin tidak punya kenangan yg indah”curhat eomma haeni. Jungkook menjadi merasa kasihan pada haeni, jadi itu sebabnya dia punya waktu luang melihat drama di tv. Karna dia sama sekali tidak punya kerjaan dan setidaknya drama di tv bisa menghiburnya kalau sedang terbaring sakit.

Obrolan mereka pun terus berlanjut, eomma haeni masih terus curhat dan menceritakan sesuatu yg lain tentang haeni. Dan pembicaraan mereka pun langsung berakhir ketika seorang dokter keluar dari ICU.

“bagaimana keadaan anak saya dokter?”ucap eomma jungkook penasaran.

“ keadaan anak ibu saat ini…………..”

^^TBC^^

Terima kasih yg sudah membaca ff ku. Semoga bisa memperkaya imajinasi para readers sekalin. Dan ingat! Jangan jadi silent reader yah,setidaknya tinggal komen meskipun hanya satu atau dua kata. Sampai jumpa di chapter selanjutnya bhay…bhay…..

 

 

 

 

 

 

4 pemikiran pada “[BTS FF freelance] This feeling of love (chapter 1)

Leave a Review